I Know What You Did Last Summer - Shawn Mendes ft. Camila Cabello
BAB 24
BOLA basket itu meluncur masuk ke dalam ring, membuat Raja berseru senang dan berhigh-five dengan Resta. Cetakan three point Raja memang tidak pernah mengecewakan.
"Ini nggak adil," ucap Edo, terbengong melihat bola basket itu memantul pelan ke arah kakinya, "Harusnya gue sama Raja."
"Harusnya gue sama Resta," timpal Ladit, "Edo mah nggak bisa main basket. Kerjaannya biola terus."
"Darimana lo tau gue suka biola? Jangan-jangan lo secret admirer gue, ya?" tanya Edo curiga.
"Cowok mah punya banyak koneksi," balas Ladit sambil nyengir.
"Koneksi kepala lo," gerutu Edo.
Raja dan Resta malah menari hula-hula atas kemenangan pertama mereka, 56-0.
Selepas pulang sekolah, Raja memutuskan mengajak teman-temannya ke rumah untuk bermain basket, dua lawan dua. Tapi dari awal main, Raja bersama Edo. Namun Edo yang lebih senang mengikuti isu politik bagai bapak-bapak selepas pulang kerja, sedari tadi mengacaukan permainan.
"Gue kapok kalah mulu kalo sama Edo," ucap Raja seraya meninggalkan lapangan indoor, menuju botol mineral yang telah disiapkan pembantu rumahnya.
Bagai anak bebek, semua teman Raja mengikutinya.
Setelah semua orang duduk melingkar dengan botol mineral di tangan masing-masing, langsung saja Edo bekerja sebagai biang gosip.
"Gue liat-liat, Ratu menjauh dari lo, ya?" tanya Edo.
Yang mengetahui sikap aneh Ratu padanya hanya Ladit. Raja menoleh ke arah cowok itu, namun Ladit memasang tampang tak berdosa. Raja mendengus, dasar, batinnya.
"Trus kalo menjauh kenapa?" tanya Raja datar.
"Aneh aja. Di kantin deket banget, trus jauh lagi. Masalahnya apa, sih?" timpal Resta.
Astaga, mengapa teman-temannya sangat repot dengan urusan Ratu? Bahkan Raja sendiri ingin menyingkirkan Ratu dari pikirannya andai dia mampu.
"Lo semua bersikap kayak gue suka sama Ratu," ucap Raja sambil menautkan alisnya. "Gue nggak suka Ratu."
"Kalo suka, apa susahnya bilang?" tanya Edo balik sambil menaik-turunkan kedua alisnya.
"Gue nggak suka Ratu."
"Hati-hati. Cowok kadang nggak nyadar sama perasaannya sendiri. Setelah sadar, semuanya terlambat. Ceweknya udah lelah menunggu dan akhirnya sama cowok lain. Sang cowok mulai cari cewek lain, tapi nggak ada yang sebanding dengan cewek itu di mata dia," ucap Resta tanpa menyadari ekspresi terkejut seluruh teman-temannya. Resta terbatuk canggung, "Kata Adik gue waktu curhat."
Yang lebih mengejutkan, Resta mendengar curhat adiknya.
Merasa perhatian teman-temannya mulai teralih pada Resta, cowok itu bertepuk tangan.
"Pertemuan pertama Komplotan Rahasia sebentar lagi," ucap Resta, "Lo mau ikut, Dit?"
"Komplotan Rahasia?" tanya Ladit, bingung.
Resta langsung menjelaskan Komplotan Rahasia secara singkat kepada Ladit. Raja mendengarkan dengan tampang.bosan.
Selesai menjelaskan, wajah Ladit berubah antusias, "Gue tertarik ikut. Gabungnya gimana?"
Edo mengangguk, "Lo langsung dateng sama kita bertiga aja."
"Berdua," ralat Raja.
Semua orang menatap Raja, namun dari ketiganya hanya Ladit yang tampak kebingungan.
"Lo nggak ikut, Ja?" tanya Ladit.
"Nggak tertarik."
Ladit termangu, sesaat, lalu mengangguk paham, "Oiya, tertariknya sama Ratu."
Bodo amat, Dit, batin Raja menggerutu.
Seiring Resta, Edo, dan Ladit mengobrol tentang Komplotan Rahasia, pikiran Raja bermuara pada Ratu.
Apa Ratu seantusias Ladit saat tau Komplotan Rahasia? Apa ... Ratu salah satu anggotanya?
Pikiran itu sungguh mengganggu sehingga Raja tak sadar sudah meremas botol mineral kosongnya, menimbulkan bunyi berisik yang membuat Edo menoleh.
"Mikirin Ratu?" tanya Edo jahil.
Raja berhenti meremas botol mineralnya. Dia terkejut melihat kelakuannya, hanya karena memikirkan Ratu ikut Komplotan Rahasia.
Raja mendengus geli, "Siapa juga yang mikirin?"
Resta berdecak, "Ah, Elo. Coba kalo gengsi lo nggak tinggi, paling sekarang udah jadian sama Ratu tersayang."
Dengan geram Raja melempar botol tadi ke arah Resta, meski sebenarnya ia berkata pada dirinya sendiri:
Bener juga kata Resta.
KAMU SEDANG MEMBACA
R: Raja, Ratu & Rahasia
Teen FictionSudah Difilmkan, 12 Juli 2018 💝 #1 Fiksi Remaja - 3 Januari 2016, 7 Februari 2016 "Raja marah?" meski seratus persen yakin dengan jawaban cowok itu, Raja, cewek itu tetap bertanya. Tetapi Raja tidak pernah menunjukkan amarahnya di depan cewek itu...