Hamil diluar nikah dan dihamili pacarmu tapi pacarmu tidak mau bertanggung jawab?
Bagaimana rasanya?
Anindya merasa sangat hancur dan tidak ingin melanjutkan hidupnya. Namun ada seseorang yang bersedia menjadi tempat bersandar untuknya bahkan menj...
Jangan lupa follow akun aku yaaa, happy reading guys🥰
•••
2 tahun kemudian..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ndaa, Didi lum pulang?"
Tanya bocah laki-laki berumur 2 tahun di pangkuan Anindya. Bocah itu tak lain dan tak bukan adalah Aksara. Kini Aksara sudah menginjak usia 2 tahun. Di usianya kini Aksara sudah bisa berjalan, berlari, berbicara dan mengobrol walaupun belum jelas kata-katanya.
"Bentar lagi Daddy pulang, sayang. Aksa nggak sabar ya pengen ketemu Daddy?"
Aksara mengangguk kecil. Tangannya memainkan remote yang mengontrol mobil mainan miliknya. Mobil remote tersebut adalah hadiah dari Tyas saat ulang tahunnya yang ke 2 tahun, 3 bulan yang lalu.
"Iya Nda, Aksa angen ama Didi."
"Didi uda janji mau beliin Aksa es klim."
Anindya terkekeh mendengar ocehan Aksara yang terkadang masih cadel dan belum jelas di kosa kata tertentu. Namun Anindya selalu mengajarkan Aksara berbicara dan membenarkan kata-katanya. Anindya ingin Aksara tumbuh menjadi anak yang pintar.
"Kok es krim sih? Aksa kan udah janji sama Bunda gak akan makan es krim, nanti Aksa batuk-batuk."
"Itu kalo tiap hali ndaa. Aksa lum makan es klim uda tiga hali."
Anindya tertawa. Ada saja alasan yang digunakan Aksara untuk mendapatkan keinginannya,"Yaudah iya. Bunda izinin. Semoga aja Daddy nanti pulangnya bawa es krim pesanan Aksara."
Aksara mengangguk,"Halus Ndaa. Kalau Didi lupa nanti Aksa malah."
"Aksa marah sama siapa hmm?"
Suara itu mengejutkan Anindya dan Aksara karna Reiga datang tiba-tiba tanpa mengucapkan salam. Anindya juga tidak mendengar suara mobil yang masuk ke dalam rumahnya.
"Didiii!"
Aksara turun dari pangkuan Anindya lalu berlari ke arah Reiga. Reiga dengan sigap menangkap tubuh Aksara lalu menggendongnya. Anindya menghampiri Reiga lalu mencium punggung tangannya sebagai tanda baktinya sebagai seorang istri.
"Aksa angen ama Didii."
"Iya Daddy juga kangen banget sama Aksa. Udah berapa kali Daddy bilang, jangan nyebut Didi lagi. Tapi Daddy. Coba ikutin ucapan Daddy."Suruh Reiga.
Aksara mengamati wajah Reiga dengan serius,"Dedi?"
"No. Bukan Dedi, tapi Daddy."
"Daddy."
Reiga tersenyum lalu mencium pipi Aksara,"Good. Itu baru anak Daddy."
Aksara terkekeh senang lalu memeriksa tangan Daddy-ya yang tidak membawa apapun. Hal itu membuat Aksara sedih,"Daddy gak beli es klim buat Aksa? Daddy lupa ya?"