20. Terakhir Kalinya

3.1K 108 5
                                        

Selamat membaca semuanyaa.

Btw Happy New Year, semoga di tahun ini apa yang di tahun sebelumnya tidak tercapai bisa tercapai di tahun ini dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Jangan lupa untuk vote dan comment yaa biar aku semangat update🔥

•••

Reiga menatap wajah Anindya yang tertidur lelap dengan tenang. Sungguh Reiga tidak mengerti apa yang telah terjadi pada istrinya hingga bisa histeris melihat wajah anaknya sendiri bahkan tak mengakui bila Aksara adalah anaknya.

Reiga merasa ada yang janggal saat ia pergi keluar tadi. Tiba-tiba ia ditelpon karna Anindya akan melahirkan lalu sekarang Anindya yang histeris melihat wajah Aksara yang mengingatkannya dengan Gino.

Usapan lembut mendarat di rambut halus Anindya lalu mencodongkan wajahnya untuk mengecup kening istrinya dengan penuh cinta. Reiga berharap semoga setelah Anindya sadar nanti, Anindya bisa sedikit lebih tenang dan bisa menerima kehadiran Aksara.

Kasihan sekali bayi mungil itu, yang seharusnya ia bisa langsung merasakan kehangatan dan kasih sayang Ibunya, Aksara malah mendapat teriakan histeris dan penolakan darinya.

"Reiga, kamu makan dulu. Dari tadi kamu belum makan loh."Ujar Tyas pada menantunya.

Reiga menatap Tyas dengan senyuman tipis,"Reiga gak laper Bunda. Reiga mau samperin Aksa dulu, Reiga takut dia nangis."

"Utamain diri kamu dulu nak Reiga, kalau kamu sakit nanti gimana? Disana pasti ada Suster yang jaga Aksa."Ujar Tyas.

Aksara memang berada di ruang bayi karna Anindya yang menolak tak ingin melihat bayi itu ada di ruangan ini bersamanya. Namun rasanya Reiga tak bisa bila meninggalkan Aksara terlalu lama, Reiga sudah merasa rindu ingin melihat dan menggendong anak tampannya itu.

"Iya Bunda, Reiga ngerti. Reiga mau ke ruang Aksa dulu sebentar, Reiga kangen pengen liat Aksa."

Tyas tersenyum. Ternyata Reiga memang tulus sayang pada Aksara padahal Aksara bukanlah anak kandungnya. Tapi Reiga sudah menyayanginya seperti anak kandungnya. Tyas senang sekali.

"Ya sudah, tapi jangan lupa makan."

Reiga mengangguk,"Kalau Anin bangun, kasih tau Reiga, Bunda."

Tyas mengangguk.

Reiga menatap Anindya sebentar yang masih tertidur pulas lalu meninggalkan ruangan inap tersebut. Reiga melangkah dengan tenang menuju ruang bayi yang letaknya tak jauh dari ruang inap istrinya hanya perlu turun satu lift.

Langkahnya terhenti melihat seorang lelaki yang berada di luar ruangan bayi dan menatap dari jendela. Reiga seperti mengenali postur tubuhnya tersebut tapi Reiga tak bisa mengenalinya dengan jelas karna wajahnya tertutupi sebagian oleh masker hitamnya.

Merasa penasaran, langkah Reiga semakin mendekat. Mengikuti arah tatapannya, ternyata lelaki itu sedang menatap Aksara karna box bayi milik Aksara letaknya berhadapan langsung dengan jendela.

"Lo siapa? Kenapa lo liat anak gue?"

Lelaki itu terkejut, dengan cepat lelaki itu menjauh dan berbalik agar Reiga tak bisa melihat wajahnya,"Sorry."

Reiga menyusul lelaki itu yang melangkah pergi lalu menahan tangannya dengan sekuat tenaga. Dari suaranya Reiga sepertinya bisa mengenali lelaki ini.

"Jangan bilang lo, Gino?"

Lelaki itu perlahan membuka maskernya lalu membalikkan tubuhnya menghadap Reiga yang menatapnya tajam. Ternyata benar dugaan Reiga bahwa lelaki ini adalah Gino. Untuk apa lelaki itu ada disini?

REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang