[ADA BAIKNYA FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA]
Maaf...
Jika diri ini selalu menyakiti hati maupun fisik kamu, yang pada akhirnya kamu lebih memilih pergi dengan meninggalkan luka menganga di hatiku.
-MAXUEL GERALD BRATAWIJAYA-
Tuhan bolehkah a...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Satu minggu telah berlalu setelah kedatangan Agatha ke apartemen Gerald dan membuat kekacauan di sana, akhirnya kedua pasangan muda ini bisa menjalani hari hari dengan tenang tanpa adanya masalah yang mengusik kehidupan mereka lagi.
"Kamu kapan lahirnya sih? Kok betah banget di perut istri aku" dengan mata yang terus tertuju pada berut buncit sang istri, Gerald mengajak sang buah hati berbicara.
"Yang, kamu gak ada niatan gitu buat cek jenis kelamin baby kita?" Gerald mendongak menatap wajah cantik istrinya yang di balas dengan senyum oleh perempuan itu.
"Aku si hari ini jadwalnya cek up".
"Yaudah yuk berangkat sekarang aja" ujar Gerald dengan semangat.
"Nanti dulu deh, sekarang aku lagi ke pengen sesuatu" Zamora mengambil bantal kecil dan meletakkannya di pangkuannya.
"Yaudah, mau apa?" Gerald bangun dari baringannya dan menatap Zamora dengan dalam.