You're Number One it's Mine!
Warning: typo(s), gaje, jelek, absurd, tidak memakai EYD, nggak nyambuung, alur kecepetan and other
Pairing: Cakka-Oik (Caik), slight pair: Cakka-Kay (KK)
Rated: 15+
Genre: Romance & Family
Happy reading, guys!
OoOoOoOoOoOoOo
"Eum itu..."
Belum sempat Oik memulai ceritanya, tiba-tiba saja Difa langsung menangis.
"Cup cup sayang. Anak bunda yang ganteng ini kok nangis." Oik segera menenangkan Difa yang sedang menangis.
"Bunda, kalo Oik ceritanya nanti malem aja gimana? Difanya belum mau berhenti nangis ini.." kata Oik sambil mengelus kapala Difa pelan.
"Iya Ik, mungkin Difa nggak mau ayahnya digosipin sama kita. Jadi nangis kayak gini." Kata Ida yang membuat Oik hanya tersenyum.
"Maafin bunda sayang yaa.." bisik Oik pelan sambil mencium pipi tembam Difa.
***
Malam harinya, Oik hanya membolak-balikkan badannya di ranjang.
'Ugh, rasanya aneh setelah melahirkan. Perutku udah nggak buncit lagi. Tidur bisa gimana aja posisinya.' Batin Oik.
"Hallo sayang.." kata seseorang yang membuat Oik mengalihkan pandangan ke arah pintu.
"Hallo bunda. Yang lain pada kemana?" Tanya Oik bingung.
"Temanmu Pricillia sudah dijemput suaminya, kalo Rangga sama Rara bunda suruh pulang. Kalo bunda sama ayah bakal pulang kalo sudah dengar ceritamu."
"Cerita tentang tadi pagi ya bun?" Tanya Oik yang dibalas dengan anggukan Ida.
"Jadi, ceritanya gini bun, yah. Tadi pagi aku nggak sengaja dengar rahasia Kay. Dan Kay tahu. Kay marah. Awalnya aku sama Kay agak cekcok bentar bunda. Terus Kay berjalan kearah Oik. Mungkin niat awalnya Kay ingin menyenggol bahuku. Tapi aku sempat menghindar sehingga bahu Kay nggak mengenai bahuku. Mungkin Kay nggak siap kalo aku menghindar, akhirnya dia jatuh ke bawah. Karena emang saat kita berantem, kita di dekat tangga. Pas Kay jatuh, Cakka liat dan marah sama aku. Dia marahin aku dan hanya mendorong bahuku pelan. Tapi aku nggak siap sehingga aku jatuh kebelakang. Terus Rara menghampiri kami dan memarahi Cakka." Jelas Oik.
"Ya Ampun tuh anaak.. tapi habis kamu jatuh, Cakka menolongmu?"
"Nggak bunda, Cakka keburu menyelamatkan Kay. Soalnya Kay sudah pingsan. Sedangkan aku ditolong Rara. Untung saja Rara menelfon kak Rangga. Jadi aku bisa cepat sampai ke rumah sakit." Jawab Oik.
"Huh, untung kamu nggak papa Ik." Kata Ida.
"Oik, sekarang nasib Kay gimana?" Tanya Tunggul.
"Aku kurang tahu yah. Aku juga nggak tau Kay dibawa ke rumah sakit mana. Mungkin bunda sama ayah bisa telfon ke hpnya Cakka." Jawab Oik.
Tunggul segera menyetujui usul Oik dan langsung mendial nomer Cakka. Setelah lama menunggu, Tunggul hanya menggeleng pelan.
"Nggak diangkat Ik."
"Ayah tenang aja, mungkin Cakka sudah tidur. Yang penting sudah tersambung tapi nggak diangkat, kan? Jadi, pasti ada notif miscallnya, yah. Kalo besok Cakka liat hpnya, InsyaAllah Cakka bakal nelfon ayah balik." Kata Oik.
"Iya Ik. Yasudah, kamu istirahat yaa.. ayah sama bunda pulang dulu. Kamu hati-hati sendirian." Kata Tunggul.
"Kalo ada apa-apa langsung telfon bunda ya Ik." Kata Ida sambil mengecup kening Oik.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Number One
Romancepertama kali kalian dengar kalimat 'istri kedua' apa yang langsung dipikiranmu? menyebalkan? perusak rumah tangga orang? tapi gimana kalo disini dialah yang tersiksa?