Chapter 7 - Dia Yang Seperti Ini

3.1K 251 28
                                    

Nih buat yang minta next. Maap ya makin kesini makin gaje. ^^ sambil di play ya musiknya.

*****

Pagi hari yang cerah di SMA Cambridge High School. Banyak siswa siswi yang berlalu lalang memasuki gerbang besar sekolahan bergengsi tersebut.

Yuki memarkirkan sepedanya dan merapikan seragamnya sebelum berjalan menuju kelasnya. Lalu Ia menyampirkan tas ranselnya sambil berjalan. Matanya terus berputar menyusuri sekolahan yang baru beberapa hari Ia tempati untuk menuntut ilmu.

Yuki terhuyung kedepan saat seseorang tidak sengaja menubruknya dari belakang. Ia berbalik dan dilihatnya tiga orang cewek dengan gaya songongnya -kedua tangan bersidekap- menatap Yuki tidak suka.

Cewek yang berada ditengah antara kedua cewek itu pun, menelisik penampilan Yuki dari bawah ke atas lalu tersenyum remeh.

"Jadi dia yang kalian bilang anak baru?" Tanya Cewek itu sambil melerik kedua temannya lewat bahu. Salah satunya mengangguk dan gadis itu pun terkekeh remeh.

"Heh, Kalo diliat dari tampilannya sih ga mungkin dia bisa masuk sini dengan biaya sendiri, kecuali... Dia cewek miskin yang cuma ngemis beasiswa biar bisa masuk sekolah ini." Kata Cewek itu sinis.

Yuki mengerutkan keningnya bingung dan menelisik penampilan tiga cewek didepannya ini. Sebelumnya Ia memang tidak pernah melihat ketiganya dari awal masuk sekolah. Jadi Ia baru tahi kalo Mereka adalah siswi sekolah ini. Dan Mendengar perkataan gadis itu yang meremehkannya, Yuki menggeram tidak terima.

"Heh! Lo? Siapapun elo dan gimanapun elo... lo ga berhak ya ngehina gue kayak gitu! Gue emang cewek miskin, tapi gue gapernah ngemis beasiswa buat bisa masuk di sekolahan ini." Balas Yuki tajam. Matanya berkilat marah.

"Wow wow wow.... ngelunjak ya lo anak baru? Udah berani nantangin kita? Punya nyali berapa emang?" Gadis itu memajukan badannya hingga berhadapan langsung dengan Yuki.

Yuki beringsut mundur dan terkekeh, "Hoh! Emang masalah ya buat lo gue punya nyali berapa? Ngurus amat!" Balas Yuki sengit.

Gadis itu menganga tidak percaya, bagaimana bisa ada orang yang melawannya seperti ini, apalagi nantangin dirinya yang jelas-jelas senior disekolah.

Dia adalah Laura dan kedua temannya, Naomi dan Prisil. Tiga senior yang paling terkenal dengan sikap Mereka yang sombong, angkuh dan semena-men. Mereka tidak akan segan-segan untuk menghukum siapapun yang berani melawan dan menentang Mereka.

"LO!!" Laura menggeram dan hendak melayangkan tangannya sebelum sebuah tangan menahannya.

Ketiga gadis itu membalikkan badannya dan dilihatnya Stefan sedang menatapnya dengan rahang mengeras dan masih memegang erat lengan Laura. Dan dibelakangnya juga ada Maxime, Ahyar, Kevin dan Riza yang tengah bersidekap melihat kejadian didepannya.

"Bisa gak sih, gausah nyari ribut sama orang lain!" Ketus Stefan menghempaskan lengan Laura dengan kencang, lalu Ia berjalan menghampiri Yuki.

"Lo gapapa?" Tanya Stefan memandang Yuki khawatir, Yuki mengangguk.

"Udah, jangan diurusin orang gapenting kayak dia. Mending lo masuk kelas." Kata Stefan menoleh kearah Yuki.

Yuki mengalihkan pandangannya pada ketiga cewek dihadapannya yang tengah menggeram menahan amarah lalu tersenyum remeh.

"Ngapain juga ngurus Mereka, gapenting!" Balas Yuki sengit dengan tatapan tajam lalu berbalik menuju kelasnya.

"HEH DASAR LO CEWEK MISKIN BELAGU! LO TUNGGU PEMBALASAN DARI GUE!" Teriak Laura saat melihat Yuki yang pergi meninggalkan Mereka.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang