Part 28

425 20 2
                                    


Siang menjelang udara terasa sangat panas. Deva dan sahabatanya Jesika memutuskan untuk ngobrol di bawah pohon yang cukup rindang yang tumbuh di halaman taman belakang kampusnya. Mereka terlihat sangat menikmati setiap angin yang masuk ke sela-sela kulitnya. Sejuk itulah yang mereka rasakan.

" Jesika... kamu masih marahan sama kak Dava ?" Tanya Deva pelan

" Ya gitu lah..butuh waktu Dev untuk menyetabilkan perasaan gue " Balas Jesika sendu

" Jesi..aku mengerti apa yang kamu rasakan tapi aku mohon sama kamu pikirin baik-baik keputusan yang akan kamu ambil, jangan sampai nanti kamu malah menyesali keputusan kamu sendiri. Jesi... percaya sama aku.... kak Dava sangat mencintai kamu jadi aku harap kamu bisa memaafkan kak Dava " ucap Deva

" Yah Dev..gue tahu itu...tapi gue ingin lihat dulu seperti apa usaha kakak lo untuk buat hati gue luluh kembali "ucap Jesika

" aku setujuu..aku yakin kak Dava nggak akan menyerah "ucap Deva

" semoga deh...."balas Jesika

*****

Selang satu jam Deva sedang berjalan menelusuri koridor kampus. Tiba-tiba tangannya ada yang menarik dengan sangat kencang dan
#brug.......# tubuhnya di hempaskan di sudut tembok koridor. Deva terkejut dengan apa yang di alaminya, apalagi orang yang menariknya paksa adalah kakak perempuannya yaitu Shilla. Shilla menatap Deva dengan tajam. Tersirat kemarahan di wajah Shilla kali itu, Deva hanya terdiam melihat ekspresi kakaknya

" kakaK ada apa sih? " sahut Deva

" Deva...gue tahu Galang hanya menjadikan gue pelampiasannya aja kan...gue yakin lo tahu itu bukan dan lo tahu awalnya gue nggak perduli dengan semua itu, tapi gue rasa apa yang gue pertahankan itu percuma, karena Galang hanya menyimpan nama lo di hatinya dan gue pikir dia gak akan bisa buka hatinya untuk gue " ucap Shilla tiba-tiba

" Maksud kakaK apaan sih!!! "tanya Deva bingung

" maksud gue..gue akan lepasin Galang dan gue pastiin Galang akan kembali lagi sama lo dan sebagai gantinya, lo harus bisa pastiin kalau Dave jadi milik gue "sahut Shilla tajam. Ucapan Shilla itu jelas saja membuat Deva terkejut. Bagaimana tidak kakaknya meminta hal yang lagi-lagi sangat berharga untuk Deva

" Apa..kakak...Galang dan Dave itu bukan barang yang dengan gampangnya di tukar " Tegas Deva

" oh yah.... tapi bagi gue mereka adalah aset...gue tahu kenapa lo gampang banget berpaling dari cowok yang udah lo pacarin selama dua tahun lebih hanya karena seorang David yang baru lo kenal, karena Dave lebih kaya dari Galang kan, karena Dave lebih punya segalanya dari Galangkan dan lo tahu itu, makanya lo gampang banget buang Galang dan menggantinya dengan Dave "ucap Shilla


" kak... Jangan sembarangan, aku sama sekali nggak perduli Dave itu siapa karena aku mencintai Dave nggak harus dengan alasan " tegas Deva

" munafik....Deva...lo tahu kan gue bisa lakuin apapunlo untuk mendapatkan apa yang gue mau dan gue pastiin cepat atau lambat Dave akan berpaling dan berbalik sama gue seperti Galang berpaling dan berbalik sama gue" Ancam Shilla lalu beranjak pergi

Deva hanya terdiam sembari menahan perasaanmarahnya,perlahan namun pasti ucapan Shilla seperti bayangan yang menakutkanuntuknya. Perasaannya berkecambuk sedih, marah , kecewa dan resah itulah yangDeva rasakan.

*****

Kelas dimulai, suasana di kelas Deva terdengar hening karena semua mahasiswa/i sedang terfokus pada dosen yang sedang memaparkan materi kuliah. Namun beda halnya dengan wanita cantik yang duduk paling tepat di depan meja dosen, mukanya terlihat lesu, tatapannya kosong, dia seakan tak fokus pada hal di sekitarnya. Dia adalah Deva, Bayangan dan ancaman kakaknya masih bermain dengan aktif di kepalanya. Kata-kata kakaknya masih terdengar dengan baik ditelinganya.

Cinta Diujung Senja ( Karya : Dhiechie Edogawa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang