Bonus extra part, maafkan kalau garing dan makin kriuk2 gajelas. Hanya ini yang bisa aku berikan hehehe dan boleh diPlay lagunya yg ada dimulmed, lagu inspirasiku untuk buat extra part ini.
***
Always love you in my heart
Do you know?
All that is passed is love
You take a step back
And you held me in your armsI'm dreaming to be with you
Only one
I believe that you will protect
I will always be with you so that my heart would not ache***
Yuki menatap kedua mata orang yang ada dihadapannya dengan lekat, mencoba mendalami lagi perasaannya kepada orang itu.
Masihkah ada cinta dihatinya untuk Maxime?
Tentunya, keberadaan Yuki disini sudah menjawab semuanya.
Dua hari yang lalu, Yuki dan Prilly berkunjung ke Malang, kota dimana Maxime tinggal selama hampir lebih dari lima tahun ini. Dengan modal alamat yang diberikan Faisal, keduanya memutuskan untuk pergi dengan menggunakan pesawat.
Karena saat ini Prilly sedang menjalankan masa terakhir kuliahnya, jadi dia sekalian mencari bahan untuk skripsinya dibantu oleh Ali.
Maxime menatap kedua mata Yuki dengan diam, Ia tidak menyangka jika Yuki akan mengunjunginya kesini, setelah selama hampir lima tahun Mereka tidak saling berhubungan. Maxime pikir, Yuki marah kepadanya dan memutuskan untuk tidak mau menemuinya lagi.
Tapi keberadaan gadis itu disini sudah menjawab semuanya. Semua yang menjadi pertanyaan di benaknya tentang Yuki selama ini.
Masihkah Yuki mencintainya? Karena sejujurnya, sampai saat ini pun Maxime masih memiliki perasaan yang sama, bahkan terus bertambah seiring waktu, disetiap Ia merindukan gadis itu.
"Kamu... ""I Miss You, Yuki... " Lirih Maxime memotong ucapan Yuki, tanpa mengalihkan pandangannya pada gadis itu.
Mata Yuki berkaca-kaca, betapa Ia ingin memeluk Maxime saat ini juga. Tapi, apakah bisa?
Maxime maju selangkah, menghapus jarak diantara Mereka.
"Selalu merindukanmu. " Lanjut Maxime dan langsung mendekap Yuki kedalam pelukannya, memeluk gadis itu dengan erat seolah tidak ingin Yuki pergi darinya.
Yuki terdiam kaku ditempatnya, pelukan secara tiba-tiba dari Maxime membuat otaknya tidak mampu berpikir cepat.
Apa yang Dia lakukan?
***
Yuki dan Maxime berjalan menyusuri jalanan dengan sisi kanan kirinya sawah yang terbentang luas disekitaran Mereka.
Keduanya terdiam, menatap pemandangan sekitar Mereka yang menyejukkan mata.
Maxime melirik Yuki disebelahnya yang sedang tersenyum menatap sawah yang menguning dihadapan Mereka, ikut tersenyum dalam hati dan melirik tangan Yuki yang terkulai disisi tubuhnya.
Dengan pelan, Maxime meraih tangan Yuki, dan menggenggamnya erat membuat Yuki terkesiap dan langsung menoleh cepat kearahnya.
Yuki melirik tangannya yang digenggam Maxime dan menatap lelaki itu dengan kening berkerut.
"Aku cuma mau mastiin, kalau tangan ini sudah milik orang lain atau belum," Kata Maxime pelan menatap lurus kedepan dengan wajah datar.
Yuki menatap Maxime lekat, melirik tangannya, dan dengan pelan Ia membalas genggaman itu sama eratnya.
"Sekalipun ada, itu cuma kamu yang bisa memilikinya." Ucap Yuki dengan senyum manisnya,
Maxime menoleh cepat kearah Yuki, menatap wajah cantik itu dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Tidak menyangka, jika ternyata Yuki masih memiliki perasaan yang sama sepertinya.
"Terimakasih." Lirih Maxime pelan, menatap Yuki dengan mata berkaca-kaca.
"Untuk apa?"
"Untuk mau menungguku selama ini, dan untuk mau terus bersamaku hingga saat ini. Terima kasih sudah mau menyerahkan seluruh hatimu hanya untukku. Hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu, mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Maka ijinkan aku, untuk terus menjagamu dan mencintaimu dengan seluruh hatiku." Tutur Maxime menatap lekat Yuki, menggenggam kedua tangan gadis itu dengan erat.
Air mata Yuki menetes, matanya menelusuri sepasang bola mata dihadapannya, mencari celah kebohongan yang mungkin saja disembunyikan lelaki itu, tapi nyatanya, Maxime tidak berbohong. Dia benar-benar tulus mengatakan itu semua.
"Aku bukan manusia yang sempurna, bukan pula manusia yang bisa berubah seperti apa yang kamu mau. Maka pintaku hanya satu, bisakah kamu mencintaiku dengan apa adanya aku?" Yuki menatap lekat Maxime.
Maxime mengangguk mantap, "Dengan segenap hatiku. So, Will you be my wife? Be a mother for my children? Be the only one who is always standing besides me in every way?" Maxime berlutut dihadapan Yuki dengan kedua tangan yang menggenggam tangan Yuki.
Yuki tersenyum lembut, dengan pelan Ia dekatkan wajahnya ke wajah Maxime dan mengecup bibir lelaki itu dengan pelan sebagai jawabannya.
"Is it a yes?" Tanya Maxime setelah Yuki melepaskan bibirnya,
Yuki mengangguk mantap, "It Is a Yes! I want to be with you, Forever!" Seru Yuki
Maxime berdiri dan langsung membawa Yuki ke dalam pelukannya
"I love you, Yuki... So much more!" Bisik Maxime ditelinga Yuki,
"I love you too, Maxime... So much much much more!" Balas Yuki
=== TAMAT ===
DENGAN INI AKU NYATAKAN PERFECT LOVE BERAKHIR SAMPAI DISINI! TIDAK ADA SEQUEL ATAU SEASON 2!
SAMPAI BERTEMU DI CERITA2KU YANG LAINNYA NANTI YA! BYE MUACH 😘😘😘