"Mau makan apa, pesan saja sesuka kalian" Ucap papa dengan bangga.
Gabriel membolak-balik lembaran menu dengan cermat.
"Saya samakan aja kayak Riel" Ucap Stevie.
Pada akhirnya mereka memesan menu italia, sambil menunggu makanannya di siapkan papa memberikan kadonya kepada Gabriel, diikuti mama. Papa memberikan jam tangan, sementara mama memberikan dasi keluaran eksklusif dari brand ternama.
"Mama pengen lihat kamu pakai baju formal" ucap mama.
"Nanti bisa dipakai bareng jamnya" sambung papa dengan antusias.
Gabriel terharu, dia memeluk kedua kado itu dengan erat. "Terima kasih mama, papa. Iyel seneeeng banget. Tapii... Iyel enggak tahu harus pakai setelan formalnya ke mana"
Gabriel melirik ke arah Stevie. Stevie mengira Gabriel menunggu hadiahnya, dia pun mengeluarkan sebungkus kado. "Ini dari aku" ucap Stevie.
Gabriel mengambil kado itu dan mengucapkan "Makasiih" tapi arah matanya tetap menatap Stevie.
Stevie jadi bingung harus apa.
"Stevie enggak mau bilang apa-apa?" tanya Gabriel.
"Ah..., selamat ulang tahun?" jawab Stevie dengan ragu.
Gabriel menggeleng, "Iyel denger dari Jena, katanya minggu depan Stevie wisuda?"
Stevie mengangguk dengan ragu "Oh, iya... maaf aku lupa bilang"
"Iyel boleh dateng?" Tanya Gabriel dengan penuh harap.
Stevie tak langsung menjawab, sebenarnya dia ingin menolak tapi melihat wajah penuh harap Gabriel akhirnya dia tersenyum lalu mengangguk "Boleh"
Mama dan papa yang mendengar obrolan itu pun ikut bergabung "Mama boleh? sama papa?" tanya mereka dengan penuh harap seperti Gabriel barusan.
Stevie sedikit terkejut melihat antusiasme keluarga Gabriel. Dia terkekeh lalu menjawab "Boleh, semuanya boleh dateng kok"
Awalnya Stevie tak terpikir sedikit pun untuk mengatakan hal ini pada Gabriel, apalagi pada keluarga Gabriel. Karena sejak dulu dia sudah terbiasa wisuda sendiri tanpa didampingi wali. Tapi ternyata keluarga Gabriel cukup antusias dengan wisudanya, membuat Stevie jadi lupa senejak akan keluarganya sendiri yang bahkan tak ada satu pun yang datang.
Papanya terakhir kali menghubunginya beberapa hari lalu, semenjak video menyanyinya viral karena di upload oleh Giselle. Papanya jadi marah besar dan bilang tidak mau datang, karena selama ini papa berpikir Stevie mengambil jurusan hukum bukan seni. Tapi ternyata Stevie lebih memilih berjalan di atas keputusannya sendiri dengan mengambil prodi seni. Sedangkan mamanya tidak bisa datang karena kondisi kesehatannya.
***
"Mama ke toilet dulu ya" pamit mama setelah menyelesaikan makannya.
Papa yang sedang memakan dessertnya tersenyum sambil mengangguk. Tak lama Stevie juga ikut berdiri dan berpamitan ke toilet.
Melihat hal itu papa terkekeh, "Ternyata dia masih ada sisi ceweknya juga ya" celetuk papa yang membuat Gabriel bingung.
"Maksud papa?"
Papa mengendikkan bahu "Biasanya wanita selalu ke kamar mandi habis makan, kalau kita laki-laki kan enggak usah" jelas papanya. Membuat Gabriel jadi sedikit murung, karena sebenarnya dia juga mau ke kamar mandi setelah Stevie pergi tadi. Tapi karena ucapan papanya dia jadi mengurungkan niatnya untuk pergi.
Ditunggu cukup lama, mama dan Stevie tak kunjung kembali. Bahkan hingga dessert papa habis pun mama dan Stevie masih belum kembali.
"Apa biasanya memang selama ini pa?" Tanya Gabriel.
Papa sebenarnya juga merasa ini terlalu lama, tapi dia tak mungkin menyusul ke toilet wanita kan.
"Yah, ditunggu saja. Biasanya wanita butuh waktu lebih untuk dandan ulang" jawab papa, masih mencoba profesional.
"Memangnya pacarmu itu kalau ke kamar mandi habis makan enggak lama?" Papa balik bertanya.
Kalau diingat-ingat lagi, selama Stevie dan Gabriel makan di luar tak pernah sekalipun Gabriel mengingat ada saat di mana Stevie pamit ke toilet. Biasanya justru Gabriel sendiri yang ke toilet, balik dari toilet Stevie sudah menyelesaikan pembayarannya.
"Enggak tahu juga" Jawab Gabriel, lalu meletakkan kepalanya di atas meja.
Semakin lama ditunggu, Gabriel mulai merasa sepertinya ada yang salah dengan mamanya dan Stevie. Dia berniat untuk menyusul, tapi niatnya urung saat melihat mama dan Stevie datang bersamaan.
"Kok lama banget sih?" tanya Gabriel begitu mereka sampai.
Mama hanya diam tak menjawab, entah kenapa moodnya terlihat kurang bagus sejak kembali dari toilet.
"Tadi toiletnya rusak" Jawab Stevie.
Papa yang mendengar hal itu menaikkan satu alisnya. "Rusak? Restoran bintang lima gini?"
"Kita balik" ucap mama tiba-tiba.
"Kok cepet banget?" tanya Gabriel, karena biasanya sehabis makan mereka akan shopping atau berjalan-jalan dulu.
Mama menghela napas, dia menatap Gabriel dengan sayu "Maaf ya sayang, mama ada urusan di rumah sakit"
Baik papa maupun Gabriel heran, karena biasanya mama selalu meluangkan waktu satu hari penuh untuk merayakan ulang tahun Gabriel. Tapi kenapa hari ini tiba-tiba....
Tak ada lagi yang bertanya, mereka akhirnya pulang lebih cepat malam itu. Setelah sampai di rumah pun mama tak bilang apa-apa lagi dan langsung mengganti bajunya lalu pergi dengan mobilnya sendiri, diikuti Stevie yang pamit pulang ke apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Ganteng dan Cowok Cengeng || On Going
RomanceGabriel, cowok dengan paras cantik dan imut itu sedikit cengeng. Dia yang lemah lembut itu harus dihadapkan dengan Stevie, cewek tomboy yang pandai bermain gitar listrik dan merupakan salah satu anggota band rocker yang cukup hits di kampusnya. Ste...