Part 17

324 22 0
                                    


Pagi menjelang udara terasa lebih dingin pagi itu, pagi itu seperti biasanya Deva berserta kelurga nya sedang sibuk menyantap sarapan paginya, namun suasananya sedikit berbeda, tidak ada kehangatan lagi di keluarga kecil itu, yang ada hanya suasana yang dingin dan canggung, tiba-tiba Pak Rajasa memecahkan keheningan.

" Deva pokoKnya Daddy nggak ingin kamu bergaul lagi sama pemuda nggak jelas itu " sahut pak rajasa

" namanya David Dad..." ucap Deva

" Ya terserah siapa dia yang pasti Daddy nggak suka kamu bergaul sama dia, udah nggak jelas, nggak sopan pula, apa sih yang kamu lihat dari dia " Omel Pak Rajasa

" Daddy bisa nggak sih sekali aja jangan ngelihat orang dari segi materinya aja..aku memang nggak tahu seperti apa kehidupan Dave tapi yang pasti dia baik ko, dia menyenangkan dan iya dia emang agak jutek tapi di balik sikapnya itu dia sangat hangat Dad " Jawab Deva meyakinkan

" Daddy nggaK perduli dia seperti apa di mata kamu, yang pasti Daddy nggak suka sama dia " sahut Pak Rajasa kukuh

" Dad...... " ucapan Deva menggantung

" Deva udah jangan bantah daddy terus, kamu tinggal nurut aja bisa kan, lagian firasat orang tua itu selalu benar lhoo " sahut Shiilla


" tuh contoh kakak kamu yang nggak pernah membangkang kata-kata orang tuanya, meski dia harus mengorbankan dirinya dia siap hanya untuk menuruti kemauan orang tuanya, tapi kamu di minta jauhin pemuda itu aja nggak bisa banget jawab iya " sahut Rajasa, terang aja ucapan ayahnya itu seperti pukulan keras di hatinya

" Daddy aku Devana bukan Shilla jadi aku nggak akan pernah bisa jadi Shilla seperti yang daddy dan mommy mau " sahut Deva sedikit kesal

" kamu tuh selalu aja bisa menjawab yah..." sahut Rajasa

" udah-udah... Dhe ayo berangkat " Sahut Dava sambil menarik adiknya pergi, sepertinya Dava nggak ingin adiknya terus tersakiti oleh ulah ayahnya sendiri. Shilla hanya menatap kesal kearah kakaknya.

****

Setelah beberapa menit Deva dan Dava telah ada Di dalam mobil kakaknya. Deva hanya terdiam wajahnya terlihat sangat kesal dan ada raut kesedihan dari tatapan matanya, Dava yang menyadari itu hanya bisa menghela nafas berat

" Pesek... udah nggak usah sedih kenapa... muka lo jelek tahu nggak..... " Goda Dava

" ahh..... nggak sedih gimana coba aku kak.....pagi-pagi udah di marahin Daddy pake acara dibanding-bandingin segala sama kak Shilla lagi.... sebel kan aku Daddy sama Mommy sepertinya lebih sayang sama Kak Shilla sekarang di banding aku. Apapun yang aku katakan selalu aja nggak di percaya daddy dan mommy, apapun yang aku lakukan selalu salah di mata mereka" Omel Deva penuh kekesalan

" udah deh nggak usah lebay yahh... pokoknya gue nggak mau lo sedih-sedih gini lagi. Adik gue yang pesek ini kan kuat jadi gue nggak mau lihat ada kesedihan di muka lo okeyy.... lo harus tahu apapun yang menurut lo benar dan selagi itu bisa buat lo bahagia gue akan mendukung lo, nggak perduli daddy dan mommy nentang, gue akan tetap dukung lo karena gue percaya lo tahu apa yang terbaik untuk lo, yang terpenting lo harus jaga kepercayaan gue baik-baik " ucap Dava

" iya kakak..... makasih yahh..." balas Deva. Dava hanya tersenyum sambil mengelus-elus kepala adiknya.

****

Selang satu jam Deva dan kakak nya telah sampai di pakiran kampus. Deva segara turun dan pergi menuju kelasnya.Saat di dalam kekelas, Deva malihat Dave telah duduk sambil mencoret sesuatu. Deva tidak berani untuk menyapa Dave terlebih dahulu, karena Deva takut kalau Dave marah padanya, karena kejadian semalam di rumahnya. Matanya hanya melirik pelan kearah Dave yang sedang aktif mengambar di buku nya.

Cinta Diujung Senja ( Karya : Dhiechie Edogawa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang