BAB 50

335K 21.9K 1.2K
                                    

Cast:

Raja - Stefan Simon
Ratu - Aspyn Ovard
Reon - Sean O'Pry
Resta - (hanya di mulmed)
Edo - Dave Franco
Agung - River Viiperi
Leoni - Pyper Smith
Leon - Lucky Smith
Ladit - Freddie Highmore

Untuk Apa - Maudy Ayunda

BAB 50

RATU melirik dari celah sempit pintu kamarnya yang mengarah langsung ke ruang keluarga di lantai dua. Di sana, Reon sedang menonton Big Hero 6 dengan tampang serius. Abangnya maniak film akut, maka Ratu yakin dirinya bisa lolos dengan mudah.

Untuk terakhir kali, Ratu mengecek penampilannya. Rambut sebahunya dikuncir kuda dengan pita hijau tosca. T-shirt putih polosnya masih mulus berkat usahanya menyetrika dari pagi. Untuk celana, dia memakai jogger pants warna abu-abu.

Oke, sekarang Ratu siap.

Ratu menarik napas panjang, lalu keluar kamar dengan langkah santai. Tepat saat Ratu turun ke anak tangga pertama, suara Reon terdengar.

"Mau kemana, Rat? Nge-date, ya? Abang ikut, dong. Tapi tungguin dulu, Abang belum selesai nonton. Nanggung, nih."

Ya ampun, kenapa saat genting seperti ini Reon dua kali lebih cerewet dan menyebalkan? Abang mana yang mengintil adiknya jalan dengan pacar? Bukan berarti Ratu memang jalan dengan Raja, tapi tetap saja konteksnya sama!

"Mau ke rumah Agung, Bang," sahut Ratu berbohong dengan menyamarkan suara gugupnya.

"Itu anak udah balik? Kali ini dia kemana, Rat? Terakhir kali ngilang gitu dia 'kan ke Bandung, ketemu sama sepupunya," sahut Reon.

Mendadak, Ratu jadi ingat saat dia kabur dari rumah Raja bersama Agung. Di sana, Ratu menganggap Agung adalah Quentin, sementara dia Margo. Tapi pada kenyataannya, Agung yang menjadi Margo. Dia bisa pergi kemanapun yang dia mau dengan rencana matang yang sahabatnya, Ratu, pun tidak ketahui.

"Dia ke Semarang, Bang," timpal Ratu asal, "Gue pergi dulu, ya. Udah ditunggu Agung di bawah."

"Abang boleh ketemu Agung?" tanya Reon jahil. "Kok lo malah nge-date sama Agung, sih? Katanya pacaran sama Raja."

"Jalan sama temen emang nggak boleh?"

"Lo sama Raja juga dulu temen, kok," kekeh Reon.

Apa sih, maksud Abang? Ratu meringis tak mengerti. "Pergi dulu deh, Bang. Dan nggak, Abang nggak boleh ketemu Agung."

Ratu turun dengan cepat tanpa menunggu persetujuan dari Reon. Di depan, Leon dan Leoni sudah menunggu tak sabar.

"Kok lama banget, sih?" sungut Leoni jengkel.

Ketiganya berlari kecil menuju halte terdekat. Sambil menunggu bis MetroMini muncul, Ratu menjawab.

"Abang gue bawel banget!" gerutu Ratu, dia menjelaskan keseluruhan obrolan mereka, membuat Leoni terkekeh kecil.

"Abang lo kapan nggak kocak, sih?" tanya Leon.

Begitu bis melipir, mereka bertiga naik ke dalam. Ratu masih lanjut bercerita hingga ia sadar, bila Agung ada di sini, mereka pasti memakai mobil ayah Leon dengan Agung yang menyetir. Sekarang, dibalas pesan oleh Agung saja sudah keajaiban.

"Lo kangen Agung, nggak?" tanya Ratu kepada dua kembar yang duduk di kursi depannya.

"Kangenlah, siapa yang nggak kangen dia, sih?" tukas Leoni.

Ratu dan Leon saling pandang penuh arti. Ternyata sampai sekarang pun, perasaan Leoni pada Agung tidak berubah.

"Gue cuma merasa kalo Agung kayak Margo di Paper Towns. Dia bisa seenaknya pergi tanpa tanda," timpal Ratu pelan. "Gue yakin dia baik-baik aja, Le."

Untuk pertama kalinya, Leoni tersenyum.

Ratu tahu keberadaan Agung sangat penting di hubungan persahabatan mereka berempat. Ibarat pohon, Agung adalah akar. Ratu batang, sementara Leoni dan Leon adalah daun. Agung menopang persahabatan mereka, Ratu menghubungkan mereka berempat, sementara Leoni dan Leon meneduhkan persahabatan mereka bila suasana panas akan konflik.

Tanpa akar, batang dan daun tak memiliki penopang untuk bekerja sebagaimana mestinya

Perjalanan siang itu tidak seramai biasanya.

A.N

Lima BAB lagi sebelum kita say goodbye buat Raja dan Ratu yang ada di Wattpad. Tenang aja, antara satu sampai dua bulan lagi kita say hello buat Raja dan Ratu versi novel!

Gue harap selama pembuatan cerita ini, kesalahan-kesalahan kata dan perbuatan mohon dimaafkan. Selain itu juga gue berterimakasih kepada temen-temen gue; Sisi, yang sering ngasih-ngasih saran. Makasih buat April, Yessi, Bunga, dan Alifa yang udah baca cerita ini--Andra juga makasih sih, tapi lo kan maunya kalo cerita ini udah selesai, jadi nggak keitung, hehehe. Buat Sashi yang selalu nemenin gue dari jaman dulu sampe sekarang. Terutama, buat kalian semua yang udah baca, votes, comment, dan bentuk dukungan apapun yang selalu membuat gue semangat untuk ngelanjutin cerita ini. You guys are awesooome!

Lima BAB lagi, tapi gue minta CERITA INI JANGAN DIREMOVE DULU DARI LIBRARY, karena masih ada pengumuman terkait novel dan jadwal-jadwal po nantinya, pengenalan singkat tokoh-tokohnya, interview (q&a) tokoh raja dan ratu dengan host-host trs, moment, dan st.

Salam Stitches,

wulan

R: Raja, Ratu & RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang