Part ini untuk readers yang setia menanti cerita yang ngga jelas ini...
Tadinya mau update minggu depan tapi saya ngebut ngerjainnya karena ada readers yang udah nunggu-nunggu cerita ini update..
Saya tidak ingin mengecewakan kalian, jadi saya update cepat..Happy Reading :)
***
Tita POV
"Wake up baby" ku dengar samar suara Juna di telingaku.
Merasa terganggu oleh suaranya, ku tarik kembali selimut sampai ke batas leherku. Sepertinya Juna ingin memancing kekesalanku, selimut yang semula kutarik ditariknya kembali.
"Bangun sayang, mau sampai kapan kamu tertidur. Lou sedari tadi mencarimu"
Ternyata nama Lou sangat ampuh membuatku terbangun. Kukerjapkan dua kali mataku untuk memfokuskan pandanganku ke dunia nyata.
Juna tersenyum dengan posisi berada diatas tubuhku, kedua lengannya digunakan untuk menyangga tubuhnya agar tidak menimpa diriku.
"Mengapa kamu menganggu tidurku?" Tanyaku kesal, ku menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukan jam 6.30 pagi. "Apa kamu ingin aku memasakan sesuatu? Hmm, kamu mungkin ada rapat pagi. Tunggu disini biar aku siapkan sarapan"
Juna masih tidak menyingkir dari posisinya, ia masih tersenyum menatapku.
Ketukan pintu terdengar pelan, berhasil memutuskan tatapan Juna dari mataku. Dengan malas ia bangun dan menghampiri pintu kamar untuk membukanya.
"Ayah, oma bilang ayah dan bunda akan pergi bulan madu? Bulan madu itu apa ayah? Lou mau ikut"
Suara Lou yang masih didepan pintu terdengar jelas olehku. Bulan madu? Siapa yang merencanakan itu, bahkan aku saja belum mengetahuinya.
"Siapa yang mau bulan madu?" Juna dan Lou bersamaan melihat ke arah ku.
"Kata oma, bunda dan ayah mau bulan madu" Lou menjawab dengan kepolosannya.
"Kenapa mama berbicara seperti itu ke Lou, dia kan masih kecil. Atau kamu yang merencanakan ini juga dengan mama?" Aku menatap Juna dengan curiga.
"Sebenarnya ini rencana mama, tapi aku setuju karena ini waktu yang tepat untuk kita bulan madu sayang"
"Bunda, bulan madu itu apa?"
Mengapa Lou bertanya seperti itu, aku harus menjawab apa?
"Bulan madu itu artinya Lou akan mempunyai adik sebentar lagi, Lou mau kan?"
Aku melotot ke Juna mendengar jawaban yang keluar dari bibirnya.
"Lou ingin adik perempuan ayah, jika adik Lou perempuan pasti akan cantik seperti bunda" Lou memperlihatkan semua giginya.
Juna berhasil mendapatkan dukungan dari Louis, tapi apakah aku siap memiliki anak dari Juna. Aku harus siap, Juna begitu sangat mencintaiku, aku tak ingin mengecewakannya. Suatu saat aku pasti akan bisa mencintainya sama seperti dia mencintaiku.
•
•
•"Mama sudah siapkan semuanya, mulai dari tiket pesawat dan tempat kalian menginap untuk bulan madu kalian" ujar mama antusias saat kami sedang makan malam sekeluarga.
"Lou ikut Lou ikut!!" ucap Lou begitu sama antusiasnya dengan mama.
Mama menggeleng tidak menyetujui ucapan Lou. "Tidak Louis, hanya bunda dan ayah yang akan pergi"
"Ayah" seperti biasa, jika keinginannya tidak terpenuhi, ia merajuk memasang wajah memelasnya kepada Juna.
"Ma, tidak apa jika Lou ikut. Sekalian dia berlibur bersama kami"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IS YOU
Romance"Apakah aku masih boleh berharap kalau kau ditakdirkan untukku? Aku sudah menjalani pernikahan dengan pria yang tidak ku cintai.. Setelah takdir mempertemukan kita, kau sudah bahagia dengan wanita lain.." - Artita Anastasia Aviadi - "Kita sama-sama...