Hello, KKN! | [28. Berbagai Pengakuan yang Terungkap]

59.6K 8.3K 11.3K
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii. 🌼

Aku mau absen duluuuu angkat tangannya coba yang kangen Kamaaa? Wkwk 🙌🏻

Lucu bener komen-komennya deh. 😭 Katanya, nggak boleh ada yang nyakitin Kama kecuali readers. Wkwkwk love-hate banget dah sama Kama 😭

Karena notif Wattpad masih belum normal kayaknya niii, Yang nggak mau ketinggalan update cerita Hello, KKN! follow akun instagramku yaws: citra.novy
Jangan lupa juga gabung di broadcast-nya biar kita bisa ghibah bareeeng.

Selamat membacaaa. Jangan lupa vote dan komennya dibakar yaaa. Komen yang banyak biar kubaca satu-satu hehe. Kasih apinyaaa. 🔥🔥🔥🔥🔥

***



"Kama belum ketemu .... Udah dicari seharian, dibantuin sama warga sana juga," ujar Yash dengan napas sedikit terengah. "Kami cuma berhasil nemuin motornya hanyut di sungai dalam keadaan rusak .... Kama-nya ... nggak ada."

Semua yang mendengar informasi itu, tentu saja tidak bisa langsung mencernanya dengan benar. Butuh satu-dua detik terdiam untuk berusaha mengerti. Kama tidak ditemukan. Dan motornya hanyut di sungai dalam keadaan rusak?

Ada denging kecil yang mengganggu di telinga, sakit mencengkram pundak dan dada, dan sekujur tubuhnya kaku saat informasi itu mulai diterima oleh kepalanya. Tangannya yang gemetar, kini terangkat, menyentuh lengan almamater Yesa dan mencengkeramnya.

Saat menyadari hal itu, Yesa menoleh. Dia raih tangan Gege, menggenggamnya kuat. Oh, tentu tidak ada yang menyadari hal itu, karena semua anggota KKN 111 itu kini panik.

"Lo kenapa nggak ngabarin ke posko kalau lo nggak bisa nemuin Kama seharian?" tanya Yesa.

"Gue nggak tahu kalau kejadiannya seburuk ini. Gue awalnya hanya keliling di desa Ciheu—apasih namanya anjing—"Yash mengumpat, mungkin ini untuk pertama kali selama dia tinggal di posko. "Gue nyari ke balai desa di sana, cuma keliling di sekitar rumah warga. Sampai akhirnya ada warga yang nemuin pecahan helm Kama di jalan. Dari situ gue panik dan langsung minta bantuan warga untuk cari tanpa ingat apa yang harus gue lakukan lagi."

Suara deru motor di luar terdengar, Zale dan Rajata datang, disusul oleh Juana dan Samira. Mereka yang tampak kelelahan itu, kini menghampiri kerumunan di dapur. Tidak lama, Keiya dan Cleona menyusul kemudian. Sabine yang baru keluar dari kamar mandi juga melangkah mendekat dengan ragu, wajahnya tampak bingung.

Hello, KKN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang