BAB 2

818K 46.6K 2.2K
                                    

Good Girls - 5 Seconds of Summer

BAB 2

NYATANYA saat Ratu sampai di area belakang sekolah, kantung plastik itu tidak dibutuhkan.

Ratu melompat turun dari motor besar Reon, ia menyerahkan kantung itu pada kakaknya. Senyum miring menghias di wajah tirus Ratu. "Gue nggak mungkin muntah cuma karena dibonceng ojek ugal-ugalan, sori."

"Wah, yang penting kan ojek ini nggak perlu dibayar," kata Reon sambil terkekeh, tidak lupa menekankan kata ojek seperti yang adiknya lakukan.

Ratu tersenyum dan mencium punggung tangan kakaknya-satu-satunya gestur yang tampak baik di mata orang lain. Setelah memberi lima nasihat penting (1. Nakal boleh, bego jangan; 2. Pilih temen yang lebih pinter daripada lo, biar lo ikut pinter; 3. Gabung ke "komplotan rahasia"; 4. Makan, makan, MAKAN; 5. IBADAH), Reon pergi dengan motornya.

Akhirnya, Ratu berbalik menghadap pagar setinggi dua meter di hadapannya. Ratu memanjat dengan mudah meskipun dia memakai rok abu-abu selutut, lalu turun semulus gerakan kucing.

Ratu berjalan santai menuju koridor kelas sebelas. Sudah sejak tadi tas berwarna hitamnya ia sembunyikan di semak-semak. Ratu hanya membawa tempat pensil dan kertas binder.

"Maaf, Pak," ucap Ratu begitu ia sampai di kelasnya. Wajahnya ia buat sememelas mungkin. "Tadi saya fotokopi nilai rapor, makanya telat masuk kelas."

Ratu mengucapkan kalimat itu tanpa memeriksa ada atau tidaknya sosok guru di mejanya. Melihat tak ada satupun guru, Ratu menyeringai lebar seiring gelak tawa dari teman-temannya terdengar di seantero kelas.

"Obat lo abis, Rat?"

"Gila, Ratu jayus abis."

"Masih pagi, Rat."

"Ayo berdoa untuk Ratu."

Saran dari ketua kelas, Agung, langsung dipatuhi oleh seisi kelas dan Ratu tergelak mendengarnya. Ratu melenggang ke singgasananya, deretan bangku paling pojok kelas dengan Leoni di sampingnya, sementara Leon dan Agung di depannya. Mereka berempat adalah geng yang terkompak sejak kelas sepuluh.

Agung, cowok dengan rambut jabrik dan mata belo, menengok ke belakang. "Kali ini, lo telat karena apa?" tanyanya penasaran sekaligus rada jengkel-berkat Ratu, Agung menjadi bulan-bulanan guru jam pertama karena Ratu selalu telat.

Leon dan Leoni, dua kembar itu, ikut serta mencondongkan tubuh masing-masing pada Ratu. Cerita di pagi hari yang dialami Ratu selalu menghibur dan menimbulkan gelak tawa.

"Bang Reon lagi-lagi kepeleset kulit pisang yang gue taro di anak tangga," ucap Ratu, lalu mengedip jahil.

"Gila! Kalo dia pingsan gimana?" tanya Leon yang terkenal mudah panik di antara mereka berempat.

Ratu ingin mencubit pipi tembam Leon, tapi ia menahan diri. Cowok itu tidak suka bila Ratu melakukannya. "Dia pernah pingsan, tapi nggak pernah luka."

"Muka Abang lo pasti kocak banget," kekeh Leoni.

"Harusnya gue foto," Ratu ikut terkekeh.

Percakapan singkat mereka harus terhenti karena guru Fisika yang terkenal galak dan disiplin memasuki kelas.

Agung menengok pada Ratu. Dengan gerakan mulut, Agung berkata, "Hari ini lo selamat."

Ratu mengedipkan sebelah matanya pada Agung, lalu membalas, "Gue selalu tau."

a.n.

butuh waktu 25 menit hanya untuk upload cerita ini karena UGH browser gue bermasalah dengan iklan yang mendadak ke-directing dari works

R: Raja, Ratu & RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang