Part 30

460 29 4
                                    


Di kediaman Rajasa.

Ibu isabel sedang berdiri di depan salah satu kamar putrinya.

# Tok..tokk..tokk # Bu isabel mengetuk pintu kamar anak perempuannya itu. Tak ada jawaban, Penghuni kamar itu masih terdiam dan mengunci kamarnya dengan rapat. Semalaman penghuni kamar itu diam tanpa suara. Terang saja Ibu isabel merasa khawatir dengan keadaan anak keduanya itu.

" Sayang..tolong buka pintunya...mau sampai kapan kamu mengurung diri seperti itu sayang...sayang jangan bikin bingung mommy " teriak Ibu isabel sambil terus mengetuk pintu kamar anak perempuannya.

" Mommy... " pangil seseorang dari arah belakang.

" Daddy....Daddy udah pulang... ? " tanya ibu isabel

" Iya my...mommy kenapa kayaknya cemas banget Tanya Pak Rajasa yang baru pulang berdinas dari dubai.

" gimana mommy nggak cemas dad.. dari semalam Shilla nggak mau keluar kamar, mommy takut Shilla kenapa-napa Dad .. " ucap Ibu Isabel penuh kekhawatiran

" apa....!!! kenapa sih my.. bisa seperti ini ? " tanya pak Rajasa

" ceritanya panjang Dad...yang terpenting sekarang gimana cara buka kamar nya Shilla Dad " sahut Bu isabel.

# brug........# pintu kamar Shilla berhasil di buka Karena di dobrag paksa. Mata Bu isabel dan Pak Rajasa memutar mengelilingi tiap jengkal kamar Shilla yang terlihat sangat berantakan.

" Shilllaaaaa..... " teriak Bu isabel seketika. Shilla telah tak sadarkan diri di pojok kamarnya. Mulutnya mengeluarkan busa. Bisa di pastikan kalau dia mencoba bunuh diri. Dengan segara Shillapun di larikan ke Rs. Ada sebuah kertas berwarna kuning yang tergeletak tak jauh dari tempat Shila saat itu.

*****

Jam 18.00
Langit jakarta telah terlihat gelap, namun dua orang yang sedari tadi duduk di atas rerumputan yang tumbuh di bukit masih terdiam di tempatnya. Padahal sesekali terlihat kilatan di langit, Tanda hujan akan datang

" Deva.... " panggil laki-laki tampan yang tidak lain adalah Dave

" ehmmmm... " balas Deva singkat

" kita pulang yuuuk...bentar lagi kayaknya mau hujan tahu nggak... " ajak Dave

" bentar lagi yah Dave ... " Balas Deva

" Udah dari tiga jam yang lalu lo bilang bentar, bentar...kenapa? lo masih takut menghadapi keadaan " Tanya Dave

" nggak tahu kenapa Dave aku rasanya males banget untuk pulang..aku rasa udah nggak nyaman aja di rumah. Apa lagi Kak Dava kan lagi ngurusin bisnis Daddy di luar kota, jadi aku makin males...karena nggak akan ada yang bisa percaya aku di rumah..aku nggak nyaman " ucap Deva pelan tanpa memandang Dave

" masalah itu tidak bisa selesai dengan cara menghindarinya, jadi lo harus menghadapi masalah itu...lo harus selalu ingat apapun yang terjadi gue akan selalu ada di samping lo, sekarang kita pulang yah..gue nggak ingin masalah lo lebih melebar hanya karena lo terlambat pulang " Ucap Dave

" hah.....Ya udah kita pulang " balas Deva lesu

Di motor Sepanjang perjalanan dari bukit sampai rumah Deva, Tak henti-hentinya Deva memeluk tubuh Dave dengan erat. Ada rasa yang tak biasa di hati Deva, Ntah kenapa rasanya dia tidak ingin melepaskan pelukannya. Selang satu setengah jam motor sport merah telah sampai di perkarangan kediaman Rajasa. Deva tidak langsung turun dari atas motor Dave, dia masih dengan erat memeluk tubuh Dave dari belakang.
# Hap........# Dave menggenggam tangan Deva. Lewat gengaman tangannya seakan Dave ingin menguatkan kekasihnya

Cinta Diujung Senja ( Karya : Dhiechie Edogawa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang