CHAPTER 2

12.7K 412 0
                                    

Aku sengaja bangun lebih pagi untuk segera menuju ke sekolah. Tidurku terganggu karena memikirkan cowok misterus yang mengantarkanku pulang  kemarin dan tujuanku datang lebih awal ke sekolah karena aku ingin mengetahui siapa cowok sok misterius itu.

Setelah tiba disekolah, keadaan kelas masih sepi belum terlihat satu pun ada orang yang datang kecuali aku. Dengan terpaksa aku menunggu dua sahabatku datang, menunggu mereka ditaman sekolah. Aku sengaja meminta Andien dan Milka untuk datang lebih pagi agar mereka menemaniku untuk mencari tahu cowok misterius itu.

Dari kejauhan aku melihat Milka dan Andien datang bersama dengan raut wajah yang masih mengantuk. "Tita, lo ngapain sih suruh kita datang sepagi ini? ini kan masih jam 6, dan ini juga bukan jadwal piket lo kan?" tanya Milka kesal.

"Tahu nih ada apaan sih emangnya?" sahut Andien dengan penasaran.

"Mendingan lo berdua ikut gue ke parkiran, nanti gue jelasin disana." jawabku sambil menarik kedua tangan sahabatku untuk mengikutiku.

Setiba diparkiran terlihat ada dua motor yang  sudah terparkir. Dan aku sudah bisa mengetahui bahwa motor itu milik Anggi dan Bima anggota osis. Motor putih kemarin belum terlihat diparkiran, dengan sabar aku dan dua sahabatku menunggu motor itu datang.

"Ta, katanya lo mau jelasin. Kita ngapain nunggu diparkiran, seperti tukang parkir aja?!" Milka dan Andien sedari tadi sudah penasaran dengan tujuanku membawa mereka kesini.

"Gini loh, kemarin ada cowok yang nganterin gue pulang jadi gue penasaran banget sama dia. Secara gue cuma tahu motornya doang."

"Cowok? Emang kemarin lo nggak dijemput supir lo?" Tanya Andien.

"Nggak, gue udah nunggu lama tapi malah cowok itu yang ngajak gue pulang bareng."

"Cowok itu kemarin pakai helm ya, sampai lo nggak bisa ngenalin gitu?"

"Yaialah Mil, kalau dia nggak pakai helm gue juga pasti udah tahu siapa yang nganterin gue pulang."

Sudah hampir setengah jam kami bertiga menunggu, tetapi motor itu belum muncul juga. Banyak motor yang datang tetapi bukan motor yang aku cari.

Bel masuk terdengar nyaring sekali dari parkiran, dengan hasil yang nihil kami akhirnya masuk ke kelas. Apa mungkin hari ini cowok misterius itu tidak masuk.

"Lo yakin Ta kalau cowok yang kemarin nganterin lo pulang itu satu sekolahan sama kita?" tanya Andien.

"Iya, gue tuh yakin banget. Dia sendiri ko yang bilang kalau dia sekolah disini juga. Dan seragamnya pakai seragam sekolah kita."

Baru beberapa menit Bu Vera masuk kelas, tiba-tiba anak baru itu juga muncul. Ternyata dia terlambat, baru beberapa hari sekolah disini tapi sudah terlambat, sangat tidak disiplin. Entah mengapa semakin lama aku sering melihatnya, semakin sering aku membencinya karena sikapnya yang semaunya itu.

Mata pelajaran Bu Vera hari ini sangat membuatku tidak berkonsentrasi karena aku masih saja memikirkan cowok misterius itu. Padahal pelajaran Biologi ini pelajaran yang sangat aku sukai dibandingkan pelajaran lainnya.

"Ta, lo kenapa sih bengong terus dari tadi?" tanya Andien mengagetkan lamunanku.

"Gue nggak kenapa-kenapa ko."

"Lo pasti lagi mikirin cowok itu ya? Kalau seandainya lo udah tahu dia, apa yang akan lakukan?"

"Gue cuma mau tahu aja ko. Dan gue bener-bener penasaran sama cowok itu."

"Yaudah nanti pulang sekolah kita keparkiran lagi. Kita cari motornya dia, gimana?" usul Andien.

"Oke, gue setuju."

PRINCE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang