Chapter 23: How to Make Someone Mad

438 41 1
                                    

"WHAT THE HECK! WHAT DO YOU DO TO MY GIRLFRIEND, ETHAN, DARON, I HATE YOU, I REALLY DO!" Suara pekikan keras seseorang membuatku ingin tertawa geli dari balik selimut.

Ya. Aku ada di sini. Di kamar hotel Zeyn dan Ethan.

Karena kopi yang kuminum tengah malam tadi, aku jadi tak bisa tidur hingga jam 6 pagi.

Jam 6 itu Zeyn terbangun dari tidurnya dan menyuruhku tidur di kasurnya.

Kenapa di kasurnya? Karena aku dengan bodohnya lupa membawa kartu kamar hotelku yang ditaruh di meja TV kamar jadi aku tak bisa masuk ke dalam. Sepertinya El juga Dassie sangat kelelahan karena saat aku mengetuk pintu, mereka tidak membukanya.

"Baby, please explain this," ucap Zeyn manja ketika sampai di kasur.

Ia mencoba memelukku dari luar selimut dan menunjukkan handphone-nya.

"Emmhh..." Aku mengerang.

Jujur saja. Ini masih jam 8 pagi dan aku baru tidur dua jam! Bayangkan DUA JAM!

"Oh Zeyn, please. I'm still sleepy," ucapku lemah.

Sejujurnya aku sangat tahu apa yang akan ditunjukkan Zeyn. Karena aku salah satu dari yang merencanakan hal ini.

Flashback on

Aku kembali ke kamar Ethan dan Zeyn setelah bersusah payah mengetuk pintu dan membangunkan Dassie atau El. Namun hasilnya seperti yang terlihat, nihil.

"They are sleeping like a cow," kataku santai.

"So do Sean and Anthon," ucap Day yang sejak awal memang sudah mengungsi dikamar ini.

"So, are we sleeping?" Pertanyaan bodoh keluar dari mulutku.

"I can't sleep because of coffee, Adds. Your lovely boyfriend make me drink it in the middle of the night!" Ethan kesal karena memang harusnya ia istirahat.

"Same here," ucap Day mendukung.

"I can't sleep too." Aku mendengus.

"So, what will we do?" tanya Day.

Suasana pun hening.

Mungkin sekitar lima menit kami berpikir untuk melakukan sesuatu.

"Aha! I have an idea!" teriak Ethan girang.

"What?" tanyaku dan Day bersamaan dengan malas.

"Lets take a photo of us! Adds in the middle. Then, I and Day will kiss you on the cheek. Tomorrow, we post it in instagram or twitter or whatever! So we can see how mad the sleepy guy behind us," jelas Ethan panjang lebar dengan niat balas dendam yang berapi-api.

"Sounds interesting," kagum Day.

"But if he's mad, I didn't want to take responsibility," ucapku.

"Okay!" kata Day setuju.

"Lets do it!" teriak Ethan semangat.

Kita pun ber-selfie ria. Bukan hanya foto hal yang kita rencanakan saja. Tapi kami juga menuangkan kegilaan kita di selfie itu. Kita berfoto sampai puas.

"I like this photo! I will change my display picture now!" ucap Day senang.

"Send it to us too!" pinta Ethan.

(Un)Lucky Girl (REPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang