BAB 1

1M 51.2K 1.1K
                                    

Keeping Your Head Up - Birdy

BAB 1

RATU mencoret tanggal lima belas pada bulan Juli di kalender yang terpasang di sisi kiri dinding dapur. Lalu langkah santainya membawa Ratu ke meja makan. Meja makan yang kini hanya akan digunakan oleh dirinya, Reon, dan Bibi Mitha. Itu pun bila Bibi Mitha bertamu.

Begitu Ratu duduk manis di tempat kesukaannya, terdengar suara berdebum pelan dari arah tangga, disusul suara ringisan.

Sekuat tenaga, Ratu menahan tawanya. "Bang Reon jatuh lagi?" tanyanya.

Tak lama kemudian, Reon muncul dengan tangan mengusap bokongnya.

Ratu tergelak.

"Lo kan yang iseng naro kulit pisang di tangga," gerutu Reon, tapi setelahnya ia ikut tergelak. "Udah kelima kalinya gue kena jebakan receh lo. Jadi, yang bego siapa?"

Ratu menunjuk Reon dengan garpu di tangan kanannya, "Lo, kakak gue yang terkasih, merupakan monyet begonya."

"Seenggaknya, gue bukan adik dari seekor monyet bego," kata Reon, menekankan kata adik.

Reon adalah satu-satunya kakak yang Ratu miliki. Jarak umur mereka terlampau jauh, tetapi untuk hal konyol seperti tadi, mereka kompak dan seirama. Reon sering menyebut dirinya sebagai kembar fraternal* Ratu, hanya saja lahir di tahun yang berbeda.

"Ah!" celetuk Reon mendadak ketika ia duduk di hadapan Ratu. Senyuman cowok berumur 25 itu mengembang, "hari ini ... hari pertama lo SMA kan?"

"Tepatnya," kadang Ratu jengkel dengan sifat pelupa Reon, "hari pertama seorang Ratu Amara Erinska menginjakkan kaki di kelas sebelas!"

Reon bertepuk tangan heboh. "Akhirnya adik gue tumbuh dan berkembang! Saat umur gue sembilan, lo cuma bayi kecil prematur yang menggemaskan. Lihat sekarang! Lo nyaris setinggi bahu gue dan nggak lagi menggemaskan."

Mendengar setengah pujian dan setengah hinaan itu, Ratu lagi-lagi tergelak. Sampai-sampai, ia nyaris tersedak sup ayam buatan Reon.

"Udah jam setengah enam," kata Reon tiba-tiba, tepat setelah tawa Ratu mereda.

Ratu tersenyum, "Asyik, seorang Ratu terlambat datang ke sekolah dan Reon terlambat ke kantor."

Reon menyeringai, matanya memancarkan kesenangan yang nyata, "Jangan lupa bawa kantung plastik, mungkin diperlukan."

"Masa?" tanya Ratu.

Reon lagi-lagi tertawa, lalu mereka menghabiskan sarapan pagi ini dengan khidmat, seolah waktu tidak mampu membuat mereka terburu-buru. Jangan salahkan mereka, salahkan sup ayam Reon yang terkenal melebihi enaknya makanan di restoran bintang lima.


* Kembar fraternal: dikenal sebagai kembar non-identik.

R: Raja, Ratu & RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang