"Apa ini takdir? Yang kuhindari, malah yang aku kunjungi. Langkahku terlalu keliru, sekarang aku harus kabur atau bertahan?" Wulan
Rama POV
Wulan.. Wulan! Jangan coba menipuku
"Siapa dia sebenarnya?" batinku. Dia tampak bingung, apa yang akan dikatakannya sekarang?"Vokal solo? Vokal solo apanya? Aku aja gak pernah tampil di pensi sekolah karena demam panggung, nggak mungkin kan aku berani ikut kompetisi. Kamu mungkin salah orang." dia pasti lagi nyari-nyari akal ini.
"Oh yah? Demam panggung? Tapi tampil didepan gue lo bisa..!"
"Ya iyalah, kan cuma didepanmu."
"Biasanya manusia yang demam panggung gak akan berani tampil didepan siapapun, kecuali dikamar mandi."
"Iyah, tapi gak semua orang seperti itu, kadang dia bisa tampil didepan orang yang sangat dekat dengannya atau sudah dipercayainya. Percaya deh, itu bukan aku! Ngomong-omong, orang tuamu dimana? Hm, maksudku bapak dan nyonya dimana? Sejak aku disini, mereka tidak pernah ada dirumah. Kamu tinggal sendirian?" mencoba mengalihkan pembicaraan? Baiklah.
"Bokap gue sama perempuan itu lagi ada urusan diluar kota. Lagian, gue gak senang kalo mereka ada disini."
"Kenapa?"
"Lo gak perlu tau."
"Baiklah, aku gak akan bertanya lagi."
***
Author POVIqbal dan Nina sudah mendarat di Sorong jam 9 pagi dan melanjutkan perjalanan mereka ke Waisai menggunakan kapal phinisi. Iqbal memilih kapal karena itu pilihan yang bagus untuk menikmati lebih detail keindahan alam didepan mereka. Nina sibuk mengambili gambar, dan diam-diam memotret Iqbal yang sedang mengobrol dengan pengunjung lainnya.
Seorang laki-laki yang tidak dikenal merebut kamera itu dari tangan Nina. "Hm, dinegara kami mengambil gambar orang lain diam-diam itu bisa dipenjara loh!"
Nina kesal lalu mengambil barang itu lagi."Dia bukan orang lain, dia itu.."
"Orang yang lo sukai? Lo secret admirer yang berubah jadi stalker yah? Don't waste your time, girl! Lo masih terlalu muda untuk terobsesi dengan hal-hal yg menurut gue, useless."
"Apaan sih ini orang? Bertingkah seolah tau semuanya. Dia akan malu saat aku memberitahu sebenarnya." fikir Nina.
"Nama gue, Gary. Daripada menguntit dia, lebih baik kita mengobrol atau apa gitu. Gue kasian liat lo sendirian daritadi." dia mengulurkan tangan kepada Nina.
"Gary? Gary Running Man? Apa dia lagi menganggapku Song Ji Hyo dan menjadikanku "Monday Couple"nya? Kau terlambat, aku ini Nina yang sudah dimiliki Tsujiai (Ultra Maniac). Batin Nina dengan bibir yang manyun. Laki-laki ini sangat mengganggunya.
"Namaku, Nina dan aku sudah..!"
"Nina? Nama yang bagus." dia memotong ucapan Nina lagi. "Cocok untukmu, mungil dan cantik."
Seketika wajah Nina bersemu, walau Gary itu gila, tapi dia berhasil membuat Nina tersanjung. "Sadar Nina, sadar!!" gumam Nina, dia harus lepas dari Gary sebelum Iqbal melihatnya dan salah paham.
"Terima kasih, tapi aku harus pergi."
"Lo mau kemana? Buru-buru banget!!?"
"Toilet!" sambar Nina lalu melihat Iqbal yang makin asyik aja berbincang-bincang dengan orang asing itu "Ya ampun Iqbal, istrimu ini sedang dirayu orang.. Tapi kau tidak melirikku sama sekali, dasar!!!" gerutu Nina dan berjalan ke toilet . Gary diam-diam terus memperhatikannya dari tempat dia berdiri.
***
Aisyah sedang menyiapkan makan siang untuk dibawanya kekantor Fauzi nanti siang saat seorang tamu yang tidak diundang datang dan menekan bel diluar rumah. Untung saja supnya sudah masak. Setelah kompor dimatikan Aisyah berjalan dengan cepat ke arah pintu dan
membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride (Finished)
RomantikCinta akan hadir disaat kita selalu bersama... "aku tahu, dia itu mimpi yang paling indah, tapi yang paling tidak mungkin terjadi.." Nina "Dia tidak sempurna, tapi mempertahankannya adalah hal berarti yang harus kulakukan sekarang." Iqbal