Author POV
"JANGAN GANGGU ISTRIKU!!!"
Mendengar teriakan itu sontak Gary segera melepaskan tangan Nina, awalnya dia mengira itu ditujukan padanya tapi tidak. Nina bahkan tahu itu bukan suara suaminya. Didekat mereka sepasang suami istri dan pria asing sedang bertengkar hebat. Gary hendak melerai dan kesempatan ini digunakan Nina untuk segera kabur dan berlari kembali kepenginapan.
Nina berlari secepat mungkin supaya Gary tidak bisa menyusulnya. Tapi saat hampir sampai dipenginapan seseorang menarik tangan Nina dengan kuat hingga dia terhempas ketubuh pria itu.
"Ada apa Nina? Apa yang terjadi?"
"Mas Iqbal?" pelindungnya sudah datang.
Nina berhamburan kepelukan Iqbal sambil menangis ketakutan. Orang asing yang bernama Gary itu sangat mengganggunya.
"Kenapa sayang? Tanganmu dingin sekali, katakan siapa yang mengganggumu!"
"Dia.. Dia juga.!"
"Yang dikapal itu?" Nina mengangguk dipelukannya.
"Aku akan memberinya pelajaran nanti, tapi berhentilah menangis! Orang-orang sedang memperhatikan kita, sayang!" dielusnya pipi Nina yang basah karena air mata.
Nina merasa aman setelah Iqbal berada disisinya tapi hal yang membuat dia kesal kembali muncul. Dia melepaskan pelukan Iqbal dan pergi. Tingkahnya hanya membuat Iqbal bingung dan merasa ada yang tidak beres.
"Sayang, sekarang apa lagi?"
***
17.12 WIBRama baru saja pulang dari tempat fitness, dia mencari Wulan tapi dia tidak ada.
"Apa dia dikamarnya? Pekerjaannya kan belum selesai." fikir Rama.Bi Lasmi berlari-lari kecil dari dapur untuk menemui Rama, sepertinya ada hal penting yang ingin dia bicarakan.
"Maaf, den Rama! Anu, bibi mau bilang kalau Wulan..." sela Rama.
"Wulan kenapa Bi?"
"Gini, Wulan.. Tadi..."
"Bicara yang jelas dong Bi!"
"Anu, tadi Wulan langsung pergi dari rumah setelah membantu Bibi membersihkan kamar Nyonya den!"
"APA??? PERGI??? Kemana? Pak Sulik dan Mas Koko kenapa gak ngejar dia?"
"Mereka berdua kan lagi ngantar mobil den Rama ke bengkel showroom. "
"Oh iyah! Apa ada yang hilang Bi?"
"Astaghfirullah, gak den Rama. Wulan tidak mencuri, tapi bibi heran karena dia tiba-tiba shock waktu melihat foto keluarga dikamar Nyonya."
"Shock?" Rama tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. "Aku harus mencarinya!" Rama keluar dan mengeluarkan mobilnya dari garasi. Dia harus menemukan Wulan sebelum malam.
***
"Sudah siap mandinya?" tanya Iqbal setelah Nina keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama. Iqbal tersenyum nakal karena sampai saat ini Nina masih canggung jika berhadapan dengan dirinya dalam kondisi seperti ini.
Tapi Nina sama sekali tidak menggubris. Dia masih bersikap jutek seperti saat mereka kembali kepenginapan.
"Sayang kenapa sih?" Iqbal bangkit dari sofa dan menghampiri Nina.
"Jangan mendekat, atau aku teriak!" bentak Nina.
"Berhentilah bersikap kekanak-kanakan!" kali ini Iqbal yang kesal. "Apa aku harus mengajarimu menjadi wanita dewasa? Baiklah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bride (Finished)
Storie d'amoreCinta akan hadir disaat kita selalu bersama... "aku tahu, dia itu mimpi yang paling indah, tapi yang paling tidak mungkin terjadi.." Nina "Dia tidak sempurna, tapi mempertahankannya adalah hal berarti yang harus kulakukan sekarang." Iqbal