Radit vs Clara : Pembuktian Atas Kekuatan

2 0 0
                                    

Radit dan Clara pun saling serang menyerang satu sama lain, Radit menyerang sisi atas Clara sedangkan Clara menyerang sisi bawah Radit. Jochellya yang melihatnya sangat ketakutan, bahkan ia sendiri tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada keduanya. Sedangkan Deswita, Lia, Siti dan Cheryl hanya bisa terdiam ketika mereka mulai berkelahi. Perkelahiannya pun sangat sengit sampai-sampai mereka tidak mau ketinggalan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

"Ternyata, kamu sangat kuat juga" ucap Radit,

"Jangan remehkan aku!" ucap Clara yang mengeluarkan tendangan khas karatenya,

Tendangan tersebut ditangkis dengan mudah oleh Radit,

"Apa hanya segitu saja, Clara? kata mereka kamu adalah juara turnamen Nasional?" ucap Radit yang mengejek,

"Kita lihat saja..." ucap Clara yang mulai memasang kuda-kuda,

"Kuda-kuda itu..." ucap Jochellya

"Aku akan menghancurkanmu dengan sekali serang" ucap Clara sambil menunjuk Radit yang tiba-tiba sudah langsung berada di hadapannya,

"Tch, cepat sekali" ucap Radit yang mencoba menghindari tendangan Clara

Akan tetapi, Radit masih merasakan sakit saat habis kretek. Di saat momen tersebut, Clara memanfaatkan tersebut untuk mematikan langkah Radit. Tetapi, Radit sudah membaca pergerakannya dengan maksud untuk mengunci pergerakannya. Di saat yang sama, Radit masih belum bisa mengontrol tulang belakangnya yang begitu sakit. Meskipun demikian, Radit mencoba untuk menyembunyikan kelemahannya agar tidak diketahui oleh Clara.

"Rasakan ini!" ucap Clara yang berada tepat di depan Radit dan mengeluarkan tendangannya,

Radit pun menerima tendangan tersebut, dan mulai merasakan sakit dibagian perut. Perlahan, Radit langsung terhempas ke belakang. Akan tetapi, Radit masih mampu untuk berdiri kembali dan sepertinya ia masih bisa untuk bertarung kembali melawan Clara, dan ia sudah berada dalam mode primanya.

"Terima kasih, Clara" ucap Radit sambil menunduk,

"Apa maksudmu?" tanya Clara yang kebingungan

"Karena tendanganmu yang keras itu, punggungku sudah merasa lebih baikan. Sekarang, aku sudah berada dalam mode prima"

"Sekarang, kita bisa bertarung secara adil kah?"

"Tentu saja"

"Tch, padahal ia dalam keadaan yang tidak menguntungkan, tapi keberuntungan berpihak padanya" ucap Clara di dalam hatinya yang terheran dengan Radit

Radit dan Clara kemudian berkelahi untuk yang kedua kalinya, mereka pun bertarung secara keras bahkan lebih keras daripada sebelumnya. Di saat yang sama, Clara merubah kuda-kudanya untuk menghentikan pergerakan Radit. Clara pun mencoba untuk mencari kelemahan dari Radit, tetapi ia sangat sulit untuk mencari kelemahannya. Radit pun berusaha untuk menjatuhkan Clara dalam satu gerakan, tetapi ia masih belum melihat celah kelemahan darinya.

"Sepertinya, aku masih belum melihat kelemahannya" ucap Clara di dalam hatinya,

"Aku akui ia sangat hebat dalam ini, sepertinya itu mengingatkanku kepada seseorang yang pernah aku temui" ucap Radit di dalam hatinya juga,

"Clara, jika ia dalam mode seperti itu... artinya ia akan..." ucap Jochellya yang tiba-tiba melihat seseorang yang maju untuk menghentikan pertarungan,

Radit dan Clara masih asik untuk melihat pertarungan mereka, tiba-tiba datang seseorang yang berjalan untuk menghentikan pertarungan mereka. Pada saat Radit dan Clara mengeluarkan tinjuan dan tendangan, Pak Amar pun menangkis kedua serangan tersebut dan menangkap tangan dan kaki mereka.

The Little PhilosopherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang