30. Permintaan Maaf

2.8K 67 3
                                        


Happy 3k views guys🥰

Warning 18+ (Ada sedikit adegan dewasa)

•••

Anindya menatap Reiga yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan kaos hitam dan celana pendek di tubuhnya. Anindya mendekati Reiga lalu mengambil handuk kecil dari tangan Reiga.

"Sini biar aku bantu."

Reiga duduk di tepi ranjang agar memudahkan istrinya mengeringkan rambutnya. Reiga memeluk pinggang Anindya dan merapatkan tubuh mereka.

"Mas, nanti dulu peluknya. Rambut kamu masih basah, nanti baju aku ikut basah."

"Gak apa-apa, kamu bisa ganti baju lagi. Atau kamu pengen kita mandi bareng? Aku gak masalah mandi lagi."Balas Reiga santai lalu mencium payudara istrinya dari balik bajunya.

"Reiga ih!"

Reiga tertawa dan berhenti menjahili istrinya. Setelah itu suasana kembali hening. Padahal lebih cepat bila menggunakan hairdryer namun Reiga tak suka dan lebih sering menggunakan handuk seperti ini.

"Mas, aku mau minta maaf sama kamu. Waktu aku ketemu sama Kinara, aku hampir membuat keputusan yang salah."

Reiga mengernyit bingung,"Memangnya keputusan apa sayang? Ada yang belum kamu ceritakan sama kamu tentang malam itu?"

Anindya menghela nafasnya,"Kinara mengajukan syarat supaya aku bisa membawa Aksara kembali, aku harus menceraikan kamu. Di surat cerai itu bahkan ada tanda tangan kamu. Saat itu aku gak bisa berpikir jernih, aku cuma mau Aksara kembali. Aku gak memikirkan tentang pernikahan kita, tapi untung aja Gino datang dan menggagalkan hal itu."

Reiga terkejut mendengar surat cerai yang Kinara miliki ada tanda tangan miliknya. Sejak kapan Reiga menandatangani surat tersebut? Memikirkan untuk bercerai saja Reiga tidak pernah.

"Sayang, aku gak tau kenapa ada tanda tangan aku disana. Sepertinya saat aku dan Kinara bersama, dia berusaha nyelipin surat cerai itu dan membuat aku menandatangi surai cerai itu. Aku gak pernah terpikirkan untuk bercerai sama kamu."Ujar Reiga.

Anindya menyimpan handuk itu asal lalu duduk di pangkuan suaminya. Anindya memeluk leher Reiga dan menatapnya dalam.

"Kamu gak perlu jelasin itu, Mas. Kamu gak salah. Disini aku mau menjelaskan dan minta maaf sama kamu karna aku hampir aja membuat keputusan kita bercerai. Maafin aku Mas, aku gak mau bercerai sama kamu. Aku mau hidup sama kamu selamanya."Ucap Anindya.

Reiga tersenyum,"Iya Nin, aku ngerti. Yang penting hal itu kan gak terjadi waktu itu. Kita gak akan pernah bercerai. Aku cinta sama kamu, Anin. Mana mungkin aku mau pisah sama kamu?"

Anindya memeluk tubuh Reiga erat. Anindya juga tidak ingin meninggalkan Reiga. Lelaki yang baik dan tulus mencintai dirinya dan Aksara, mana mungkin Anindya mau melepaskannya begitu saja?

"Aku juga cinta sama kamu, Mas."

Reiga mengurai pelukan mereka sambil memegang tengkuk istrinya. Wajah Reiga mendekat dan memiringkan kepalanya hingga lidah mereka berdua bertemu. Reiga menekan pinggang Anindya merapatkan tubuh mereka sambil melumat bibir istrinya dengan dalam.

Anindya melenguh pelan merasakan bibir Reiga turun untuk menyesap lehernya. Salah satu tangan Reiga masuk menelusup ke dalam baju Anindya, meraba perutnya dengan gerakan sensual lalu meremas payudaranya yang masih terbalut dalaman.

"Haaa.. mmhh.."

Dalaman miliknya dilepas begitu saja dan bajunya disingkap ke atas hingga menampilkan bagian tubuh atasnya yang menggantung. Reiga langsung menciumi area payudara Anindya, menyesap dan menjilati putingnya dengan lidahnya yang begitu merangsang. Wanita itu menutup mulutnya berusaha menahan desahan, jangan sampai Aksara terbangun karna kegiatan mereka.

REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang