Chapter 10 - Cemburu?

3.4K 246 14
                                    

Maaf sekali baru apdet, kemarin2 ada kesibukan disekolah sehingga membuatku lelah tak berdaya. Wkwkwk *apabangetgue*

Silahkan dinikmati, semoga gak ancur2 amat yee... aku pun tidak mengerti dengan kegajean ini semua. *hiks

Sorry for typo(s) and Happy reading all ^^^^

*****

Pagi menjelang...

Suara dentingan sendok mengiringi perbibcangan di pagi hari diantara anak dan Ibu yang saat ini sedang melakukan sarapan bersama di meja makan.

"Mom.. kapan Daddy pulang?" Tanya Prilly sambil menyuap sarapannya berupa nasi goreng favoritnya.

Mommy nya menoleh, "Mungkin minggu depan. Kenapa?" Tanya Mommynya.

"Ngga papa. Prilly kangeeen." Jawab Prilly dengan wajah manjanya, Maxime hanya melirik sekilas dan melanjutkan makannya tanpa berniat ikut gabung dalam pembicaraan antara Ibu dan Anak dihadapannya kini.

Yuki sudah siap dengan seragam sekolah dan ransel dipundaknya, Ia berjalan dengan ragu menuju kedalam rumah untuk menemui Ibunya, karna saat ini Ibunya sedang berada di dapur dan jika harus kedapur itu artinya Ia harus melewati meja makan dulu, sementara di meja makan saat ini, sudah ada ketiga majikannya yang sedang sarapan. Yuki takut mengganggu dan merasa tidak enak.

"Permisi, bu." Ucap Yuki yang saat ini berdiri di dekat meja makan hendak berjalan melewatinya seraya membungkukkan badannya.

Prilly dan Maxime yang membelakangi Yuki kompak menoleh dan seketika Prilly terkejut heboh dengan mata melotot lebar dan mulut terbuka.

"ELO! Ngapain lo disini?" Tanya Prilly menatap Yuki dari atas kebawah. Yuki menatap ketiga orang didepannya dengan gugup, "Eng..."

"Lhoo, nak Yuki. Seragam kalian sama. Terus, kalian sudah saling kenal?" Tanya Wanda bingung saat melihat kedua anaknya yang saat ini menatap Yuki dengan pandangan berbeda-beda, Maxime yang hanya diam mematung memandangi Yuki dan Prilly yang masih megap-megap bingung, lalu Ia mengalihkan pandangannya pada Yuki.

"Eee.. I.. Iyaa bu." Jawab Yuki terbata, Ia menunduk dan tidak mau melihat wajah Maxime yang saat ini pasti masih memandangnya.

"Waah kalau begitu kalian berangkat bareng saja. Jarak dari sini ke sekolah lumayan jauh loh? Kamu naik apa, Yuk?" Tanya Wanda pada Yuki, Yuki mendongakkan kepalanya kaget. Bareng? Dengan kakak adik yang menyebalkan ini? Hah! Ceburin aja hayati ke rawa-rawa.

"Eh, gausah bu. Gapapa saya bisa naik angkot." Tolak Yuki halus, Wanda berdecak dan menggeleng dengan telunjuk didepan wajahnya dan menggerakkannya kekiri dan kekanan.

"No! No! No! Prilly, kamu bareng sama Yuki ya?" Wanda menoleh kearah Prilly, Prilly yang tadinya sedang minumpun langsung tersedak.

"Uhuk! A.. apa Mom? Bareng dia? No ya! Aku bareng temen-temenku." Prilly langsung beranjak seraya mengambil tasnya. Ia berjalan kearah Mommy nya dan mencium punggung tangan Mommynya dan melirik Yuki dengan tajam.

"Prilly berangkat, Mom. Assalamualaikum." Prilly langsung ngeloyor pergi diiringi gelengan kepala sang Mommy.

"Anak itu! Hmm. Yaudah kalau begitu, Yuki sama Maxime saja. Max kamu ga bareng sama temen-temenmu kan?" Maxime menatap Mommynya sejenak dan menggeleng pelan

"Yaudah, Yuki kamu sama Maxime aja ya." Yuki melotot lebar dan melirik Maxime sejenak. Sama cowok satu ini? Satu mobil? Demi apa??

"Gausah, Bu. Gapapa makasih. Saya bisa naik angkot." Tolak Yuki halus, Wanda kembali menggeleng,"Saya ga menerima penolakan!" Jawab Wanda tegas, Yuki menghela nafasnya pasrah.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang