Yap. Tour bus tidak dapat membuatku lebih baik. Aku tetap bingung dengan apa yang telah aku lakukan. Kini kami sedang melanjutkan perjalanan menuju vanue selanjutnya.
"Are you okay, Mom?" tanya Sean yang bunk-nya tepat di sebelah bunk-ku. Ia yang memaksaku berada di bunk tingkat kedua di sebelah bunk-nya yang harusnya itu milik El.
"Oh, Sean. I just miss home." ucapku menutupi semuanya.
"Me too, Adds. I really miss Mommy." balas Sean manja. "Maukah kau menemaniku tidur di bunk-ku Adds?"
"Okay." Aku pun pindah ke bunk milik Sean dan menemaninya tidur.
Mungkin orang-orang akan berpikir bahwa kami adalah sepasang kekasih atau apalah. Tapi ini kebiasaan Sean. Ia selalu memintaku menemaninya di kasur jika ia teringat ibunya. Ya. Dia memang anak tunggal yang sangat dimanja oleh ibunya. The Lads tidak akan pernah heran apabila aku tidur bersama Sean. Mereka bilang itu malah membuatku makin terlihat seperti ibu mereka.
. . .
Setelah mendengar dengkuran halus Sean, aku segera menyelimutinya dan turun dari bunk-nya. Di bawah bunk Sean, terlihat Day sudah terbaring lemah namun dia belum tidur. Ia mungkin lelah.
"Kau tak tidur, Day? Besok masih ada konser," tanyaku.
"Ini aku sedang mencoba, Mom," keluhnya yang kemudian menutup gorden bunk-nya dengan kasar karena merasa terganggu.
Aku terkekeh melihat sikap Day. Kemudian membalikkan badanku. Di bunk sebelah Daron ada Anthon sedang mengutak-atik gitarnya dengan headphone yang terpasang di kepalanya.
"Sleep, Ant," ucapku seraya melepas handphone yang ia kenakan dengan halus.
Anthon menatapku sambil tersenyum. Kemudian tanpa bicara ia membereskan gitar dan beberapa alat yang aku tahu sering Anthon gunakan untuk membuat lagu.
"Tidak ada sleeping kiss, Mom?" tanyanya sambil menyeringai tampan.
"Tidurlah, Big Man!" kataku mengecup kening Anthon singkat dan menutup gorden bunk-nya.
Huh. Aku menyuruh orang untuk tidur sedangkan aku sendiri tak bisa tidur. Padahal aku hanya tidur sebentar tadi ketika menemani Sean.
Aku berjalan menyusuri bunk-bunk yang ada di bus ini.
Kulihat Dassie sudah tertidur dengan gorden bunk yang tidak ia tutup. Sedangkan El yang menempati bunk di atas Dassie tidak ada di sana.
Where is she?
Aku berjalan lagi menuju bunk terakhir, tempat bunk SEG. Kulihat semua gorden di bunk itu tertutup kecuali satu bunk dan itu kosong.
Mungkin itu bunk Nick. Nick pasti sedang bersama El. Apa aku harus mencari El? Kalo aku memergoki mereka sedang-- Ughh, lebih baik aku tidur.
Ketika hendak kembali ke bunk-ku, sebuah tangan menarikku dengan kasar dari suatu bunk yang membuatku jatuh di bunk itu.
Zeyn.
Ini bunk-nya.
Zeyn seperti sengaja menjatuhkanku di bunk-nya kemudian ia menggeserku sehingga aku berada di dekat dinding bunk. Dengan cepat Zeyn menutup gorden bunk-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)Lucky Girl (REPUBLISHED)
RomanceCover by: @teamnarryxx HALO! (UN)LUCKY GIRL AKAN REPUBLISH NIH, SETELAH KEMARIN ADA MASALAH DENGAN PENERBIT, AKHIRNYA AKU MEMUTUSKAN UNTUK TIDAK MENERBITKAN BUKU INI DALAM FORMAT CETAK. JADI AKU BAKAL PUBLISH ULANG SEMUA CERITA DISINI! ENJOY THE STO...