You're Number One ~ 28

152 12 0
                                    

You're Number One it's Mine!

Warning: typo(s), gaje, jelek, absurd, tidak memakai EYD, nggak nyambuung, alur kecepetan and other

Pairing: Cakka-Oik (Caik), slight pair: Cakka-Kay (KK)

Rated: 15+

Genre: Romance & Family

Happy reading, guys!

Cuma peringatan, kalo dalam percakapan bilangnya kamu berarti percakapannya menggunakan b. Indonesia, kalo dalam percakapan bilangnya kau berarti percakapannya menggunakan b. Inggris.

OoOoOoOoOoOoOo

Cakka merebahkan tubuhnya ke ranjang hotel sambil mengingat ketika dia dan Oik sampai ke rumah Jack.

Mereka disambut Jack yang menyuruhnya langsung ke ruang bermain Difa. Saat mereka bertiga masuk satu persatu ke ruangan itu...

"I love you bundaaaaa..." teriak Difa dan Angel bersamaan.

Oik menatap mereka penuh haru dan langsung memeluk keduanya dan mencium pipi mereka satu persatu.

"I love you too kids."

"Bunda, I have something for you," kata Angel dengan terbata-bata sambil sesekali melirik kearah Jack yang mengangguk.

"What is that?"

"Flowercrown.." teriak Difa dan Angel bebarengan sambil memasangkan flowercrown keatas kepala Oik yang saat itu sedang menyejajarkan tubuhnya dengan mereka.

" teriak Difa dan Angel bebarengan sambil memasangkan flowercrown keatas kepala Oik yang saat itu sedang menyejajarkan tubuhnya dengan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thank you kids." Oik memeluk mereka kembali.

Cakka yang melihat interaksi antara Difa, Angel dengan Oik langsung tersenyum hangat.

Cakka yang tersadar dengan lamunannya langsung mengerjapkan matanya.

"Huft, apa yang sebenarnya aku lakukan disini??" gumam Cakka sambil mengusap mukanya dengan kasar.

Cakka berdiri dari rebahannya dan berjalan mendekati jendela besar yang menghadap keramaian kota Melbourne.

"Oik sudah bahagia disini dengan kehidupan barunya. Apa Oik mau kalau aku memintanya pulang ke Indonesia bersamaku. Hah, apa yang aku pikirkan. Mana mau Oik segampang itu menyetujuinya. Dia sudah bahagia dengan Jack dan Difa. Sekarang ditambah ada Angel, yang dengan gampangnya menyukai keberadaan Jack," ucap Cakka pada dirinya sendiri dengan mata menerawang.

"Apa aku menyerah dan melupakan Oik? Argh, bagaimana bisa aku segampang itu melupakannya. Kenapa aku segoblok itu sih dulu. Menyia-nyiakan yang tulus. Apa ini karma buatku?"

"Cukup sudah. Aku harus mencari kepastian!"

***

Keesokan harinya Oik bangun dari tidurnya. Setelah melakukan kewajibannya, Oik memandang Difa dan Angel yang sedang tidur nyenyak. Oik mengusap lembut kepala Difa dan Angel bergantian.

You're Number OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang