"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak sal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haiii. 🌹
Karena Gege ga suka pink. Aku ganti emotnya deh wkwk 😭🌹
Terima kasih ya. Part kemarin luar biasa gercep vote sama komennya. Keren sekaliii. 🔥🔥🔥
Jangan lupa follow Ig : citra.novy untuk tahu info update yaaawwsss.
Selamat membacaaaaa. Semoga part ini bisa dibakar juga 😋🔥
***
"Javindraaannnjiiing!!!"
Suara teriakan Keiya melengking sementara yang diumpati hanya tertawa-tawa sambil berlari keluar dari posko.
Javindra, dia baru saja menyuapkan satu buah lompong sagu ke mulut Keiya yang tengah menganga karena dia tengah memakai maskara di ruang tengah. "Ya lagian lo pake maskara doang sampe mangap-mangap gitu, gue pikir Lo laper, Kei. Makanya gue suapin tuh, makasih harusnya lo sama—anjir, jangan lempar-lempar sembarangan. Kei itu asbak—Wei! Pala gue bocor nanti!"
Javindra dan Keiya sudah kejar-kejaran di halaman, sedangkan Sabine baru saja datang sambil bersungut-sungut. "Onaaa, gue habis dibonceng Jengga kan nemuin Pak Kadus. Kek aduh, pegel banget kaki gue. Gue takut banget berhasil diperawanin motor Jenggala."
"Ada-ada ajaaaa lagian mau aja dibonceng Jenggala," seru Cleona yang entah dari mana asal suaranya.
Dari dapur, Juana bicara tidak kalah heboh. "Sayang aku kan nggak nyuruh kamu habisin semua donat aku lho?" Tentu saja dia sedang memarahi Zale. "Kamu mau ya udah gigit aja, tapi nggak sampai habis setengahnya gini—astaga, kenapa sih laki-laki kalau gigit makanan kayak Megalodon mulutnyaaa?!"
Beruntung sekali posko KKN mereka memiliki jarak jauh dengan rumah warga. Hanya satu rumah Mak Wasih yang rapat ke posko, itu pun Mak Wasih tidak bisa mendengar bagaimana rusaknya akhlak anak-anak di posko.
Gege berjalan dari ruang kerja sambil membawa iPad, Kama bilang akan ada rapat anggota pada pukul sepuluh pagi. Itu alasannya, mengapa dalam waktu sesiang ini posko masih ramai, karena biasanya sejak pagi masing-masing penanggungjawab proker akan pergi membawa anggota mereka untuk mulai bekerja.
Gege berjalan ke arah beranda, dia pikir akan menemukan ketenangan di sana. Namun, nyatanya lebih parah. Di sana ada Gesang -yang tengah risau dengan tubuh menelungkup sejak pagi karena—katanya—Ratna, HTS-annya itu mendadak tidak ada kabar dan memutuskan secara sepihak.
"Katanya dia habis lihat konten cewek-cewek KKN 111, cakep semua, terus dia bilang 'Aku lagi nggak mau bersaing'." Gesang memukul-mukul lantai kayu. "Lagian siapa yang nyuruh dia bersaing, siii?"
"Lagian, kan udah gue bilang, Ratna mah jodohnya Galih, bukan Gesang," timpal Rajata, tidak banyak berpikir.
Lalu, dari arah luar, Yesa datang, dengan ponselnya yang sengaja memutarkan lagu Afgan galau setengah mati yang tengah banyak digunakan sound-nya di berbagai platform.