Part 14

351 27 0
                                    


Terlihat seorang wanita cantik sedang berjalan menelusuri koridor kampus, langkahnya terlihat tak biasa, pandangannya pun terlihat sangat sanyu, semua ucapan yang dia dengar disekelilingnya dia abaikan begitu saja. Dia seakan berjalan sendirian di tempat yang sebenarnya ramai, sesekali dia menabrak orang lain yang menghalangi jalannya, namun wanita cantik itu hanya diam tak perduli, dia tetap melangkahkan langkahnya maju kedepan tanpa perduli dengan hal di sekitarnya.

"Deva.........." terdengar suara yang memanggilnya, namun Deva tak memperdulikan itu
#hap............. # seseorang itu menahan pundak Deva, baru wanita cantik itu menyadari ada orang yang menahannya, pandanganya pun beralih pada sosok orang yang menghentikan langkahnya.

" lo enapa sih?? " Tanya sahabatnya yang tidak lain adalah Jesika. Jesika melihat ada yang berbeda dari tingkah sahabatnya itu, Deva hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

" ih.... misterius banget sih.... lo kenapa? lo sakit ? kayaknya lo lemes banget sih! " tanya Jesika lagi

" yah..... kamu bener aku memang sakit.... aku sakit hati.... sakit banget! aku duluan yah..... " ucap Deva. Deva pun melangkahkan kembali langkahnya, tanpa menghiraukan Jesika. Jesi hanya mengerutkan keningnya kebingungan melihat tingkah sahabatnya itu.

"segalau itu yah dia saat putus sama Galang ya ampun..." Gunam Jesika lalu diapun beranjak pergi

" Jesi......" tidak lama ada yang memanggil nama nya, seketika itu langkahnya terhenti dan pandangannya beralih kearah suara itu.

" kak Dava kenapa...? " sahut Jesi heran saat melihat Dava terengah-engah seperti sudah lari maraton

" lihat Devana gak...? " tanya Dava

" Deva baru aja dia datang, kenapa emangnya? Kok kakak kelihatannya cemas banget " tanya Jesika

" Gimana gak emas coba, tadi pas berangkat gue ajak bareng dia gak mau, eh sekarang di cari-cari dia gak ketemu, tapi syukur lah kalau dia udah sampai kampus muh..." ucap Dava lega

" ada apa sih kak sebenarnya, tadi aku juga melihat Deva aneh banget, kelihatannya dia menyimpan beban yang begitu besar, apa dia segalau itu setelah putus sama Galang? " tanya Jesi

" gue gak mungkin menceritakan semuanya sama Jesi! " gunam Dava dalam hatinya "emmmm..ya karena itu... Ya udah deh gue ke kelas dulu yah..... " ucap Dava sambil berlalu

" tuh kan KaK Dava juga aneh " gerutu Jesika

****
Wanita cantik dengan pandangan kosong mulai menaiki tangga menuju tempat kesukaannya di kampus, perlahan namun pasti langkahnya membawanya naik dan terus naik, semilir angin yang menerpa rambutnya membuat rambutnya sedikit berantakan. Di pikirannya terus terniang ucapan kakaknya Shilla yang seakan begitu menyakitkan untuknya, ntah apa yang merasuki tubuh Kakak perempuannya itu namun yang pasti semuanya seakan tak nyata untuk nya.
" haahh....... " wanita cantik itu menghelai nafas berat, air matanyapun seakan berlomba untuk menetes. Namun sekuat tenaga dia menahan airmatanya agar tak harus menetes

" aku dengan senang hati akan memberikan Galang untuk kakak jika memang Galang adalah sumber kebahagiaan kakak, tapi kenapa kakak harus lakukan semua ini sama aku....apa salah aku sama kakak.....? " Gunam Batinnya

****

Suasana di kelas, paK Tanto menyadari ketidak hadiran salah satu muridnya yaitu Devana, pak tantopun kebingungan pasalnya Deva itu adalah mahasiswi yang terbilang rajin, makanya saat dia tak ada pak tanto pun bertanya-tanya.

"Jesika..... Devana kemana, dia sakit yah? " Tanya paK Tanto pada Jesi, Jesipun terlihat kebingungan dengan pertanyaan pak Tanto, pasalnya dia ketemu sama Deva tadi pagi namun anehnya kenapa Deva tidak masuk kelas

Cinta Diujung Senja ( Karya : Dhiechie Edogawa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang