Pria setengah baya berstel jas armani berjalan tergesa memasuki Whilbert Corp. Perusahaan yang tengah dibicarakan dikalangan bisnis karena Wilbert Corp. sudah berhasil menduduki peringkat 100 besar dalam kategori perusahaan terbesar di dunia.
Tentu saja, perusahaan lain ingin berlomba-lomba untuk bekerjasama dengan perusahaan sukses itu. Prestasi cemerlang terbentuk semenjak Wilbert Corp. berganti CEO dan membawa nama baik sang pemilik di kalangan bisnis.
Dengan penuh percaya diri dan sedikit raut kekesalan diwajahnya, kehadiran pria itu berhasil menyita perhatian seluruh karyawan Wilbert Corp. Kakinya melangkah menuju ruang CEO Wilbert Corp.
Sampai didepan meja sekretaris, langkahnya terhenti. "Apakah Bapak Arjuna Dewo Putranto ada didalam ruangannya?" Tanyanya tak sabar.
Sekretaris cantik itu terkejut melihat pria yang tiba-tiba datang didepan meja kerjanya. Dengan melihat menyelidik dari ujung kaki hingga kepala Pria khas berwajah inggris itu, ia masih tidak mengetahui siapa pria tampan yang sudah berumur didepannya yang ingin bertemu dengan bos nya.
Jessica berdiri menyapa pria berwajah asing itu. "Kalau boleh saya tahu, anda sudah ada janji sebelumnya? Karena Pak Juna saat ini sedang sibuk." Ujarnya seramah mungkin.
"Terima kasih" Pria itu hanya berbicara sekenanya dan berjalan menuju pintu ruangan CEO.
"Pak, tugggu!!" Jessica berusaha menahan pria itu agar tidak masuk tetapi ia terlambat karena pintu sudah terbuka. Ia kesal dengan sikap tamu atasannya yang tidak mencerna ucapannya.
"Ada apa ini?" Juna yang sedang bertelepon terkejut karena pintunya terbuka tanpa ketukan terlebih dahulu. Wajahnya semakin bingung karena pria asing muncul di ruangannya.
"Maaf Pak, tapi saya sudah berusaha menahan-"
"Tidak apa Jess, keluarlah." Pinta Juna melihat Jessica yang berdiri di ambang pintu. Wajahnya sudah kesal karena sikap tamu bosnya yang sudah masuk tanpa izin.
"Dimana Louis? Kembalikan dia padaku!!"
"Saya sudah menduga Mr. Clark, anda kesini pasti ingin mencari anak saya." Juna melangkah mendekati Justin.
"Louis adalah anak saya!!" Tegas Justin tanpa bantahan.
Juna tertawa meremehkan "Jika Louis adalah anak anda, mengapa dia lebih memilih tinggal bersama saya dan istri saya. Apakah anda tahu Louis selama ini terasingkan tinggal di tengah keluarga anda."
Ucapan yang Juna lontarkan membuat pucat seorang Justin Clark. Pria yang sangat berwibawa dan disegani itu kini kehilangan kata-katanya saat mengetahui anak angkatnya tidak menginginkan berada ditengah keluarganya.
"Tapi saya yang lebih dulu mengadopsi anak itu."
Juna mencoba untuk mencairkan suasana yang sebelumnya menegang. Dengan sopan ia mempersilahkan Justin untuk duduk di sofa ruangannya.
"Begini Mr. Clark tanpa mengurangi rasa hormat saya meminta maaf mengambil Louis begitu saja dari anda, tapi sebelum anda mengadopsinya ia lebih dulu bertemu dengan istri saya. Louis sudah menganggap istri saya sebagai ibu kandungnya, begitupun sebaliknya. Apa anda merasakan bagaimana perasaan Lou selama tinggal dirumah anda?"
Justin menggeleng pelan. Raut wajahnya menggambarkan kesedihan. "Saya terlalu sibuk untuk bertemu dengan anak angkat saya sendiri, apalagi memahami perasaan anak itu."
"Apa anda akan melepaskan Louis untuk saya?" Juna menanyakannya dengan penuh kehati-hatian. Ia ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pebisnis sukses itu.
Justin menatap Juna dengan tatapan tak terbaca. Juna membalas tatapannya dengan penuh keyakinan. Yakin bahwa ia bisa menjaga Lou dan membahagiakannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IS YOU
Romance"Apakah aku masih boleh berharap kalau kau ditakdirkan untukku? Aku sudah menjalani pernikahan dengan pria yang tidak ku cintai.. Setelah takdir mempertemukan kita, kau sudah bahagia dengan wanita lain.." - Artita Anastasia Aviadi - "Kita sama-sama...