36

4.5K 133 12
                                    

*PRILLY POV*

Matahari pagi menyapa sela sela pentilasi kamar ku yang membuat pantulan nya menusuk mataku. Aku terbangun dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 09.27 pagi. Aku kesiangan. Untung saja aku tidak sholat. Dengan cepat aku mencari sosok Ali. Aku berharap Ali menginap di rumahku.

"Pagi mah.."

"Pagi sayang, sarapan dulu."

"Iya mah, eh mah.. Ali pulang ya?"

"Iya, tadi malam waktu kamu bobo Ali pamit pulang"

"Yah.. Padahal aku suruh dia bobok sini"

"Iiihhh anak mama kebelet nikah atau gimana sih? Kok pacarnya suruh bobo sini?"

"Mungkin mah. Oh iya, habis ILY mandi, ILY mau Kerumah Ali ya mah."

"Ngapain sayang?"

"Gk tau, tapi Ali yang suruh. Ali gk bisa jemput ILY karena tangan nya"

"Hmmm.. Yaudah, lagian kamu kenapa gk pernah cerita sih sama mama kalau Ali kecelakaan?"

"Ha? MM? Iyaa.. Gpp, males aja" balas prilly kikuk.

"Yaudah, kamu sarapan sendiri ya sayang, mama mau keluar bentar."

"Oke bos"

***
Perjalanan rumah Ali cukup membuang waktu ku 1 jam 42 menit. Lumayan lelah aku nyetir. Tapi aku semangat karena mau ketemu Ali. Ketika aku di lampu apil aku berhenti karena lampu nya berwarna merah dan tiba tiba pesan line masuk.

"Udah bangun sayang? Jadikan kesini?"

"Udah hunbie ku.. Aku lagi otw rumah kamu"

2 menit..

"Ha? Yang bener? Yaudah, aku tunggu depan rumah ya? Pelan pelan aja sayang nyetir nya"

Aku tak membalas pesan terakhir Ali, karena aku harus menjalan kan mobilku yang lampunya sudah berubah menjadi hijau. Aku hanya tersenyum hingga tidak terasa aku sudah memasuki pagar rumah Ali. Jantung ku berdegup kencang, aku sedikit gugup ketemu keluarga Ali. Ku lihat dari kejauhan, Ali menungguku di tangga depan rumahnya. Ketika aku membuka pintu yaris ku, Ali langsung menghampiriku dengan senyuman yang tidak pernah pudar.

"Hei? Udah mandi? Udah sarapan? Sapa ku rada bawel.

Ali tertawa melihat ku dan langsung mencium keningku dengan lembut.

"Udah hunbie ku.. Kita masuk ya, di dalam ada mama dan kaka"

"Iihhhh itu kan kata kata aku sayang, kamu mah gk kreatif. Masuk? Aku takut" balas ku dengan nada manja depan nya.

"Gk usah takut, kan ada aku" balas Ali dengan laki nya sambil merapikan beberapa helaian rambut ku.

Aku dan Ali mulai memasuki rumah Ali. Pertama aku mengucapkan salam yang langsung di jawab Ali dan mama resi. Ternyata mama resi gk marah sama aku. Hanya ka Alya yang marah sama ku. Aku tak pernah dendam dengan keluarga Ali karena aku yakin mereka salah paham dengan semua ini. Aku mencoba salam kepada mama dan ka Alya dan mereka membalas kesopanan ku ya walaupun wajah ka Alya keliatan marah banget sama aku, tapi aku mengabaikan nya.

"Aku mau jelasin kenapa aku mabuk mabuk kemarin, itu buka sepenuhnya salah prilly. Kalian salah paham. Terutama lo kak"

"Kenapa gue?"

"Ya lo dong, lo doang yang sibuk marahin prilly. Mama santai aja tuh. Ali mau jujur, tapi Ali minta kalian jangan pernah marah sama Ali"

"Apaan?" Balas ka Alya ketus.

"Ali kemarin sewaktu di new York sehari sebelum pulang ke sini, ali pernah nyentuh prilly."

Ucap Ali kikuk dan sontak membuat mata mama dan ka Alya membulat besar.

"Tapi Ali belum kelewat batas kok, Ali baru merampas bagian atasnya"

"Lo bilang (kok) dek? Pantas aja prilly putusin lo !!"

"Ya itu makanya, ini bukan salah prilly. Ali mau nikahin prilly. Tapi Ali nikahin prilly bukan karena prilly hamil atau apa yah, Ali bener bener cinta sama prilly"

"Apa? Lo mau priil? Kalau Kaka mah udah gk mau lagi"

"Ha? Iya ka, tapi ILY sayang sama Ali. Kaka gk marah lagi kan sama aku?" Tanya prilly tak kalah kikuk.

Ka Alya menatap prilly dan tersenyum. Ka Alya langsung meminta maaf atas perbuatan nya. Ka Alya menjelaskan, ia cuma punya ali sebagai pengganti sosok kepala keluarganya. Makanya ka Alya tidak ingin sosok Ali hancur karena wanita. Prilly memahami sepenuhnya. Dengan cepat prilly berhamburan kepelukan ka Alya. Ali hanya tersenyum.

"Mah... Ali kepengen nikah" ucap Ali penuh nada manja.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Aug 29, 2015 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Makes love things beautifulDove le storie prendono vita. Scoprilo ora