Kegelisahan Hati

8.3K 282 11
                                    

"Andai aku tau bahwa aku akan tersiksa karena rindu ini, maka aku tidak akan berani melangkah jauh-jauh dari cintaku."

Hanya itu pesan terakhir Azhari kepada Citra sejak tiga hari yang lalu dan setelah itu Azhari hilang entah kemana. Dia tidak pernah chatting, video call atau mengirim sms kepada Citra bahkan nomornya tidak bisa dihubungi. Gusar, sedih, kesal dan khawatir semua perasaan itu bercampur aduk. Kiki yang tau masalah ini pun jadi curiga.

"Apa jangan-jangan dia cuma bohongin kamu selama ini Cit?" Duga Kiki saat mereka sarapan bersama sebelum Citra pergi bekerja.

"Mas Azhari bukan orang seperti itu Ki." Bela Citra, tapi terdengar tak yakin.

"Tau darimana? Emangnya kamu udah lama kenal dengan dia? Bisa aja kan  dia punya pasangan baru di Jepang sana. Maaf ya Cit, bukannya aku mau bikin kamu sedih, tapi teman-temanku sering diginiin pacarnya waktu mereka LDR-an."

"Mas Azhari itu berbeda Ki!! Aku cuma khawatir kalau-kalau Mas Azhari kenapa-napa disana."

" Kalo gitu doain dia dong Cit!! Semoga dia baik-baik saja, and dia gak nyeleweng sama cewek-cewek sexy di Jepang sana."

"Aamiin ya Allah!!

***

Nina sedang mengemasi pakaiannya, Iqbal dan ketiga anak-anaknya yang masih kecil kedalam koper. Mereka akan berangkat keluar kota sore ini untuk menghadiri pesta pernikahan seseorang hari Minggu ini.

"Arum sama Arumi nggak ikut bareng kita sayang?" Tanya Iqbal yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ikut mas! Tapi mereka menyusul sehari kemudian karena tugas kuliah Arumi belum selesai. Dia terlihat sibuk sejak pulang dari Langkawi. Apa hubungannya dengan Jeremy baik-baik saja? Aku penasaran dengan perubahan sikap Arumi akhir-akhir ini mas."

Iqbal menggenggam tangan istrinya itu untuk menenangkan hatinya. " Mereka baik-baik saja sayang. Bahkan kemarin aku melihat mereka jalan bersama ke perpustakaan kota. Mungkin, Arumi hanya jadi lebih bertanggung jawab dengan kuliahnya. Kita harus percaya dengan mereka Nina. " ucapnya lalu mencium hangat punggung tangan Nina.

"Mas Iqbal wangi banget, jadi pengen meluk terus!!!" Puji Nina kemudian memeluk suaminya itu erat-erat.

"Ya Tuhan. Kau membuatku tidak ingin pergi kemanapun pagi ini."

"Baiklah!" Nina segera melepaskan pelukannya. "Aku juga punya banyak hal untuk disiapkan sebelum kita berangkat. Jadi, mas pergi aja sana!"

"Kamu mengusirku? Teganya isteriku ini...."

"Udah deh mas! Pergi pake baju mas! Aku mau nyiapin sarapan dulu."

"Sarapan spesial aku mana??" Tanya Iqbal dengan ekspresi nakalnya.

"Iya iya,, sini!! Cup!" Nina mengecup pipi kanan Iqbal lalu melangkah keluar dari kamarnya. Meninggalkan Iqbal yang setengah frustasi karena keinginannya tak dipenuhi.

***

Arum sedang memposting foto lukisan terbarunya di Instagram lalu menandai akun Aslan di foto itu. Sebuah komentar baru langsung muncul dan itu adalah komentar Aslan.

"Seekor singa?" Tulis Aslan.

"Bukan sekedar singa. Singa yang ku lukis ini adalah karakter utama di film Narnia, King Aslan yang perkasa dan berwibawa. "

"Perkasa dan berwibawa?? Aku banget kan?" Balas Aslan sambil tersenyum cengar cengir.

"Mulai deh, kepedean!" Sangkal Arum.

"Bagaimana kabarmu disana? Sehat kan? Aku selalu takut kalau kamu sakit."

"Aku udah sepenuhnya sehat sekarang Baby Aslan ku!!"

My Bride (Finished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang