You're Number One ~ Flashback

1.1K 27 2
                                    

You're Number One it's Mine!

jika kalian tidak tahu siapa itu Cakka, Oik, dan tokoh-tokoh lain yang disebut dalam cerita. anda bisa mencari di google. oke ;)

Warning: typo(s), gaje, jelek, tidak memakai EYD, OOC, nggak nyambung, alur kecepetan and other

Pairing: Cakka-Oik (Caik), slight pair: Cakka-Kay (KK)

Rated: 16+ (aku bingung cara nentuin rate.-.v)

Genre: Romance & Family

Summary: Oik menerima permintaan Ida untuk menikahi anaknya. Tapi apa yang terjadi jika ternyata Oik menjadi istri kedua dan istri pertamanya itu adalah seorang pedofil!

Happy reading, guys!

OoOoOoOoOoOoOo

*****

Setelah Cakka meninggalkan Oik, Oik hanya termenung di depan laptopnya tanpa melanjutkan cerita yang sedang dibuatnya.

"kenapa gue jadi inget kejadian dulu yaa..."

-Flashback-

Di sebuah SD yang cukup terkenal di Jakarta berlalu lalang anak-anak kecil yang menunggu jemputan. Tapi ada dua orang anak yang masih setia didalam kelas.

"Cak, pulang nyook! Aku udah capek nih.. tadi ulangan Bahasa Inggris, pusing banget aku. Pulang ayooo" rengek seorang perempuan kecil yang rambutnya diikat dua.

"bentaran siih.. diluar itu masih rame. Akunya itu males. Nunggu aja sampe sepi" jawab seorang laki-laki kecil yang masih setia dibangkunya.

"yaudah, kalo kayak gitu aku pulang sendiri aja. dasar Cicak nyebeliiiiiin" Oik, perempuan kecil itu pun menghentakkan kakinya lalu melongos pergi gitu saja dari hadapan Cakka.

"Onyiiiiiiik! Iya-iya. Kita pulang. Tapi jangan pulang sendiri yaa" Cakka langsung menyangklongkan tasnya lalu berlari mensejajarkan langkahnya dengan Oik.

Merekapun melangkah beriringan keluar dari gedung SD tersebut.

"Ik, kok kamu mau sih sama Cakka. diakan lebih muda dari kamu. Dia masih kelas 5 SD, sedangkan kamu udah kelas 6" kata Obiet saat melihat Cakka dan Oik berjalan bersama.

"udah Cak, nggak usah dengerin" kata Oik lirih.

"Iya Ik, Cakka itu paling Cuma manfaatin kamu" kata teman Obiet.

"yuk Ik, jalannya cepetan aja. aku males dengerin ocehan mereka" Cakka menarik tangan Oik lembut.

Setelah jauh dari gedung sekolah, Cakka menghembuskan napas lega.

"itu sebabnya aku males pulang kalo diluar masih rame kayak gitu" kata Cakka memulai pembicaraan.

"tapikan kalo udah sepi itu nyeremiiiiin Cicak! Aku kan takuuut! Dasar!" sungut Oik.'

"kamu itu gak usah takut Onyik. Kan ada aku. Aku pasti jagain kamu kok. Tenang aja" jawab Cakka.

"serah deh! Oiya Kka, nanti sore kita ke taman lagi gak?" tanya Oik.

"iya dooong. Kata Ayah, di taman ada suting. Jadi pasti rame, dan kita juga bisa liat sutingnya itu" kata Cakka bersemangat.

"suting? Suting apaan emang?" tanya Oik heran.

"aku juga gak tau. Tapi-tapi, nanti pas sebelum ke taman, kita ke toko Bintang dulu yaa"

"toko Bintang? Itukan toko buat cewek. Kamu mau apa kesana?"

"aku mau ngambil sesuatu disana. pliiisss, anterin aku yaaa.. Oik baik deeh" rayu Cakka yang berhasil membuat Oik mengangguk.

Sore harinya Oik mendatangi rumah Cakka.

You're Number OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang