Chapter 25 - Is This The End?

2.6K 195 13
                                    

Selamat Malam...

Maaf sekali baru apdet ya....baru sempet. mwehehe...

Aku ngerasa kok makin kesini makin berkurang yah peminat cerita ini? sudah bosan kah? tenang aja kok, 2-3 part lagi bakalan end.

and for my new project, I'm still thinking about that! Draft sudah ada. dan tinggal di post saja. tapi itu semua tergantung dari peminat dan banyak atau tidaknya yang mau cerita itu publish.

so this is for you guys... Nikmatin part-part terakhir nya yak ;)



E N J O Y





Yuki berjalan menyusuri jalanan dengan langkah gontai disertai hujan yang mengguyurnya dengan deras. Kedua tangannya terus menghapus air matanya yang mengalir deras dan membuat wajahnya bersimbah air mata yang tersamarkan dengan air hujan yang sudah membasahinya.

Apa yang diketahuinya hari ini sungguh membuatnya merasa bagai orang yang paling bodoh didunia. Yuki merasa menjadi orang yang paling bodoh karna sudah jatuh terlalu dalam hingga tidak tahu lagi caranya untuk bangkit sampai seperti ini.

Yuki bahkan tidak tahu lagi harus berbuat apa saat Maxime tidak mencoba untuk menjelaskan semuanya dan membiarkan pikirannya terus bertanya-tanya dengan apa yang sudah diketahuinya.

Bahkan saat Yuki meminta untuk lelaki itu menjauh darinya, Maxime tetap saja bungkam dan hanya memeluknya, tanpa menjelaskan semuanya.

Padahal yang diharapkan Yuki saat ini adalah penjelasan dari mulut Maxime sendiri.

Yuki tidak benar-benar berniat ingin mengakhiri hubungan Mereka, tapi melihat Maxime yang tidak mencoba untuk menyangkal semuanya membuatnya kecewa. Benar-benar kecewa.

"Aku sayang sama kamu, Max. Aku cinta sama kamu... Tapi kenapa kamu ngecewain aku? Hiks..." lirih Yuki sambil memegang dadanya dan menangis terisak.

Yuki berhenti sejenak dan jatuh terduduk. Menangis sejadi-jadinya hingga membuat nafasnya terasa sesak.

Bagaimana bisa Maxime melakukan ini semua padanya? Apa yang membuat Maxime tega melakukan ini semua?

Maxime berlari sekuat tenaga mencari Yuki kesana kemari dengan tubuh yang sudah basah kuyup diguyur hujan.

Maxime menolehkan kepalanya kearah kiri dan terdiam saat melihat Yuki yang jatuh terduduk sambil menangis ditengah jalanan yang sepi.

Langkahnya melambat seraya menatap kearah Yuki dengan tatapan sendu.

Yuki.... Aku sayang sama kamu. Jangan tinggalin aku.

Melihat Yuki yang tertunduk sedih dengan tubuh basah kuyup membuatnya bergegas berlari kearah Yuki dan berjongkok di sebelahnya.

Yuki terkejut dan menolehkan kepalanya melihat siapa yang datang dan seketika Yuki terdiam. Menatap lelaki didepannya yang kini juga menatapnya dengan sama terlukanya dengan tatapan tak terbaca dan mata menyipit merasa perih karna air hujan.

"Max..." Lirih Yuki menatap Maxime didepannya, ditelusurinya garis wajah lelaki itu dan menatap matanya yang menampakkan sorot khawatir sekaligus rasa bersalah dengan teramat jelas.

Maxime tersenyum tipis dan membantu Yuki untuk berdiri dari duduknya.

"Bangun ya, sayang... nanti kamu bisa sakit." Kata Maxime lembut.

Yuki hanya terdiam dan tangan kirinya bergerak untuk menyentuh wajah Maxime didepannya. Ditelusurinya tekstur wajah Maxime yang basah karna air hujan seraya mengusapnya.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang