Chapter 24 - The Truth Is....

2.3K 182 19
                                    

Hai... Maaf baru apdet. Semalam sudah niat mau apdet eh ada aja halangannya. And now!! This is for you guys!! Maaf kalo gak ngefeel atau banyak typo yak! *kedipkedipmanja*

E N J O Y

Yuki mengecek ponselnya yang bergetar dan menatap layarnya dengan kening berkerut. Dinda yang memerhatikan gerak-gerik Yuki yang sedikit gelisah membuatnya tidak tahan untuk tidak bertanya.

"Kenapa, Yuk? Siapa yang sms?" Tanya Dinda yang berjalan bersisian disampingnya. Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Dinda mengajak Yuki untuk menonton pertandingan Basket antara tim The Venue dengan sekolah Budi Dharma siang ini. Awalnya Yuki menolak, karna Maxime tidak mengatakan apapun padanya, bahkan lelaki itu hanya diam saja dan tidak mengajak Yuki untuk menonton, padahal setiap The Venue ingin latihan atau bertanding basket, Maxime selalu mengajak Yuki untuk sekedar menonton. Tapi, karna Dinda memaksanya untuk menemani gadis itu menonton dan mengancam tidak akan mau bersahabat lagi dengan Yuki membuat Yuki mengiyakan ajakan sahabatnya yang bawel itu.

Dan bukan tanpa alasan Dinda memaksa Yuki, tapi Maxime lah yang meminta Dinda untuk membawa Yuki ke lapangan dengan berbagai macam alasan Dinda kecuali karna paksaan Maxime sendiri. Fiuhhh. Dinda sampai harus pusing sendiri memikirkan alasan apa yang Ia berikan jika Yuki nanti menolak. Dan ya, sekarang kini Mereka sudah berjalan menuju lapangan basket indoor yang terletak di belakang gedung utama sekolah.

"Emm—" Yuki menatap Dinda ragu saat membaca pesan yang diterimanya, Dinda mengangkat satu alisnya meminta jawaban. Yuki melihat lagi pesan diponselnya dan seketika menghela nafasnya pelan, "Ada yang sms kayak gini ke gue, Din. Tapi gue gatau siapa.." kata Yuki pelan sambil menyodorkan ponselnya. Dinda mengambil ponsel Yuki dan membaca pesannya, seketika Dinda membelalakkan matanya lebar saat melihat pesan yang tidak diketahui siapa pengirimnya.

'Lo gatau kan, kenapa Maxime tiba-tiba berubah? Itu karna Dia menutupi sesuatu dibelakang lo. Dan lo mau tau, dia nutupin apa dibelakang lo? Dia....'

Dinda menyerahkan kembali ponsel Yuki kepada pemiliknya dan menatap Yuki lekat. "Yuk. Lo ga percaya sama sms basi itu, kan?" Tanya Dinda mengitimidasi setelah melihat perubahan raut diwajah Yuki yang seperti orang gelisah.

Yuki mencoba untuk tidak percaya tapi melihat bagaimana isi pesan itu dan mengamati lagi sikap Maxime terhadapnya membuatnya mau tidak mau Yuki meragukannya. Guncangan Dinda dilengannya membuyarkan segala lamunan Yuki. Gadis itu mendongak dan menatap sahabatnya yang menatapnya cemas.

"Yuk. Bagaimanapun, Maxime itu pacar lo, dan lo harus percaya sama Dia. Karna kunci dari sebuah hubungan itu adalah kepercayaan. Suatu hubungan kalau tidak dilandasi kepercayaan, tidak akan pernah bertahan lama. Dan saat ini, lo Cuma harus percaya sama Maxime apapun keadaannya. Gue yakin, dibalik sikapnya ini terhadap lo, pasti Maxime punya alasan yang kuat." Kata Dinda menenangkan segala rasa lara dihati Yuki, Yuki menatap Dinda dengan mata berkaca-kaca dan memeluk sahabatnya itu. Betapa beruntungnya Dia karna memiliki sahabat macam Dinda, meskipun gadis itu bawel dan petakilan, tapi disisi lain, Dinda juga memiliki sisi kedewasaan yang jarang ditunjukkannya. Dan Yuki menyayangi sahabatnya ini.

"Makasih, Din. Lo udah support gue selama ini." Lirih Yuki masih memeluk Dinda. Dinda tersenyum dan menenangkan Yuki. Dinda tahu, bagaimana sedihnya Yuki saat mendapati Maxime mendiamkannya setelah pertengkaran Mereka semalam. Yuki menceritakan semuanya pada Dinda tadi, dan Dinda sempat memprotes apa yang dilakukan Maxime terhadap sahabatnya ini. Bagaimana bisa Maxime tega mendiamkan Yuki tanpa alasan begini?

..........

Sesampainya di lapangan, tidak hanya ada Mereka berdua saja yang nonton ternyata. Ada beberapa siswa-siswi lain yang dari sekolah lain juga ada disana. Dinda menarik tangan Yuki mencari tempat duduk di tribun dan menatap ketengah lapangan saat kedua tim sedang melakukan pemanasan.

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang