**SORE HARI**
..
*ALI POV*Tiba tiba prilly turun dari kamarnya dan menghampiriku yang sedang nonton karena gk habis pikir kalau prilly bakal pulang ke Indonesia. Prilly duduk sebelah gue dan bilang,
"Li, lo gk nganterin gue ke bandara?"
Aku menatapnya sedih, tapi apa yang harus aku lakukan? Aku harus jawab apa? Aku gk mungkin gk anterin dia kebandara, dia cuma punya aku disini. Tapi, hatiku menolak permintaan prilly yang satu ini.
"Lo gk mau ya li? Kalau lo gk mau, yaudah gpp" ucapnya begitu gampang dekatku.
"Iyaa, ntar gue anterin. Jam berapa?" Balasku dengan menetralkan nadanya agar tidak terlihat sedih. Tepi kayaknya aku tidak bisa, raut wajahnya terlalu mengisyaratkan kalau aku tidak mengizinkan prilly pulang.
"Ya sekarang, sana lo mandi dulu. Sekarang kan udah jam 5, gue pesawat jam 7. Biar gk macet ntar" ucap prilly yang menurutku tidak bisa lagi aku menahan nya.
Aku hanya membalas dengan anggukan dan berlalu ke kamar untuk wangikan diri. Begitu aku selesai, aku langsung menghampiri prilly yang mungkin sejak tadi sudah menungguku.
"Udah?" Tanya prilly kepadaku.
"Iya, udah." Jawab ku lemah.
*DALAM TAXI*
"Katanya mau kebandara, bawaan lo mana?"
"Ada kok, udah masuk bagasi semua waktu lo mandi"
Sumpah demi apapun aku gk mau prilly pulang. Aku tak berani lagi menatapnya. Aku hanya melihat mobil mobil yang lewat melalui kaca bening taxi. Beberapa menit kemudian, prilly genggam tanganku, dan seketika aku melihatnya.
"Boleh gk gue pulang? Kan lo sendiri disini?" Tanya nya lembut kepadaku.
Aku bingung harus menjawab apa, sekalipun aku menjawab tidak, prilly pasti bakalan pulang kan tiketnya sudah di booking sama papanya. Aku harus jawab apa?
"Boleh. Kalau itu yang terbaik buat lo" jawab ku lemah, dan kembali memalingkan wajahku darinya.
Lagi lagi prilly menyentuhku, tangan yang satu belum terlepas dari genggaman ku, tapi tangan nya yang satu menarik wajah ku agar menatapnya.
"Lita sini Ali.. Gue mau tanya" ucapnya lembut kepadaku.
"Apa?" Balas ku Sedatar mungkin.
"Boleh gue pulang?" Dia masih melempar pertanyaan yang sama.
Karena aku sudah tidak tahan, dengan cepat aku menariknya kedalam dekapan ku. Aku tidak tahu hal apa yang membuat ku kali ini menangis. Aku mendekapnya begitu erat dan rasanya itu begitu nyaman. Ku tempelkan pipi kiriku di atas puncak kepalanya. Sesekali aku mencium nya dengan lembut.
"Gue gk izin in lo pulang !!" Seketika ucapan ku keluar. Aku takut dengan jawaban prilly selanjutnya. Tapi setidaknya aku telah lulus mengatakan isi hatiku.
"Lo plin pelan deh li, ini di Bolehin atau gk? Sekalipun lo bilang gk, gue tetep pulang kok li"
DEG !!! Seketika hatiku mengecil sekecil nya. Dugaan ku benar, Fikiran ku benar. Seharusnya aku mengizinkan prilly pulang. Mataku semakin tidak mau lagi membendungi air mata yang saat ini sudah mengalir dengan deras.
Mungkin saat ini, prilly menyadari kalau aku menangis. Tapi dia lebih pilih bungkam. Dia tetap tersandar di dadaku, dalam dekapan ku yang kuberikan dengan sayang. Perlahan dia melepaskan pelukan yang kuberikan.
Prilly menarik wajah ku agar menatapnya. Prilly menghusap air mataku yang kurasakan begitu lembut dan sangat damai. Ingin sekali aku memeluknya lebih lama, agar di tidak kembali pulang ke Indonesia.
"Kenapa nangis? Kan ini mau lo. Iyakan?"
"Ini bukan mau gue Prill. Bukan !!" Ucapku tegas dengan mata yang merah.
"Yaudah, gk usah nangis. Liat dulu keluar"
Namun nyatanya, mungkin karena aku terlalu jatuh dalam lubang kesedihan sampai sampai saat ini aku tidak menyadari bahwa aku dan prilly berada di tepi pantai bukan di bandara. Begitu aku melihat ke arah luar, aku kembali menatap wajahnya. Aku mencari maksud di matanya. Apa maksud semua ini?
STAI LEGGENDO
Makes love things beautiful
RomancePertemuan yang menyebalkan membuat hati Ali bremouli Dan Prilly queen semakin hari semakin menimbulkan rasa yang sulit di tentukan. Apakah ini cinta? Ingin tahu cerita lebih lanjut? Cammon gays.. Hanya di Alprillvers_story cerita ini berlansung !!