Part 21

469 24 0
                                    


Di balik pohon yang cukup besar terdengar suara isak tangis seseorang yang terdengar sangat lirih.

" pemikiran bodoh apa sih yang ada di kepala kamu Lang? dengan mudah nya kamu mau mengacak-ngacak semua yang telah terjadi. Aku nggak bisa lakuin semua itu karena aku sadar jika aku melakukan itu akan banyak yang tersakiti, aku sedang belajar merima Dave di hati aku, jadi aku mohon jangan buat aku goyah... " gunam wanita cantik di balik pohon itu yang tidak lain adalah Devana. Sementara tidak jauh dari tempat nya, ada seorang laki-laki tampan yang terus memperhatikanya Matanya sangat teduh melihat wanita yang dia cintai menangis karena orang lain batinnya berkecambuk . Dan dia adalah malaikat penyelamat Deva makhluk tampan yang selalu menopang tubuh dan kesedihan Deva siapa lagi kalau bukan David.

" apa yang membuat tangis lo sepilu ini Dev? Apa karena ucapan Galang yang tepat pada hati lo atau lo nggak bisa bohong sama diri lo sendiri kalau apa yang Galang ucapkan adalah benar... apa arti gue untuk lo Dev? apa iya gue hanya sekedar cinta sesaat..." gunam Dave sendu

****

Pagi menjelang terlihat semua mahasiswa/i telah sibuk membereskan barang-barangnya, ya..karena memang pagi itu adalah hari mereka untuk kembali ke jakarta. Semua para mahasiswa/i sudah berada didalam bus. Saat ini bus yg mereka tumpangi sedang melaju dengan kecepatan rata-rata menelusuri jalan raya menuju Jakarta. Dalam perjalanan, suasana didalam bus terlihat sangat hening, hanya suara mesin dan AC yang terdengar, karena para penumpangnya tengah sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing. Ada yang mendengarkan musik, tidur dan sebagainya yang jelas aktifitas yang mereka lakukan tidak menimbulkan sebuah suara. Deretan bangku yang disediakan terlihat sangat penuh. Semua terlihat duduk dengan rapi. Sama seperti keberangkatan tempat duduk mereka masih di no urutan yang sama. Namun kali itu ada yang berbeda di deretan bangku no.9 bangku yang di tempati oleh Deva dan David. Tidak terlihat bercandaan ataupun obrolan apapun, Dave malah asik memainkan iphonenya dengan telinga di tutupi earphone. Dave nampak sangat dingin saat itu, Deva pun hanya terdiam kebingungan melihat sosok laki-laki di sampingnya.

" Dave kenapa sih?... kok kayaknya dingin banget sih, mungkin dia capek kali yah.... " gunam Deva dalam hatinya. Saat Bis menepi di parkiran semua mahasiswa/i langsung turun terlihat wajah-wajah lesu di wajah-wajah mereka. Tanpa banyak kata Dave langsung turun dan masuk ke mobil hitam yang telah siap menunggunya. Deva pun hanya terdiam masih tak mengerti dengan sikap David saat itu.

" heh... bengong aja.. lho... si Dave mana ?" Tanya kakaknya Dava

" tahu deh... balik yuk aku capek banget nih...." ucap Deva kesal

" Ya udah ayo tapi nganterin dulu Jesika yah.... " ucap Dava

" terserah lah..." lalu Deva meloyor masuk ke mobil kakaknya

" Shilla... lo mau pulang bareng gue nggak? " tanya Dava

" emmm.. aku pulang sama Galang aja kak.." balas Shilla

" Ya udah gue duluan... " ucap Dava

****

Sepanjang perjalanan dari kampus ke rumah Jesika, Dava dan Jesika terlihat sangat akrab dan sesekali canda terlontar dari mulut mereka sedangkan Deva yang duduk di jok belakang mobil Dava hanya merebahkan badannya sambil memasang earphone di telinganya.

" jenapa sih tuh anak..kusut banget mukanya...." tanya Dava pada Jesika

Jesika hanya mengangkatkm kedua pundaknya. Tanda dia tidak tahu apa yang terjadi.
" ada masalah sama Dave kali kak... "ucap Jesika

" Ahh.. susah deh kalau sipesek lagi galau gitu muh... pasti nggak bisa di tanya " ucap Dava

****

Cinta Diujung Senja ( Karya : Dhiechie Edogawa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang