Chapter 16: Trouble Insta

498 48 1
                                    

Silent.

Awkward.

Ya. Anthon telah meninggalkanku menuju ruang ganti, dan dengan bodohnya aku diam di sini dimana ada makhluk itu, maksudku Zeyn.

Aku tahu Zeyn menatapku, tatapan penuh arti namun aku tak tahu apa artinya.

Aku membalikkan badan dan mencoba berjalan menuju ruang ganti. Namun, tanganku ditahan oleh sebuah tangan yang sangat kokoh memegangku.

Aku tahu. Ini pasti Zeyn. Siapa lagi?

Aku tak mau memandang wajahnya jadi aku tak mengalihkan wajahku.

"Let me go!" perintahku agak sedikit berbisik tapi penuh penekanan.

"Adds," ucap Zeyn lemah.

"LET ME GO!" teriakku kali ini.

"I love you," kata Zeyn sambil melepaskan tanganku.

Oh no. Ini bukan misi yang berhasil kan?

Kumohon. Aku sudah merencanakan kabur esok hari agar misi Anthon tidak berjalan dengan lancar. Tapi kata-kata itu mengalir tiba-tiba di saat seperti ini.

Aku mulai berani memandang Zeyn. Kulihat digaris mukanya penuh dengan penyesalan.

Ia mengangkat wajahnya yang telah lama ia tundukkan.

Okay, What must I say?

Aku menarik nafas panjang kemudian berusaha tersenyum.

"Prepare yourself, Zeyn. Concert will start soon."

Aku pun pergi meninggalkannya sendirian.

Aku tahu. Aku bisa melihat wajahnya tanpa kebohongan sedikit pun. Hidup di bully olehnya selama 2 tahun membuat aku mengerti sifat dari the bullies.

Apakah aku membalas perasaan Zeyn? Jawabannya belum aku tahu. Aku hanya baru menyadari bahwa the bullies bukan mereka yang dulu aku kenal. Mereka sudah lebih baik sekarang.

. . .

Drrtt... Drrtt...

Damn! Siapa sih pagi-pagi gini telepon. Mana lagi di tour bus dan ini jam 2 pagi! Aduh dasar siapa si telepon pagi-pagi?

Mom.

O-oh, Mom yang telepon.

"Halo?" tanyaku serak.

"Addlyn Clover Winaya! Where are you, princess?" tanya Mom.

"Tour bus?" jawabku yang malah terdengar seperti pertanyaan.

"Tour bus?" Mom malah balik bertanya.

"Yes, Mom. I'm in tour bus with The Lads. You know right? I'm a manager now!"

"Yeah, Balqi tell us about it week ago. So how's your feeling?"

"Fine."

"How about El, Day, Sean, and Ant?"

Ya, mom memang mengenal mereka karena mom adalah orang yang paling sering aku ceritakan tentang mereka semenjak aku pindah ke Indonesia.

"They're fine too."

"So sweetheart, can you explain to your mother?"

(Un)Lucky Girl (REPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang