Selamat membaca semuanyaa!
Jangan lupa untuk vote dan comment yaa🥰
•••
"Rei, ada apa lo minta ketemuan? Ada masalah?"Tanya Gino sambil mempersilahkan lelaki itu masuk ke dalam appart yang ia tinggali selama kurang lebih tiga bulan ini.
Gino menyuruh Reiga duduk di sofa sedangkan ia duduk di sofa single, menatap lelaki yang memakai kaos pendek berwarna hitam dengan perasaan sedikit gelisah. Entah kenapa Gino merasa hatinya gelisah sejak semalam. Dan pagi harinya, Reiga meminta bertemu dengannya.
"Jujur sama gue, apa sikap baik lo selama ini topeng untuk nipu gue?"Tanya Reiga menatap Gino tajam.
Gino mengernyit heran,"Maksud lo apa sih? Gue gak ngerti maksud lo, Rei. Apa terjadi sesuatu sama Anin atau Aksara?"
Reiga menghela nafasnya. Tak ada gunanya ia menuduh Gino tanpa bukti. Lagi pula Reiga percaya bahwa Gino tidak akan menculik anaknya sendiri. Gino sudah berjanji tidak akan menyakiti Anindya dan membuatnya sedih.
"Semalam Aksara diculik."
Gino kaget, menatap Reiga tidak percaya,"Reiga, gue mohon jangan bercanda."
"Lo pikir muka gue keliatan lagi bercanda? Lo tau sendiri kalau gue gak pernah bercanda, apalagi menyangkut Aksara."
Tangan Gino mengepal, tatapannya berubah menjadi datar menyimpan perasaan yang bercampur aduk,"Kenapa bisa Aksara diculik, Rei? Lo udah janji sama gue kalau lo bakal menjaga dan melindungi Aksara dengan baik!"
"Emangnya gue pengen hal ini terjadi? Enggak, Gino. Gue sadar hilangnya Aksara memang salah gue, gue ceroboh. Harusnya kemarin Aksara tidur di kamar gue dan memastikan bahwa Aksara aman sama gue."
"Tapi gue yakin penculikan kemarin emang disengaja. Dimulai dari listrik rumah gue yang mati, terus orang itu sengaja jatuhin barang-barang di rumah seolah rumah gue dirampok. Apalagi sebelumnya Anindya diteror terus sama seseorang. Gue yakin mereka orang sama."Ujar Reiga menjelaskan.
Gino mendengarkan perkataan Reiga dengan serius tanpa terkecuali. Tangannya mengenal menahan amarah. Ia tidak akan melepaskan orang yang sudah mengusik Anindya bahkan menculik anaknya.
"Kenapa lo baru bilang sekarang sama gue, Rei? Kenapa saat Aksara hilang, lo baru bilang sama gue?"Ucap Gino tak terima.
"Gue tau perbuatan gue dulu sulit dimaafkan, tapi gue inu Ayah kandung Aksara. Gue juga bisa ngerasain marah saat ada yang mengganggu anak gue. Gue bisa bantu masalah lo. Kita itu teman Reiga. Apa lo mau hubungan pertemanan kita benar-benar selesai?"
Kedua matanya memerah menatap Reiga antara marah dan sedih. Gino tak bisa membayangkan bagaimana keadaan anaknya sekarang. Pasti Aksara menangis mencari Ibunya ingin kehangatan Ibunya dan kelaparan.
Reiga menghela nafasnya, mengaku salah,"Maaf Gino. Gue emang ada niat untuk bilang sama lo dan minta bantuan lo, tapi gue baru bisa bilang sekarang. Gue minta maaf. Gue mengaku salah karna gue terlalu lambat mengambil keputusan."
Gino mendengus kesal lalu beranjak bangun untuk menelpon seseorang. Tak lama kemudian Gino duduk kembali di hadapan Reiga, menaruh salah satu kakinya diatas paha menatap Reiga datar.
"Lo tenang aja, gue udah suruh orang untuk cari penculik itu. Apa sebelumnya lo udah lapor polisi tentang kasus teror Anindya dan penculikan Aksara?"
Reiga mengangguk,"Gue udah lapor polisi, tapi belum ada info apa-apa dari polisi tentang kasus teror itu. Kalau soal penculikan Aksara, mereka gak bisa cepat bertindak karna kasusnya belum 24 jam."
KAMU SEDANG MEMBACA
REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]
ChickLitHamil diluar nikah dan dihamili pacarmu tapi pacarmu tidak mau bertanggung jawab? Bagaimana rasanya? Anindya merasa sangat hancur dan tidak ingin melanjutkan hidupnya. Namun ada seseorang yang bersedia menjadi tempat bersandar untuknya bahkan menj...
![REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]](https://img.wattpad.com/cover/373909369-64-k265833.jpg)