You're Number One ~ 30

154 11 0
                                    

You're Number One it's Mine!

Warning: typo(s), gaje, jelek, absurd, tidak memakai EYD, nggak nyambuung, alur kecepetan and other

Pairing: Cakka-Oik (Caik), slight pair: Cakka-Kay (KK)

Rated: 15+

Genre: Romance & Family

Happy reading, guys!

OoOoOoOoOoOoOo

Flashback: On

Cakka, Ida, dan Angel memasuki rumah utama Nuraga dan mendapati Tunggul sedang berbicara serius dengan Rangga.

"Bunda? Cakka? Kalian kenapa kesini dengan bawa koper seprti itu?" tanya Tunggul sambil memandang heran.

"Bolehkan kalo Cakka dan Angel tinggal disini lagi?" tanya Cakka.

"Rumah ini welcome buat kamu Kka. Ah iya, kata bunda bukannya hari ini Kay sudah pulang dari rumah sakit? Dimana dia?" kata Tunggul.

"Kay pergi yah, sekarang perusahaan, rumah, dan aset pribadiku sudah hilang yah."

"Hah? Apa sih maksud kamu Kka?"

Mengalirlah cerita dari mulut Cakka kalau Kay hanya menganggapnya adik dan berusaha untuk mengambil hartanya.

"Cih, sudah kuduga bakal kayak gini. Makan tuh cinta," kata Rangga sinis.

"Oik sudah pergi, sekarang Kay juga ikut-ikutan pergi sambil bawa aset milik Cakka? Tidak bisa dibiarkan. Kita harus mencari Kay," kata Tunggul.

"Sudahlah yah, aku gapapa hartaku habis diambil Kay, aku bisa cari kerja lain, atau bisa kerja di perusahaan ayah," kata Cakka.

"Mau kerja di perusahaan ayah? Ayah nggak ada lowongan pekerjaan. Cari di perusahaan lain."

"Iya ayah, aku akan berusaha cari kerja."

'Buat hidup diriku dan Angel,' lanjut Cakka dalam hati.

"Tidak semudah itu! Kau juga harus kerja di perusahaan Nuraga jadi OB," kata Tunggul.

"Ayah!! Apa-apaan sih. Kenapa jadi OB?" protes Ida.

"Memangnya kenapa? Dia harus ayah hukum dan biar dia tau rasanya mempunyai tanggung jawab. Memangnya kemarin-kemarin dia merasa punya tanggung jawab dengan Oik dan anaknya? Dia nggak punya, bunda. Ayah harus didik Cakka lagi," jelas Tunggul.

"Tapi bagaimana dengan kerja di perusahaan lain?" tanya Cakka bingung.

"Pikirkan saja sendiri. Belajar bagi waktu biar kerjaan disemua tempat selesai." Tunggul langsung berdiri dari tempatnya duduk dan meninggalkan Cakka.

'Ayah kecewa sama aku. Hanya bunda yang masih ada di pihakku,' batim Cakka.

"Kka, jangan pedulikan ayah. Nanti bunda bicarain sama ayah lagi."

"Ngapain sih bun masih belain dia? Biar dia tanggung jawab sama kesalahannya sendirilah. Bunda nggak usah ikut campur," kata Rangga sambil berlalu menuju kamarnya.

"Iya, benar kata kak Rangga. Bunda nggak usah bilang apa-apa ke ayah. Doain Cakka aja semoga bisa jalaninnya," kata Cakka yang diangguki Ida.

"Yasudah, bunda istirahat dulu. Kamu ke kamar aja, letakin Angel biar tidurnya lebih nyaman," kata ida sambil menunjuk Angel yang ada di gendongan Cakka.

"Iya bunda. Cakka juga harus cari kerjaan."

Hari-hari dilewati Cakka dengan melamar pekerjaan menjadi karyawan biasa di perusahaan-perusahaan.

You're Number OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang