Chapter 29: He's My Brother

388 39 0
                                    

"Huh. Akhirnya sampai juga di Singapore. Lelahnya," batinku.

"Aku juga kelelahan kau tahu?" Suara ini lagi.

Ya. Ia ikut bersamaku ke Singapore. Mom memaksa Balqi agar Crown ikut dalam tour untuk menyatukannya denganku. Padahal dia mengeluh karena ingin melanjutkan pekerjaannya sebagai CEO cabang Amerika di perusahaan milik dad. Tentunya sama seperti Balqi.

"Kau menghancurkan pekerjaanku!" kesal Crown.

"Ya. Aku tahu dan berhentilah membaca pikiranku yang harusnya hanya aku saja yang tahu!"

"Huh, kesel."

"Adds!" Suara nyaring menghentikan langkahku dan Crown di airport.

Aku dan saudara kembar 'tersayangku' ini membalikkan badanku dan melihat The Lads, SEG, Dassie, and team yang sepertinya sama sepertiku baru saja mendarat.

"Sean!" balasku cukup berteriak.

Sean berlari dan memelukku erat.

"I miss you so much," bisiknya.

"Miss you, too," balasku.

"Pacarmu?" tanya Crown.

"Nope."

"Mom, siapa dia?" tanya Sean

"Jika kau memanggilnya mom, kau bisa memanggilku dad," ucap Crown santai.

Ya terserah apa kata dia.

"What?!" Semua orang yang mendengar perkataan Crown memekik kaget. Anehnya pandangan mereka di akhiri melihat ke arah Zeyn.

Muka Zeyn mulai memerah kesal.

Hey? Apa maksudnya.

Zeyn langsung menarik tanganku dan menjauhi orang-orang. Entah dia mau membawaku ke mana.

"Sekarang aku tahu yang mana pacarmu." Suara itu ternyata masih bisa terdengar dengan kekehan kecil mengakhirinya.

"Who is him?!" tanya Zeyn sambil menahan kekesalan.

"H--he is my brother. My twin brother," jawabku.

"I know your brother just Balqi, baby. Don't lie to me! I just leave you for 4 days and you have a new boyfriend?!" ucap Zeyn yang sekarang lebih kasar.

"Hey! He is my brother!" tegasku membela Crown.

"Yaiyalah dia aku bela, dia kembaran aku. Mana Zeyn enggak percaya lagi. Biarinlah!" batinku.

Zeyn hanya diam kesal lalu meninggalkanku begitu saja.

"Ada ya pacar sendiri enggak dibela."

"Huh, nih anak ya, udah untung di belain, sekarang aku yang disalahin. Lo dimana Crown?"

"Belakang lo."

Aku otomatis membalikkan badan dan benar saja di situ sudah ada Crown.

"Lo mah gitu ya!" ucapku kesal.

"Gitu gimana? Gue enggak ngelakuin apa-apa juga!" protesnya.

"Ga ngelakuin apa-apa gimana?!"

(Un)Lucky Girl (REPUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang