Chapter 20: New Hobby = Escape

448 43 0
                                    

Ckiiitt

Bug!

Duak!

Brak!

Tunggu dulu, sebegitu ekstrem inikah backsound ketika Zeyn menyatakan cintanya?

"What happen?" tanya Dassie yang sudah berpegangan dari tadi ke sofa.

Semua orang menggeleng kebingungan.

Dassie berusaha berdiri dan meraih intercom untuk berbicara pada Mr. Smith.

"Everything alright Mr. Smith?" tanya Dassie.

"Sorry mam, the car in the back was hit againts us. I will check it." Suara Mr. Smith dari ujung intercom.

"I'll help you Mr. Smith," tawarku.

Ya jujur saja, sebagai orang dengan hobi menyetir aku sudah terbiasa menabrak dan ditabrak orang. Aku juga sudah terbiasa melakukan negosiasi agar masalah ini selesai dengan jalan keluar yang baik.

Semua orang menatapku bingung.

"What?" tanyaku juga bingung dengan tatapan semua orang.

"We are not finishing the game, Adds," geram Anthon.

Ya. Misinya sukses. Selamat untuk Anthon.

I hate you, Ant.

"You all can continue without me. Mr. Smith need my help," kataku kemudian keluar dari tour bus.

Great Escape, Adds!

. . .

Akhirnya selesai juga masalah tabrak-menabrak ini. Walaupun aku kaget karena yang menabrak tour bus ini adalah mobil sport lamborghini yang sudah lama aku idam-idamkan.

Untungnya sang pengendara lambo itu berbaik hati mengakui kesalahannya, sehingga aku dan Mr. Smith dapat menahan emosi. Ya walaupun tour bus ini agak sedikit penyok setidaknya kita tidak harus mengganti bumper lambo yang harganya bisa menghabiskan gajiku setengah tahun.

Bulan ini saja aku belum mendapat gaji, bagaimana aku mau membayarnya kalo pemilik lambo itu menuntut?

Aku pun memasuki tour bus lagi dan melihat sisa-sisa permainan truth or dare itu.

Yang aku maksud sisa-sisa adalah tepung, make up, Sean yang tertidur di sofa dengan muka bahagia, Dassie yang sedang mengelap lantai, Anzac yang meminum coke nya sambil duduk di tangga, dan El yang sibuk mencari sesuatu.

"Everything alright, Adds?" tanya Dassie.

"Yeah, atleast we can continue the tour with peace," kataku santai. "So, how about the game?" tanyaku.

"We didn't continue with truth or dare, Mom. We continue with the card game," jawab Sean sambil tetap menutup matanya.

"Kukira kau tidur, Sean!" ucapku sengaja menggunakan Bahasa Indonesia.

"You know I cannot sleep without you, Adds!" balas Sean.

"Where is anyone else?" tanyaku lagi.

Sean, Dassie, Anzac, dan El langsung menatapku secara berbarengan. Mereka kemudian memasang smirk dan berbarengan lagi.

What the meaning of their smirk?

(Un)Lucky Girl (REPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang