R: Raja, Ratu & Rahasia

BAB 16

Echosmith - Cool Kids

BAB 16

EDO dan Resta sejenak melihat cowok di samping Raja, Ladit, lalu akhirnya melambaikan tangan dengan akrab seolah mereka telah berteman lama. Raja dan Ladit duduk di hadapan mereka.

Tanpa embel-embel, Resta bertanya. "Ladit, ya? Anak baru di kelas Raja?"

Ladit melirik bet nama di seragamnya, LADIT GARDIRA, lalu nyengir tak berdosa pada Resta. "Namanya Udin."

Mereka tertawa.

Jam istirahat ini Raja mengajak Ladit ke kantin untuk bertemu kedua temannya yang ia yakini akan cocok dengan Ladit. Dan terbukti sifat Ladit yang santai diterima dengan baik oleh Resta dan Edo.

"Kenapa lo pindah?" tanya Edo penasaran, "bosen sama National High?"

"Pengen berhijrah," jawab Ladit lempeng.

Resta dan Edo melihat Raja, meminta persetujuan.

Raja menyesap minuman Edo, lalu mengangguk. "Dia juga jawab kayak gitu di kelas."

Resta dan Edo mengangguk mengerti.

"Selamat datang di sekolah baru, Ladit," ucap Resta sok formal.

Edo mengangguk. "Iya, selamat datang. Jangan kaget kalo dapet tugas seabrek, ya. Lo bisa minta bantuan Resta dan dengan senang hati dia nerima."

Selama mereka bertiga mengobrol dan berkenalan, Raja membuka kotak bekal makan siangnya—tentu ia membuat bekal ini susah payah karena Budhe Ratih menjaga kulkas. Raja harus bangun satu jam lebih pagi dibanding Budhe Ratih untuk membuat bekal ini. Satu-satunya hal yang membuat Raja melakukannya adalah untuk menghemat pengeluaran.

Tapi tetap saja ketika Ladit memesan mie ayam, Raja memintanya nyaris setengah porsi.

Salahkan Raja dan perut karetnya.

"Perut karet," ledek Ladit ketika Raja mengembalikan sumpit mie ayamnya pada Ladit.

Raja cemberut. Edo dan Resta terbahak. Ladit nyengir.

"Dia itu ya," mulai Resta.

Edo menyambungkan. "Suka banget makan."

"Tapi nggak gendut-gendut, I see," Ladit menggeleng-geleng sambil tersenyum maklum. "Mungkin kebanyakan cacing."

"HEH, nggak gue ajak main basket," ancam Raja.

Ladit menutup mulutnya dengan kedua tangan, sok kaget. "Ampun, DJ."

Sontak Edo, Resta, Ladit, bahkan Raja tidak mampu menahan tawa mereka.