*AUTHOR POV*
Para para ibu sudah terbangun dari tidurnya. Dan melihat Ali yang tertidur di atas sofa.
"Mbak, prilly mana ya? Kok semalam dia gk tidur sama kita?" Tanya mama ully.
"Oh iya, prilly mana?" Balas mama resi.
Dengan pelan mama resi membangunkan putranya Ali Bremouli yang masih tertidur. Mama resi cukup mengelus kepalanya dengan pelan dan akhirnya Ali terbangun dari tidurnya.
"Prilly mana sayang? Kok gk ada?" Tanya mama kepada putra nya.
"Prilly bobok kamar Ali mah, tadi malam prilly sakit kepala. Udah ya ma.. Ali ngantuk" ucap Ali kembali tertidur di atas sofanya.
Mama resi dan mama Ully hanya menggeleng dan menuju dapur. Mereka sibuk memasak dengan menu makanan indonesia. Mereka memasak kesukaan Ali dan prilly.
"Mereka romantis banget ya, sampe sampe Ali rela tidur di luar untuk prilly. Jadi bersalah akunya mbak" ucap mama Ully sambil mengupas kulit bawang.
"Iya, mereka cocok banget. Aah gk usah bicara seperti itu, Ali tidur di luarkan karena belum sah aja. Coba besok kali udah sah. Mmmm bakal kelewat deh sofanya" balas mama resi yang tertawa.
*PRILLY POV*
Aku terbangun dari tidurku dan melihat sekeliling ku. Ternyata aku tidur di kamar Ali. Pantas aja aku tidur dengan nyenyak, di tambah dengan wangian khas Ali yang nempel di selimutnya. Aku mencoba duduk dan kepalaku masih terasa sidikit pusing. Aku berjalan dengan pelan untuk mencuci muka.
Begitu selesai, aku keluar dari kamar dan meniti anak tangga. Dengan cepat mataku melihat ke arah sofa yang ternyata Ali rela tidur di luar demi aku, malah gk pake selimut. Aku kembali ke atas mengambilkan selimut untuk Ali.
Aku menutupi tubuhnya dengan selimut yang aku kenakan tadi malam. Aku duduk di sebelahnya dan mengelus pelan pipinya. Sepertinya Ali begitu kelelahan hingga ia tidak terbangun dari tidurnya. Ternyata ada dua pasang mata yang sedari tadi mengintipiku dari kejauhan, ya siapa lagi kalau bukan mama mama.
"Mah, kenapa pada liatin aku? Aku cuma kasih dia selimut" jelasku dan meneguk air.
"Kenapa gk di cium Ali Nya Prill" tanya mama resi yang ceplos kepadaku, membuat air yang ku minum keluar kembali dan membuat ku batuk.
Aku melihat ke arah mama resi dan ke arah mama ku. Mama ku hanya tersenyum.
"Ya gk la mah.. Orang aku belum sah sama alinya" balas aku yang sok sok an. Padahal aku selalu bermanjaan dengan nya🙈
*PRILLY POV*
Hari ini semuanya akan kembali ke negara kelahiran ku Indonesia yang lebih tepatnya Jakarta, ya terkecuali aku dan Ali.
Kali ini mereka bakal berangkat jam 15.23 sore waktu new York. Dan sekarang kami semua sudah berada di New York AirPort.
Aku peluk mereka satu persatu, hingga di pelukan terakhir membuat tangisanku pecah. Sentuhan ini. Pelukan ini. Kedamaian ini yang selalu aku dapat di setiap aku ingin tertidur di malam hari sekarang aku sudah sangat jarang mengalaminya. Bahkan aku disini masih terhitung 2 bulan. Enggan buat ku melepaskan pelukan mama. Yah, yang membuatku selalu damai adalah mama.
Hingga gritte mengeluarkan suara, kalau mereka harus memasuki ruang tunggu sekarang juga. Kulihat sekeliling ku, semua menatapku dengan sedih seakan meraka tahu apa yang aku rasakan saat ini. Terhenti mataku di bola mata pria yang sedari tadi menatapku. Siapa lagi kalau bukan Ali. Ali mengangguk tersenyum mengibaratkan mama harus masuk ruang tunggu.
Sebelum aku melepaskan mama, aku memeluk mama lebih erat lagi, kucium seluruh lekuk wajahnya, ku cium telapak tangannya dengan sayang dan mama meninggalkan ku.Aku tersandar lemah di badan kekar Ali. Dengan sayang Ali mengelus punggungku dan membawaku masuk kedalam mobil ferarri yang kami sewa. Di dalam mobil aku hanya bisa diam dan air mataku tak hentinya menetes. Wajah mama, senyuman mama, sentuhan mama dan lain nya selalu terbayang di Fikiran ku. Aku menatap kaca bagian kanan ku dan menatap suasana luar. --maklum kalau luar negri kan yang nyetir sebelah kiri--
Ali menghapus air mataku yang jatuh ke pipi kiriku dengan lembut. Dengan cepat aku menghapus semua air mataku dan melihat Ali.
"Udah sayang nangisnya. Kan masih bisa telfonan sama mama" ucap Ali dengan lembut kepada ku.
Aku hanya mengangguk tersandar di bangku yang ku duduki. Saat ini kami telah sampai di apartemen aku sedikit pusing, mungkin ini efek tangisan ku yang begitu lama. Begitu sampai di kamar, aku langsung berbaring di atas ranjang ku yang Ali sudah duduk di sebalahku.
"Capek ya?" Tanya Ali lembut dan mengelus sayang kepala ku.
Aku hanya sedikit bergeming dan memejamkan mataku dengan paksa, karena pusing di kepala ku semakin kuat. Aku tidak tahu sejak tadi, air mataku jatuh dengan sendirinya. Ali dengan setia menghapus air mataku.
*ALI POV*
Aku gk kuat, liat wanita kecilku selalu bersedih seperti ini. Apa boleh buat? Aku hanya bisa diam, dan menemaninya. Selalu saja air matanya keluar.
"Udah sayang nangisnya.. Kamu capek kan? Bobok ya..?" Ucap ku lembut sambil memukul pelan pahanya hingga wanita kecilku tertidur. Aku tersenyum. Aku menghapus air matanya dan mencium kedua mata dan keningnya. Sebelum keluar, ku kecup sayang bibir tipisnya, hingga aku masih merasakan Lip ice nya yang berasa strowberry. Ku selimuti wanita kecilku dan aku berlalu keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/47182140-288-k423194.jpg)
STAI LEGGENDO
Makes love things beautiful
RomantiekPertemuan yang menyebalkan membuat hati Ali bremouli Dan Prilly queen semakin hari semakin menimbulkan rasa yang sulit di tentukan. Apakah ini cinta? Ingin tahu cerita lebih lanjut? Cammon gays.. Hanya di Alprillvers_story cerita ini berlansung !!