33

2.6K 95 0
                                    

"Sssstt Sakit banget, prilly mana kak? Dia gak marah lagi kan sama Ali? Prilly gak jadikan putus in Ali?" Tanya Ali panjang lebar.

Sontak membuat ka alya Dan mama terdiam. Mama Dan ka alya sailing pandangan mata.

"Ternyata semua ini Ulah prilly? Liat Aja ntar !!" Batin ka alya.

"Mah, kaka keluar bentar ya.. Kalau Ada apa apa telfon kaka Aja" ucap ka alya Dan berlalu pergi.

*KAIA POV*

Oohh jadi semua ini Ulah lo prill? Perasaan waktu Ali masuk rumah Sakit gue tanyain lo, Dan lo kenapa gak bilang? Awas Aja lo prill. Lo Udah buat adek gue celaka, mabuk mabuk gak jelas Dan sampe Koma begini. Awas Aja lo prill.

Eh nongol juga tuh batang hidungnya, perasaan baru keluar. Gue tunggu prilly di depan pintu ruang Ali terbaring. Bisa bisanya dia pancarkan senyuman depan gue. Ketika prilly ingin pamit masuk, gue halangin dia.

"Mau ngapain lo? Bukan nya lo tadi udah pulang?"

"Iya, tapi Hati ILY ada rasa gk enak. ILY pamit masuk ya kak? Di dalam ada tante ya?"

"HE !! Lo gk sadar sadar ya !! Lo itu harusnya sadar, adek gue celaka gara gara lo !! Jadi mulai sekarang lo gk usah ganggu ganggu adek gue lagi. Ngerti !!!" Ucap ka Alya dengan penuh amarah.

Tanpa prilly sadari, air mata prilly menetes. Prilly meminta maaf kepada ka Alya sebisa mungkin dan minta izin masuk menemui Ali. Tapi ka Alya masih bersih keras melarang prilly.

"Mending lo sekarang pulang Prill !! PULANG !! Dan jangan lo temui Ali lagi. NGERTI !!!!"

"Ha? Apa? Gk bisa kak, aku cinta sama Ali, aku sayang sama Ali. Izinkan ILY masuk kak" mohon prilly di sela isakan tangis.

"Lo bilang apa? Lo bilang cinta? Kalo lo masih cinta sama Ali gk mungkin lo putusin adek gue sampe sampe Ali mabuk dan celaka beginian. Lo harusnya sadar Prill. Udah sana lo PERGI " balas ka Alya marah dan mendorong prilly dengan kuat.

*AUTHOR POV*

Prilly hanya bisa menangis dengan penuh isak, sedangkan ka Alya langsung masuk menemui Ali dan mama. Prilly melihat dari kaca luar, kalau Ali sudah sadarkan diri. Prilly tersenyum dengan air mata yang terus mengalir.

Tanpa prilly sadari, Ali melihat prilly yang menangis di balik kaca bening itu.

"Prilly? Mah.. Itu prilly.. Suruh prilly masuk mah" ucap Ali penuh girang.

"Gk usah mah, biarkan dia keluar. Ini semua gara gara prilly makanya Ali celaka" ketus ka Alya sebelum mama membuka kan pintu untuk prilly.

Mama hanya bingung dengan sifat ka Alya yang tiba tiba berubah drastis. Mama hanya diam duduk di bangku tak menuruti kemauan Ali.

"Ka lo kenapa? Prilly gk salah apa apa !! Ini salah Ali. Suruh prilly sekarang masuk" bantah Ali dengan penuh penegasan.

"Gk !! Gue bilang gk ya gk dek !! Prilly yang udah buat lo begini" balas ka Alya tak kalah tegas.

"Prilly.. Masuk sayang !!" Panggil Ali dari dalam. Namun prilly tak mendengar nya. Perlahan prilly mulai melangkah dengan gontai menuju mobilnya.

"Aku sayang kamu li, jangan tinggalin aku. Maafin aku" ucap prilly sendiri menuju mobil.

Sampai mobil prilly langsung menekan gas mobilnya hingga ia sampai di rumah dan langsung memasuki kamar. Dengan cepat prilly meraih HP nya karena ada yang menelfon dan ternyata Ali. Prilly enggan untuk mengangkatnya. Tapi prilly rindu dengan sosok Ali. Tiba tiba ada pesan WA dari Ali.

"Prill, angkat telfon aku. Aku masih sayang kamu. Kamu kesini yah.."

"..."

"Balas sayang. Kamu gk kangen aku?"

Prilly hanya menangis, dan masih enggan untuk menghubungi Ali semenjak menerima perlakuan ka Alya di rumah sakit. Hari berganti dengan malam. Rasa rindu prilly semakin mendalam. Prilly mencoba menahan semua rasa itu, prilly mencoba melupakan Ali.

Sudah 1 minggu Ali di rumah sakit. Saat ini Ali sudah di pindahkan ke ruangan yang biasa. Tangan kiri ali masih dalam gendongan akibat terkilir. Semenjak kejadian itu, prilly enggan menghubungi dan bertemu dengan Ali. Hidup prilly hancur, susah untuk makan, prilly lebih memenuhi hari harinya di dalam kamar. Begitu juga dengan Ali, yang hanya diam mematung di dalam kamar rumah sakit sambil gonta ganti Channel TV karena semenjak Ali mencoba menelfon itu, ka Alya mengambil HP Ali dan melarang Ali menghubungi prilly.

Makes love things beautifulDove le storie prendono vita. Scoprilo ora