Saling membenci

1.2K 76 0
                                    

*PRILLY POV*

Kali ini aku berangkat dengan Cowok yang sok cool itu tepat pukul 7 malam. Dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke Dubai Internasional AirPort. Sepertinya aku bakal transit disana. Semalaman aku membaca rute transit Jkt-new York.

Sudah hampir 4,5 jam aku berada di dalam pesawat dengan cowok sok cool itu, tiba tiba aku merasakan kantuk ku. Si cowok itu sih udah dari merem mulu, gk tau deh udah tidur apa belum. Bodo amat !! Yang jelas aku sekarang mau tidur.

Kali ini kuharapkan kepala ku ke arah pintu jendela kecil karena aku duduk di paling ujung sebelah jendela.

*ALI POV*

Aku kaget, ada sesuatu yang menempel di bahu kiriku. Aku mencoba membuka sedikit mataku dan akhirnya aku melotot.

Gimana tidak? Itu kepala nenek bawel dengan enaknya nyamperin bahu kiriku. Aku pura pura berdehem, tetapi bukan dia yang bangun melainkan ibu ibu parubaya sebelah kanan ku yang terbangun. Sepertinya aku yang tolol. Jelas jelas ini nenek bawel menutupi telinganya dengan pendengar musik ya pasti gk dengerlah !!

Karena aku sudah merasa bete, aku dorong aja tu kepala biar kembali lagi ke bangkunya. Akhiiirnya.. Dia gk bangun, gk bawel, gk marah marahin gue, dan gue bisa tidur dengan tenang. Harapan gue !! Ternyata benar, itu semua cuma harapan.

Begitu kepalanya kembali seperti biasa, dia menarik sesuatu benda yang menutupi telingaku dan menghempaskan nya ke paha ku. Dia mulai nyerocos.

Pertama :"lu kasar banget sih?"
Kedua     :"kenapa lu dorong dorong
                    kepala gue?"
Ketiga.    :"sakit tau!!"
Keempat :"gk punya hati banget lu"
Kelima    :"nyesel banget gue pergi"

Ucap nenek bawel itu kepadaku tanpa ada titik dan koma. Aku hanya diam karena ibu parubaya sebelah kananku menatap kami berdua. Aku mencoba tersenyum kepada ibu parubaya itu. Dan ibu itu membalas senyuman ku dan kembali tertidur.

Kembali aku menatap tajam nenek bawel itu, dan menarik lepas benda yang juga menutupi telinga nya. Dia teriak "AWW SAKIT" seketika aku tutup mulutnya dengan telapak tangan ku. Dengan cepat dia membanting tanganku. Aku mulai bicara kepadanya.

"ASAL LU TAU KENAPA GUE SEPERTI ITU? ITU KARENA LU SENDIRI !! SIAPA SURUH NYANDAR NYANDAR DI BAHU GUE. LU PIKIR LU RINGAN?!!"

Ucap ku dengan pelan tapi ku tekan kan semua kata kata ku. Sepertinya dia mengkerutkan keningnya yang mulus itu. Dan sepertinya dia mau nyolot lagi, dengan cepat aku berkata "KALAU MAU NYOLOT PELAN PELAN YA, KASIAN IBU SEBELAH GUE KEBANGUN TERUS DENGER SUARA LU YANG CEMPRENG ITU" ucap ku lagi lagi dengan pelan namun menekan semua katanya. Sepertinya dia tampak kesal dengan ucapanku dan pada akhirnya dia lebih milih untuk diam dan tidak nyolot lagi.

*DUBAI INTERNASIONAL AIRPORT*

Waktu disini sepertinya menunjukkan 12.30 tetapi aku melirik jam tangan ku sepertinya Indonesia menunjukkan waktu 03.30 dini hari. Dubai mempunyai selisih waktu dengan Indonesia 3jm.

Di bandara ini aku dan nenek bawel harus menunggu transit selama 2,5 jam. Gila banget !! Sampai sampai aku lumutan. Aku lebih memilih memainkan HP selama waktu transit itu. Dan tak terasa kita kembali menaiki pesawat lagi, namun pesawatnya berbeda. Kali ini kita masuk ke pesawat Qatar Airways untuk menuju Doha AirPort.

Seperti yang kurasakan dari Dubai ke Doha hanya butuh waktu 1jm dan kami kembali turun dan memasuki pesawat yang ukurannya lebih besar. Nama pesawatnya tetap sama Qatar Airways untuk menuju New York. Nah kali ini yang membuat ku sangat bosan. Karena perjalanan kali ini benar benar lama dan sangat melelahkan. Kita butuh 14jam untuk sampai ke new York jumlah kan saja, semuanya mencapai waktu 22jam untuk sampai ke new york !!

*PRILLY POV*

selama 14jam ini aku bete banget. Karena cowok yang sok cool itu selalu mencari masalah. Aku dan dia selalu bertengkar selama di pesawat. Hingga aku turun di bandara New York tersebut. Aku mengikuti cowok sok cool itu kemana dia pergi, sepertinya dia sudah pernah kesini karena dia sepertinya tidak kebingungan lagi.

Aku dan dia menaiki sebuah taxi yang sama. Di taxi kami sama sama melihat alamat tujuan kami yang sempat dosen berikan. Cowok itu sepertinya sedang bicara dengan sopir taxi tersebut dan menyebutkan alamatnya. Tetapi yang anehnya, kenapa alamatnya sama? Katanya kita punya apartemen. Gue lebih pilih diam kalau di dalam taxi. Begitu sampai, aku dan dia langsung turun. Karena ini juga alamat gue, dengan cepat gue mendatangi sosok pria yang sepertinya pengurus apartemen ini. Dia berikan cuma 1 kunci kepadaku. Tapi cowok sok cool itu tetap ngikuti gue sampai depan pintu apartemen.

*AUTHOR POV*

"Ngapain lu ngikutin gue, pergi sana ke apartemen lu !!" Ucapku PRILLY ketus.

"Siapa yang ngikutin lu? Orang gue di kasih alamat dan alamatnya ya ini"

"What? No No No !! Gk bisa !! Gue gk mungkin satu apartemen dengan lu"

"Issh siapa juga yang mau sama lu? Lu cek lagi alamat lu. Kali ajakan lu yang salah" ucap Ali dengan tawa ejekan

"Gue gk salah, ini emang alamat yang dosen itu kirim."

"Yaudah, sekarang mending lu telfon nty dosen"

"Yeee enak bener lu ngatur ngatur hidup gue. Lu aja yang telfon"

"Yaudah, kita telfon masing masing. Puas lu?" Ucap Ali membelakangi PRILLY.

Mereka saling beradu punggung. Dan setelah menelfon dosen tersebut mereka sama sama membalikkan kembali tubuhnya dan langsung memasuki apartemen itu. Dan ternyata bener mereka cuma tinggal di satu apartemen berdua dan beda kamar.

Apartemen yang unik. Walaupun tidak terlalu besar, tapi apartemen ini terlihat begitu elegan. Kedua kamar ada di lantai dua. Dan di lantai satu ada dapur dan ruang tamu. Setiap kamar ada kamar mandinya. Dan kamar mereka bersebelahan.

Makes love things beautifulDove le storie prendono vita. Scoprilo ora