Selamat membaca semuanyaa
Jangan lupa vote dan comment yaa
•••
"Anak Bunda ganteng banget sih."
Anindya gemas sekali pada bayi mungilnya yang terus tersenyum menatapnya. Tangan mungilnya yang dilapisi sarung tangan bergerak berusaha meraih wajah cantik Bundanya.
"Tangannya jangan gerak-gerak terus sayang. Aksa habis disuntik kemarin, nanti tangannya pegel."
Pagi ini di hari yang cerah, Anindya menjemur tubuh Aksara yang sudah menjadi kegiatan wajib setiap pagi. Harusnya sih yang bagian menjemur Aksara itu Reiga, tapi suaminya itu masih tidur. Anindya tak berani membangunkan Reiga yang kelelahan karna setiap malamnya begadang mengasuh Aksara yang terbangun.
"Ih kenapa sih senyum-senyum terus. Seneng ya sama Bunda?"
"Kasihan banget anak Bunda ini lagi sakit. Lemes ya? Sabar ya sayang. Besok Aksa pasti sembuh. Aksa sakit karna abis disuntik."
Anindya terkekeh lalu menciumi wajah Aksara sedangkan bayi mungil itu hanya tersenyum. Sejak kemarin memang Aksara sedang kurang sehat dikarenakan Aksara telah disuntik imuninasi untuk yang pertama kalinya di usia 1 bulan.
Dan malam harinya, tubuh Aksara mendadak panas. Saat di cek menggunakan termometer, suhu tubuhnya mencapai 40 derajat. Sontak hal itu membuat Anindya panik sekali dan mengajak Reiga membawa Aksara ke dokter.
Kata Dokter itu hal wajar bila bayi telah disuntik imunisasi. Anindya bisa sedikit tenang mendengar penjelasan Dokter tersebut. Tapi Aksara menjadi lebih sensitif, tidak ingin digendong kecuali oleh Reiga dan Anindya. Minum asinya juga tidak selancar biasanya karna tubuhnya yang sedang kurang sehat.
"Cepet sembuh ya anak ganteng. Bunda gak bisa tenang kalau Aksa sakit kayak gini."Gumam Anindya sambil membenarkan letak topi yang turun dan hampir menutup mata Aksara.
Tak lama kemudian ada sebuah mobil yang berhenti di depan halaman rumahnya. Anindya menatap mobil itu sekilas lalu menatap anaknya kembali. Ia sudah tau siapa pemilik dari mobil berwarna merah tersebut.
"Hai Anin."Sapa Kinara dengan senyum manisnya.
"Iya. Kamu mau ketemu Bunda, Ra?"
Kinara menggelengkan kepalanya,"Aku mau ketemu Aksara."
Anindya menatap Kinara dengan datar lalu kakinya melangkah mundur menjauhkan jarak mereka,"Kamu mau ngapain ketemu anak aku, Ra?"
"Loh, memangnya aku gak boleh menemui Aksa? Aku kangen sama dia. Gak tau kenapa saat pertama kali aku liat Aksa, hati aku tuh tenang banget. Aku juga bawa hadiah untuk Aksa."
Kinara mengangkat paper bag berukuran yang ia bawa,"Aku bawa baju-baju yang lucu buat Aksa. Soalnya aku mau beli mainan tapi Aksa kan belum bisa diajak main. Semoga kamu dan Aksa suka ya."
Anindya tersenyum tipis,"Iya Ra, makasih. Lain kali kamu gak usah repot-repot beliin apapun itu buat Aksa. Bukannya aku nolak pemberian kamu, tapi takutnya barang yang kamu kasih gak kepakai."
Kinara hanya tersenyum lalu menatap Aksara di gendongan Anindya,"Wah, Aksa lagi djemur ya? Boleh aku gendong dia, Nin?"
"Maaf Kinara, bukannya aku gak bolehin kamu, tapi saat ini Aksara lagi sensitif banget. Aksa masih demam. Dia gak mau digendong orang lain selain keluarganya."
Sontak kalimat Anindya itu membuat Kinara tersindir,"Ah begitu ya. Aksa sakit sejak kapan? Kenapa kamu gak bawa Aksa ke dokter? Bahaya loh Nin kalau didiemin terus, takutnya nanti demamnya makin parah."
KAMU SEDANG MEMBACA
REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]
ChickLitHamil diluar nikah dan dihamili pacarmu tapi pacarmu tidak mau bertanggung jawab? Bagaimana rasanya? Anindya merasa sangat hancur dan tidak ingin melanjutkan hidupnya. Namun ada seseorang yang bersedia menjadi tempat bersandar untuknya bahkan menj...
![REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]](https://img.wattpad.com/cover/373909369-64-k265833.jpg)