(1). Meet You Again.
"Daddy Daddy, hari ini Daddy jadi bawa Aksa ke rumah sakit kan? Aksa pengen banget ikut Daddy kerja."Seru Aksara sambil mengikuti langkah Reiga menuju ruang makan untuk sarapan.
Aksara kini sudah berusia 10 tahun. Dia tumbuh menjadi anak yang tampan, baik, pintar, sopan seperti yang diharapkan oleh Anindya dan Reiga. Tak hanya itu, Aksara juga menjadi sosok kakak yang hebat bagi kedua adik perempuannya.
Iya, Aksara memiliki dua adik perempuan. Yaitu Ameira Zuqaisha dan Azura Fareisya. Jarak umur antara Aksara dan Ameira terpaut 2 tahun sedangkan Aksara dan Azura berjarak 7 tahun. Karena setelah Ameira lahir, Anindya dan Reiga sepakat untuk menunda kehamilan dan fokus mengurus kedua anak mereka.
Azura adalah nama adik bungsunya yang bulan ini akan menginjak usia 3 tahun. Tak seperti Ameira yang cerewet, selalu mengikutinya kemana-mana dan manja padanya, Azura tampak lebih kalem dan lebih manja pada Ibunya.
Reiga tak mengubris ocehan anak sulungnya. Reiga mendekati istrinya lalu mencium pipi Anindya dan Ameira, dua perempuan yang begitu berharga di hidupnya.
"Pagi sayang."
"Pagi Mas."
"Pagi Daddy."
"Zuya mana, sayang?"Tanya Reiga mencari keberadaan anak bungsunya.
"Zuya masih tidur, Mas. Loh, tumben Abang udah bangun? Mau kemana?"Tanya Anindya heran pada Aksara. Wanita itu menyiapkan makanan untuk suami dan kedua anaknya.
"Ih Bunda lupa ya. Kemarin malam Abang udah bilang kalau hari ini Abang mau ikut Daddy. Daddy juga udah janji mau bawa Abang ke rumah sakit. Iya kan, Daddy?"
Reiga memakan sepotong roti yang sudah diolesi selai coklat,"Abang, Daddy kerja di rumah sakit bukan di kantor. Emang Abang gak bakal bosan ikut Daddy? Rumah sakit itu tempat orang sakit, Abang. Bukan tempat untuk main-main."
"Abang tau kok. Abang mau ikut ya, Daddy. Abang bosan di rumah. Kalau udah besar nanti, Abang mau jadi dokter seperti Daddy. Jadi Abang mau lihat Daddy seperti apa kerjanya disana."Balas Aksara.
"Udah Mas, biarin aja. Aksa pasti bosan di rumah terus. Sesekali kamu ajak Aksa ke rumah sakit."Kata Anindya.
Reiga menghela nafas,"Ya sudah Abang boleh ikut, tapi janji Abang harus nurut sama Daddy. Gak boleh pergi tanpa izin Daddy, mengerti?"
Aksara mengangguk sambil tersenyum,"Mengerti Daddy. Makasih Daddy. Abang sayang banget sama Daddy."
"Daddy lebih sayang Abang."Reiga mencium puncak kepala Aksara.
"Ihh Abang mau kemana? Amei juga mau ikut!"Rengek Ameira.
"Eh jangan. Amei disini aja sama Bunda. Bantu Bunda jagain Adik. Katanya Amei gak mau Bunda sakit kan?"Ujar Reiga menasehati putrinya.
Ameira cemberut,"Tapi Amei pengen ikut Daddy ke rumah sakit. Masa Abang aja yang dibolehin ikut?"
Reiga memijit pelipisnya merasa pusing. Kenapa sih anaknya ini merengek ingin ikut dirinya ke rumah sakit? Padahal Rumah sakit bukanlah tempat untuk main-main seperti yang disukai anak-anak.
"Amei disini aja ya sama Bunda. Amei tega ninggalin Bunda sendirian di rumah? Bunda kasih tau ya, Rumah sakit itu tempat untuk orang sakit. Nanti kalau Amei gak betah gimana?"Kini giliran Anindya yang berbicara.
"Tapi Abang kenapa pengen ke rumah sakit? Amei juga pengen ikut Abang."Ameira masih merengek.
"Abang ke rumah sakit mau belajar, biar jadi dokter yang hebat kayak Daddy. Nanti kalau Amei udah besar, baru Amei boleh ikut Daddy ke rumah sakit."Kata Aksara.
KAMU SEDANG MEMBACA
REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]
ChickLitHamil diluar nikah dan dihamili pacarmu tapi pacarmu tidak mau bertanggung jawab? Bagaimana rasanya? Anindya merasa sangat hancur dan tidak ingin melanjutkan hidupnya. Namun ada seseorang yang bersedia menjadi tempat bersandar untuknya bahkan menj...
![REIGA : Ayah Sambung Anakku [√]](https://img.wattpad.com/cover/373909369-64-k265833.jpg)