BAB 20

440K 31.8K 3.5K
                                    

Before You Exit - Model

BAB 20

RAJA melirik kanan, kiri, depan, dan belakang. Semua siswa di kelasnya terpaku pada presentasi dari guru, kadang mencatat, sesekali bertanya pada guru. Intinya tidak ada yang bisa Raja ajak mengobrol.

Raja melirik malas presentasi tentang materi yang tidak pernah bisa ia pahami, lalu beralih ke ponselnya, mengetikkan pesan pada Resta dan Edo.

Raja: Gue bosen.

Tak berapa lama mengetukkan jari ke meja dengan bosan, akhirnya Edo membalas.

Edo: Nggak ngajak ngobrol Ladit?

Ide bagus yang tidak melesat di benak Raja. Raja menoleh ke arah tempat duduk Ladit, lalu mendengus geli melihat cowok itu malah tertidur pulas di mejanya. Jaketnya ia alihfungsikan sebagai selimut.

Raja: Kita bener-bener harus masukkin Ladit ke grup.

Edo: Emang kenapa?

Raja: Dia cocok sama kita; gila, unik, sama cuek. Pelajaran Pak Fachrul dia malah bogan, bobo ganteng.

Resta: Goblok, 'bogan'.

Raja: Suka-suka orang.

Resta: Denger-denger Ladit sepupu jauh si kembar di kelasnya Ratu. Emang iya?

Raja: Leoni sama Leon? Si Kembar Badai?

Resta: Yup, tadi Leoni cerita.

Edo: Gimana caranya lo bisa ngobrol sama Leoni alias temen deket Ratu alias temen gebetannya Raja?

Resta: Pria punya cara.

Raja: Seriusan mereka sepupu jauh?

Resta: Nggak percayaan banget, mau modus ke kelas Ratu buat memastikan?

Raja: Gue bisa nanya Ladit!

Resta: Salting bilang, dong. Seharusnya lo berterimakasih karena biarin lo berduaan sama Ratu tadi.

Raja: Iyain aja.

Resta: BENERAN SUKA RATU. EMM, DEDE GEMES-NYA RAJA!

Raja: COT.

Edo: Apa cuma insting gue, atau Resta sama Leoni ada apa-apa? Kenapa selalu gue yang sadar soal beginian?! Kemaren Raja, sekarang Resta! Semuanya aja semua. Ntar Ladit sama anak baru juga di kelas sebelah. HHH. Oiya jangan lupa, si Agung bakal jadi PHO-an Raja sama Ratu. Gue yakin. Gue YAKIN! Tunggu tanggal mainnya.

Resta: Dih, Edo suka nggak jelas.

Raja: Edo mabok minyak tawon.

Edo: Tapi, Ja. Apa menurut lo Ratu nggak ikut komplotan rahasia?

Raja baru saja ingin membalas pesan Edo, tetapi seseorang merebut ponselnya. Raja mendongak dan terkekeh garing melihat gurunya berdiri menjulang di sisi meja.

"Raja," gumam guru berumur lansia itu, "out."

Yah, kena lagi deh, batin Raja dalam hati. Raja menyapu pandangan dan melihat ke arah Ladit. Cowok itu masih tertidur. Guru itu mengikuti pandangan Raja, lalu ia menghampiri Ladit dan menggeplak kepalanya.

"ADOH!" teriak Ladit membahana, bumi gonjang-ganjing.

"Ladit," gumam guru itu lagi, "out."

Ladit masih setengah sadar, matanya mengerjap bingung dan ia mengangguk sambil menguap. "Maaf, Pak. Ngantuk saya nggak bisa ditahan. Seperti pepatah bilang, kalo nyupir jangan ngantuk, dan kalo ngantuk jangan nyupir. Jadi saya misalkan aja. Kalo belajar jangan ngantuk, kalo ngantuk jangan belajar. Gitu."

Guru itu hanya melotot dan mengarahkan pandangannya pada pintu kelas.

Ladit pun mengangguk lesu, ia mengikuti langkah Raja yang lebih dulu keluar. Raja melemparkan seringai pada Ladit yang dibalas dengan kuapan oleh cowok itu.

Di luar kelas, Ladit mengomelinya. "Raja dodol. Gue ngantuk dan kelas adalah hotel bintang lima yang bisa didapetin dengan cuma-cuma."

R: Raja, Ratu & RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang