(Un)Lucky Girl (REPUBLISHED)

Prologue: Me.

Fly. I hope this can make me feel better.

Duduk di kursi pesawat ekonomi yang lumayan nyaman membuatku tertidur sepanjang perjalanan. Walaupun tidak begitu lama hanya sekitar tujuh jam, tapi aku yakin perjalanan ini akan mengubah seluruh kehidupanku. Ya, seluruhnya.

I hope, I will never be the same as before.

Addlyn Clover Winaya. I'm 16 and I'm from Australia. Now, I'm moving to Indonesia! So, maybe I can tell you that I'm from Indonesia. Ya, sebenarnya ayahku adalah kelahiran Indonesia dan ibuku kelahiran Australia. Aku tinggal di Australia sejak lahir. Aku sering berkunjung ke Indonesia, namun tak pernah dalam jangka waktu yang lama. Hanya ketika libur musim panas, untuk menjenguk Grandma. Sebenarnya, aku baru saja memulai second year-ku in highschool di Australia, tapi aku tidak tahan dengan kehidupanku di sana. I got bullied there.

Semenjak mom dan dad pindah ke New York untuk bekerja 14 tahun lalu, aku tinggal sendiri di Australia, maksudku bersama saudari dari ibuku, Aunt Cassie. My brother, Balqi, tinggal di Indonesia sudah sejak lama. Kita hanya bertemu ketika aku berkunjung. But from now, I will live with him.

Aku sebenarnya hanya gadis remaja biasa yang tidak tergolong nerd di Australia. But I got bullied. Zeyn Raymond, Anzac Rashtin, Ethan Solomon, and Nicholas Hugh, they are the one that bullied me. Mereka selalu menyiksaku setiap pulang sekolah. Menendang, menjambak, menampar, dan mereka melakukan semua hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Mereka menyuruhku mengerjakan semua pekerjaan rumah mereka, mengangkut barang-barang mereka ke mobil, membelikan mereka makanan, dan menjadikan aku sebagai pembantu mereka. Untungnya, they don't know that I'm moving to Indonesia. Now I'm free from them!

Akan kuceritakan sedikit lagi tentang diriku. Tubuhku tidak terlalu tinggi, sekitar 173 sentimeter. Aku selalu akan merasa tidak terlalu tinggi ketika di Australia dan merasa sangat tinggi di Indonesia. I'm mean I'm half Asia and Australia, so tinggiku di atas rata-rata orang Indonesia. Rambutku hitam pekat keturunan dari ayahku dan sekarang panjangnya hanya sampai pundak, padahal aku menyukai rambut panjang. Masih teringat di kepalaku, minggu lalu Ethan dan Nicholas memegangi tanganku dengan sangat keras, sementara Zeyn dan Anzac memotong paksa rambutku. Aku hanya dapat menangis sepanjang malam dan esok harinya Aunt Cassie membawaku ke salon untuk merapikan rambutku. I never forget that. Aku mempunyai mata berwarna hijau yang jarang ditemui di Indonesia. Yeah, its from my Mom. Aku bisa berbahasa Indonesia, walaupun tidak selancar ayah dan kakakku. Aku hanya jarang menggunakannya. Then, I have the asian's nose and mouth from my dad. For your information, I'm virgin! Aku seseorang yang memegang teguh prinsip 'virgin till married'.

Aku merasakan pendaratan pesawat yang membuatku bangun dari tidurku yang lumayan nyenyak. It's the time!

. . .