Cihuii

2.2K 105 0
                                    

*ALI POV*

Begitu Aku selesai mandi, Aku langsung turun menemui prilly. Sepertinya prilly masih sibuk memasak. Aku mendekatinya.

"Buat apaan sih prill? Kok dari tadi gk kelar kelar?"

"Ya masak dong, lagi masak soup ayam Dan goreng cumi tepung"

"Rajin banget buuuk"

"Rajin doong, kan untuk diri sendiri gk untuk yang lain termasuk LO?!! Ngerti?!!!!" Ucap prilly dengan menekan kan kata LO Dan mempelototi mata dermawan Ali.

"Yaudah.." Balas Ali meninggalkan prilly

*AUTHOR POV*

Prilly hanya tersenyum Dan merasa menang untuk Kali ini. Eeiittss tunggu dulu, sepertinya Ali bremouli sedang mencari ide di ruang nonton sambil menyalakan TV.

Kening mengkerut Dan bibir sedikit cemberut membuat Ali bremouli imut imut seperti marmut. Ahahah bayangkan Saja, bibir tipis semerah cerry Milik Ali bremouli sedang cemberut di depan anda. OOHH DAMN !! Seketika nafsu langsung mencuat untuk mengulumnya. OKE lanjut ke topik.

****

"Prill.... Prilly... Sssssttthh awww prill.."
Teriak drama Ali bremouli Dari ruang nonton.

"Ali? Itu kan Ali? Dia kenapa? Kok teriak teriak kayak orang kesakitan?" Ucap prilly Heran sambil bicara sendiri di ruang masaknya.

"Prilly... Guee Udah gk tahaaan"

"Iyaa..iyaa.. Kenapa? Loh kenapa sih ini? Lo kenapa li? Lo sakit?" Ucap prilly yo sepertinya lumayan cemas.

"Peruut...awww..sakit"

"Perut? Perut Lo kenapa? Sakit?" Balas prilly duduk sebelah Ali sambil menyentuh sayang perut lembut ali.

"AH sakit banget prill.. Obat mana?"

"Obat? Obat sakit perut maksud Lo?" Dengan posisi yang masih menetap.

"Iyaa prilly... Buruaan ambilin.."

"Lah, obatnya gk Ada"

"Aduuhh gimana nih prill? Perut gue sakit banget" sungguh pintar dalam berackting. Ckckck

"Mmmm gimana nih? Eh gue tau. Lo sarapan dulu ya biar ntar habis sarapan gue beliin obatnya" ucap prilly lembut.

"Tapii..kan, Lo tadi gk mau ngasih gue?" Dengan tampangnya yang begitu socutee😍

"Aahh, gue becanda kali Li. Mana mungkin gue tega liat Lu kelaparan.(tersenyum) Yaudah, bentar ya gue ambilin dulu. Lu istirahat aja disini" Jawab prilly Dengan sangat lembut sambil mengelus singkat perut ali.

*ALI POV*

Deg !! Hati gue bedetak 2x lebih kencang saat merasakan perhatian prilly. Marsha Saja yang sudah 1th lebih denganku, tak pernah sedikit pun bersikap seperti prilly.

Perkataan prilly "mana mungkin gue tega liat Lo kelaparan" membuat gue selalu tersenyum. Di tambah Dengan tindakan prilly yang mengelus sayang perutku.

Aahh rasanya.... Sungguh membuatku terpukau.

Eehh kok gue Jadi hayalin dia?

*AUTHOR POV*

"Alii....masih hidupkan?"

"Yaelah, masih kali prill. Lo kalau ngomong Hati Hati, ntar gue pergi Lo kangen lagi"

"Eh !! Sorry sorry strawberry ye !! Ini makan sendiri !!"

"Iisshh !! Suapin dong, perut gue sakit banget ni"

"Ahh, Alasan Aja Lo !!"

"Aww.. Udah buruaan.. Suapin" ucap Ali Dengan suara manjanya.

"Iihhh !! Iyaa Iyaa, iniii aaak"

"Jangan pake cuminya ya?.."

"Lah, kenapa? Gk suka?"

"Suka banget, tapi gue alergi seafood" dengan mulut cemberut

"Ahahaha kasian.. Inii aaaak"

****

Ali menerima suapan itu Dengan sumaringah. Keliatan sekali Dari raut wajahnya. Kali ini Prilly hanya pasrah menerima Sikap Ali.

Begitu tinggal satu suapan terakhir, Ali tersenyum senang. Ternyata, masakan prilly enak. Bukannya enak, Tapi enak banget.

"Makasih ya prill, Udah suapin gue makan, Udah kasih gue makan Dengan ikhlas" ucap Ali sedikit tertawa.

"Maksud Lo apaan?"

"Iyaa, maksud gue... Gu.. Gue itu sebenarnya........gk sakit perut. Ahahah" ucap Ali langsung lari saat mengucapkan GK SAKIT PERUT.

Seketika mata prilly membesar.

"Apa? Lo boongin gue? Lo boongin gue Ali?"

"Ahahah ya habisnya, Lo gk mau kasih Gue makan" balas Ali santai.

"Iiihhhh ALI !!! Sebel sebel sebel" ucap prilly sambil menghentakan kakinya seperti hal Nya Anak kecil yang tidak di turuti kemauan nya.

"Ehheeh jangan marah, ntar kalau lo marah, siapa lagi temen gue disini? Kita kan cuma berdua" Ucap Ali manja mendekati prilly dengan mulut manyun nya.

"Terserah gue. Itu semua urusan lo !! Udah sana !! Gue bete sama lo!! " pergi meninggalkan Ali.

"Tuuhkan, dianya marah. Tapi dia lebih imut kalau lagi marah" ucap Ali tersenyum.

Makes love things beautifulDove le storie prendono vita. Scoprilo ora