Part 39

124 12 2
                                    

Hola guys...
Sory telat update...
Happy New Year 2020 & Happy reading....

CINTA... Satu kata yang penuh dengan sejuta makna. Cinta adalah rasa yang tak bisa dipaksa, tidak bisa diubah, dan tidak bisa di cegah. Rasa itu nyata.. dan kini ada di hati Dava. Meskipun lelaki itu tahu tak seharusnya rasa yang bernama cinta itu bersemayam. Namun apa dayanya... Dia tidak mampu menolak gejolak yang selalu menggila ketika berhadapan dengan Deva, adiknya...

Dava sudah berusaha membuang rasa cinta itu dengan berbagai cara. Dia terus menyakinkan perasaan dan hatinya, kalau rasa cinta itu tak pantas untuk dia miliki. Terlebih lagi wanita yang dicintainya itu adalah adiknya sendiri. Semampunya Dava selalu berusaha mengabaikan dan menekan dalam-dalam gejolak perasaannya. Sebab, dia tahu akan timbul kekacauan besar kalau sampai ada yang mengetahui perasaannya untuk Deva. Dan sekarang kekacauan itupun mulai terjadi.. Lalu kalau sudah seperti ini apa yang harus dilakukannya?

Demi Tuhan Dava sama sekali tidak pernah ingin mengubah apapun. Terlebih mengubah hubungan kakak beradiknya dengan Deva menjadi hubungan suami istri. Meskipun dia begitu mencintai Deva tapi kalau untuk menikah dengan wanita itu? Sungguh Dava tidak pernah berfikir sampai sana.

Kebahagiaan Deva adalah Dave, Dava tahu pasti akan hal itu. Dan dia akan menjadi manusia paling egois dimuka bumi ini kalau harus mengorbankan kebahagiaan wanita yang selama ini begitu dilindunginya hanya demi perasaannya.

Dava membuang nafasnya kasar.. Berulang kali dia mengucapkan kata maaf seraya memandangi potret wanita yang selalu mendominasi hidupnya itu. Sungguh, dia sangat takut menyakiti wanita itu, sangat takut membuatnya menangis. Dan yang lebih membuat Dava takut adalah kebencian yang akan timbul saat Deva tahu semua hal yang coba di sembunyikannya selama ini.

"Kak, are you okay?"

Pertanyaan Shilla membuat Dava seketika menoleh. Lelaki itu tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya.

Jawaban Dava jelas membuat Shilla tidak puas. Sebab, raut wajah Dava sama sekali tidak memperlihatkan kalau lelaki itu baik-baik saja.

"Lo belum bisa menganggap gue sebagai adik lo ya, kak?"

Dava menoleh tidak suka. "Jangan mulai, Shill. Gue lagi malas berdebat sama lo."

"Gue nggak ngajak lo berdebat, kak. Gue cuman ngerasa kalau masih ada jarak diantara kita. Lo nggak bisa seterbuka sama Deva kalau sama gue. Kak, gue juga adik lo, kan? Lo bisa cerita apapun sama gue. Termasuk apa yang lo rasakan sekarang."

"Sorry gue belum bisa cerita apapun sekarang. Gue harap lo ngerti."

Dava berlalu meninggalkan Shilla serta tatapan kesal wanita itu. Shilla bukan tidak tahu apapun. Dia tahu pasti apa yang terjadi dirumahnya. Pun dengan perasaan yang dimiliki kakaknya untuk wanita yang selama ini lelaki itu anggap adiknya. Shilla mendengar semuanya dan entah harus senang atau malah sedih saat mendengar keputusan ibunya untuk menikahkan Deva dan Dava.

Shilla sangat tidak ingin Deva kembali kedalam keluarganya. Kembali ditengah-tengah orang-orang yang disayanginya. Shilla tidak ingin kasih sayang orang tua dan kakaknya terpusat pada Deva. Sebab, hanya dia sajalah yang pantas mendapatkan semua hal yang didapatkan Deva.

Deva bukan siapa-siapa.. Wanita itu hanyalah anak pungut yang seharusnya memang tidak pernah ada dalam keluarga besarnya. Lalu sekarang apa yang harus di perbuatnya? Mendukung rencana ibunya? Atau malah menentangnya?

Shilla dilema.. Sebab, keduanya sama-sama akan menguntungkan sekaligus merugikan untuk dirinya.

****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Diujung Senja ( Karya : Dhiechie Edogawa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang